XX

1.3K 147 24
                                    

[E.W.B.F]


Seperti keinginan nya, Hyunjin menggandeng tangan Chris begitu senang tidak lupa mengeluarkan senyuman manis kepada siapapun orang yang lewat.

"Selamat pagi tuan Chris, semua karyawan utama sudah siap di ruangan" ucap seorang wanita yang diyakini adalah sekretaris nya Chris, Hyunjin lebih mengeratkan gandengan nya agar wanita itu tahu Chris hanyalah milik nya.

"Baik saya akan ke sana sekarang" jawab Chris

"Kakak itu sekretaris nya kakak ya?" Bisik Hyunjin

"Ya ayo masuk" pintu ruangan yang di huni banyak orang itu terbuka, awalnya Hyunjin tidak takut justru malah sangat senang namun ia terkejut melihat banyak orang yang kini beralih menatap nya.

Hyunjin segera bersembunyi di belakang Chris,namun pria itu malah duduk di kursi yang di sediakan untuk nya. Sungguh, Hyunjin ingin menghilang saja sekarang. Apa Chris berbohong bahwa ia tidak akan menjahati nya lagi? Tapi apa ini ia membiarkan Hyunjin tidak nyaman di sini.

"Kakak takut.."

"Ekhm! Mohon perhatian, perkenalkan dia istri ku Bang Hyunjin. Karena hari ini saya sedang bahagia,kalian boleh makan di kantin di sepuasnya selama satu Minggu. Terimakasih"

"Kakak kenapa gitu?malu tau aku mau keluar aja. Eh itu kak Soobin ya?KAK SOOBIN?!" Hyunjin tanpa rasa malu berlari ke belakang sana menghampiri pria berpakaian jas hitam yang sedang meminum air dalam botol.

Lantas Soobin hampir memuncrat kan air dalam mulutnya jika tidak buru-buru di telan.

"Kakak katanya di pindahin ke luar negeri terus aku gak bisa ketemu kakak lagi tapi kok di sini? Kak Chris bohong ih,aku boleh duduk di sini nggak?" Habislah riwayat Soobin sekarang, Chris menatap ke arah nya begitu tajam. Tapi bagaimana mungkin ia menolak Hyunjin,anak itu pasti akan kecewa.

"Adek juga bohong tentang orang arab,iya kan?"

"Iya kak soalnya orang arab nya galak,tuh hobinya melotot terus aku jadi takut" tunjuk Hyunjin pada Chris, sontak mengundang tawaan banyak orang.

"Y-ya udah sana duduk nya sama suaminya adek, nanti dia marah-marah"

"Mau sama kakak,di sana malu di liat banyak tante-tante" bisik Hyunjin di telinga Soobin, Chris melonggarkan sedikit dasinya terasa sesak dan sedikit gerah sepertinya.

"Kak Chenle sama kak Renjun mana kak?"

"Di belakang sana mau ketemu mereka?"

"Nggak,mau sama kakak aja" semoga gaji Soobin tidak kurangi tapi naik jabatan jadi staf keuangan supaya bisa memegang uang perusahaan walaupun cuma bisa megang doang gak bisa di pake jalan-jalan.

"Yaudah duduk di kursi sebelah, yang itu buat orang"

"Mau duduk sama kakak"

"Jangan, nanti kakak mati"

"Yasudah kalau begitu aku mau keluar aja deh,mau jajan soalnya aku punya dompet nya kak Chris" tanpa sepengetahuan Chris, Hyunjin pergi dari ruangan rapat membawa kabur dompet pria itu ke sebuah mall cukup besar di depan gedung. Menjelajahi setiap sudut nya sambil mendorong troli belanja.

Maklum saja,bawaan bayi memang begitu. Hyunjin tidak pernah semanja ini selama hidup dengan Chris kecuali saat masih ada kedua orang tuanya.

.......

"Baiklah rapat kali ini sampai di sini, terimakasih" usai penutupan rapat selesai, Chris segera keluar mencari Hyunjin. Menanyakan ke setiap orang yang ada di luar,sebab tidak mungkin anak itu berada di ruangannya. Kalau tidak salah Chris masih menguncinya.

"Kalian melihat istri saya?" Tanya Chris pada pengurus lobi

"Tadi tuan Hyunjin keluar, kalau tidak salah pergi ke mall depan sendirian. Selanjutnya kami tidak tahu tuan Hyunjin sudah kembali atau belum"

"Astaga.." Chris memijat pangkal hidung nya pelan, ternyata mengurus Hyunjin secara sadar membuat kepalanya pusing.

Ia berjalan menyebrangi jalan raya di bantu oleh satpam, Chris bergegas memasuki mall itu dan bertanya pada karyawan di sana. Mereka melihat Hyunjin sejenak saat anak itu membayar belanjaan nya,namun setelah itu mereka melihat Hyunjin pulang.

Chris menghela nafasnya berat,anak itu benar-benar menyusahkan. Tujuan terakhirnya sekarang adalah ruangan pribadi Chris sendiri walaupun tidak mungkin Hyunjin tau password kuncinya.

Klek

Pintu terbuka, Chris bernafas lega tapi tidak habis pikir satu pelastik besar berisi buah naga dan dua kap buah stroberi.

"Bang Hyunjin?"

Cklek

"Astaga... ternyata di sini kucing nakal" Chris mengunci pintu kamar itu,dan ikut berbaring di atas ranjang merengkuh pinggang Hyunjin yang sedang tertidur pulas memeluk buah naga.

Lucu,satu hal yang Chris lihat sekarang. Kedua pipi Hyunjin penuh dengan warna ungu dari buah naga nya. Entah bagaimana ceritanya anak itu makan, tidak ada pisau untuk memotong nya tapi lima buah kulit bekas tergeletak di atas meja.

"Dasar kucing nakal"

"Hacuu- yepey yepey yopiyom nyom nyom"

"........? Sayang? kenapa?"

Chris memeriksa wajah istrinya tampak tidak baik, hidung mancung nya memerah susu. Ia usap-usap pipi itu dengan lembut, mengeratkan pelukannya supaya lebih hangat tidak ingin jika Hyunjin mengalami demam atau flu.

Ia mendekatkan wajahnya hingga bersentuhan dengan kulit pipi Hyunjin, Chris dapat merasakan dengkuran halus seperti bayi di telinga nya.

"Bubi.. nanti setelah kita sampai di rumah kakak mau quality time sama kamu. Sekarang kamu istirahat,i'm sorry tadi mau marahin kamu di depan banyak orang,kakak belum bisa control emosi" tangan Chris beralih ke dalam perut Hyunjin,mengusapi perut sang istri begitu lembut.

"Dad menunggumu sayang.."

Sejujurnya terasa hampa sejak dulu tidak memiliki seorang anak dalam keluarga, Chris pernah menginginkan seorang anak dalam hidupnya tapi tidak dengan Hyunjin. Saat keegoisannya benar-benar tinggi terbesitlah mencari kekasih baru,Sana yang menjadi harapan Chris saat itu.

Tapi ternyata Tuhan tidak meridhoi cinta jahat tersebut. And now he has have Hyunjin, the perfect God-given companion for him.

"Have a good rest, I know it's not appropriate to say I love you to you. But you should know that today and beyond I will continue to learn to love you more than anything."

Cup

"You are my baby now, I make sure to take good care of you. Why are your cheeks so plump like yuppy hm?" Chris ingin menggigit nya jika tidak takut Hyunjin kesakitan. Chris sendiri masih terasa canggung dengan Hyunjin meskipun ia berkuasa, Chris malu selalu menyakiti anak ini tapi secepat kilat memaafkan.

Jika melepas nya mungkin Chris akan benar-benar menyesal telah menyia-nyiakan istri se baik Hyunjin.

-x-

"Hnghh-ungg hiks hiks.. ternyata ini cuma mimpi,kakak nggak pernah sayang Hyunjin. Hiks p-padahal udah seneng kakak peluk-peluk, t-tapi ternyata cuma mimpi.

Hiks harusnya aku nggak berharap,kakak kan mau cerein aku hiks j-jadi ga boleh berharap huwaaa..."


Tbc

EVERYTHING WILL BE FINE ||CHANJIN ✓[6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang