II

1.2K 169 1
                                    

[E.W.B.F]





Betapa menyedihkan dirinya.

Untung saja Hyunjin memiliki uang tabungan sejak kecil meskipun jumlahnya terus berkurang setiap bulan atau setiap minggunya.

Dulu uang itu Hyunjin kumpulkan untuk membeli sebuah rumah dan membangun toko untuk kedua orang tuanya agar bisa berjualan,namun sekarang keinginan nya harus pupus begitu saja saat orang tua nya menjodohkan dia dengan anak konglomerat yang merupakan bukti balas budi ayahnya Chris pada ayahnya Hyunjin.

Hyunjin terpaksa menerima semua itu karena permintaan kedua orang tuanya, mereka tampak sedih saat Hyunjin menolak. Sebab tidak tega melihat orang tuanya menangis, Hyunjin pun menerimanya.

Namun beberapa Minggu setelah Hyunjin menikah, mereka kembali pada tuhan nya.

Hyunjin merasa beruntung saat itu karena ayah dan ibunya nya Chris sangat baik dan begitu perhatian padanya, bahkan sampai sekarang pun masih seperti itu. Bahkan ibu nya Chris memanjakan nya seperti anak sendiri.

Namun itu hanya sesaat, di mana pekerjaan Chris harus pindah ke luar kota, membuatnya harus jauh dan berpisah. Disitulah kehidupan Hyunjin berubah, Chris selalu berlaku kasar pada nya. Bahkan Hyunjin mendapatkan beberapa tamparan keras di pipinya.

Meskipun demikian Hyunjin tidak pernah ingin meninggalkan Chris,sebab ia sudah jatuh hati pada pria itu sejak pertama kali bertemu.
Chris tampak tampan dan gagah, penampilan begitu berwibawa.

Namun semua itu hanya digunakan untuk menutupi sifat aslinya.

Setelah satu tahun menikah,ibu nya Chris selalu bertanya pada Hyunjin apakah menantunya sudah mengandung cucu untuk nya atau belum, mengingat Chris adalah anak satu-satunya yang diharapkan di keluarga nya.

Hyunjin ingin menangis saja saat itu, Chris bahkan tidak pernah berbicara baik dengan nya. Tidur pun mereka berbeda kamar,alias Chris merasa jijik dengan keberadaan Hyunjin di dekatnya.

Ia di anggap pembawa sial karena kehadiran nya, Chris harus kehilangan sosok yang di cintai nya,sebab bunuh diri saat Chris bercerita dirinya di jodohkan.

Semoga saja ada harapan untuk Hyunjin, harap-harap pria itu akan membuka hati dan mencintai Hyunjin tanpa rasa paksaan.

Okay kita kembali pada belanja yang sempat tertunda.

Hyunjin telah sampai di hiruk-pikuk pasar yang cukup penuh dengan orang-orang, banyak sekali yang menatapnya mungkin karena penampilan.

Sebab yang berbelanja di sini rata-rata orang menengah ke bawah tidak ada yang seperti Hyunjin. Ya sebenarnya Hyunjin juga merasa miskin,dia hanya menumpang kaya di rumah Chris.

"Hati-hati noona di sini banyak copet nya"

"Ah iya bibi terimakasih sudah mengingatkan,em aku mau beli daging ayam nya tiga kilo sama udang nya tiga kilo juga"

"Baik noona" btw Hyunjin laki ya,tapi karena cantik ya ya gitu di sebut noona-noona.

Setelah selesai membayar, Hyunjin mencari macam-macam sayuran dan buah-buahan segar, tentunya dari orang-orang yang sudah menjadi langganan nya. Jadi Hyunjin tidak perlu repot-repot mencari jauh.

Kemudian membeli bahan-bahan bumbu dapur dan yang lainnya. Semuanya sudah tercukupi, tidak ada sisa uang lagi di kantong Hyunjin, mungkin hanya sisa lima ratus perak.

Sekarang Hyunjin harus menempuh perjalanan jauh untuk pulang ke Mansion.

"Noona sedang sakit?"tanya seorang penjual makanan di pinggir jalan.

"Ah tidak aku baik-baik saja bi" Hyunjin memaksakan senyumnya agar orang itu tidak percaya. Sayang nya Hyunjin tidak tahu bagaimana penampilan wajahnya sekarang, benar-benar sangat pucat seperti mayat hidup.

"Tapi wajah anda pucat sekali,jika tidak kuat silahkan istirahat di sini,noona sudah sarapan?"

"B-belum sih,tapi aku belum lapar. Aku harus buru-buru pulang, terimakasih tawaran nya" penjual itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengemas roti bakar untuk anak itu sebelum jauh.

*

"Bisa tidak kau diam dan tidak membuat ku malu? Imej ku turun karena mu sialan! Dan apa-apaan kau belanja sampah seperti itu HAH? Mau ingin membunuh ku? JAWAB BODOH!" Chris menarik rambut Hyunjin hingga acak-acakan, pria itu benar-benar marah besar padanya.

Saat Chris sedang melaksanakan pekerjaan nya di ruang pribadi miliknya, tiba-tiba telepon nya berbunyi,ia mendapat kabar dari penjual roti bakar Hyunjin tidak sadarkan diri di tepi jalan.

Chris langsung saja tancap gas menuju lokasi tanpa ba-bi-bu, membawa Hyunjin pulang ke Mansion nya. Yang membuat hatinya marah adalah karena ucapan pedagang tadi. Chris di nilai jelek oleh pedagang itu.

"M-maaf a-aku tidak bermaksud seperti itu" Hyunjin menunduk takut, takut Chris memukulnya karena selama ini Hyunjin selalu membeli bahan masakan di pasar.

"Aku sudah membuangnya ke tempat sampah, tidak sudi aku memakan sampah, barang murahan, menjijikan! Sekolah mu rendah pantas saja tidak tahu mana yang sehat dan tidak, dasar pemalas bodoh"

"Hiks m-maaf dan kenapa harus di buang,aku sudah susah payah membelinya hiks"

"SUDAH KUBILANG ITU SAMPAH BODOH! Kau tuli tidak mendengar ku? Atau selama ini kau memasak sampah-sampah itu untuk ku? JAWAB! Jangan cengeng!"

"I-iya hiks karena itu yang mampu aku beli, aku tidak punya banyak uang. Tapi aku membeli barang bagus,aku tahu itu bersih hiks.

Kakak juga tidak pernah memberi ku uang untuk belanja dapur hik–"



PLAK!..




"HEH!apa urusan ku memberi mu uang? Dan kau merasa rugi hm? Akan ku ganti uang mu, asalkan kau pergi dari hidupku! Alias kita bercerai,kau ingin itu kan?" Chris mencengkeram kuat dagu Hyunjin, tidak perduli bagaimana kondisi anak itu lemah kedua belah pipinya banjir dengan air mata..

Hyunjin menggeleng, dia tidak ingin berpisah dengan Chris. Dia tidak memiliki siapapun di dunia ini selain suaminya itu.

"Kalau kau tidak ingin bercerai dengan ku, jangan pernah memasak lagi untuk ku! Kau juga jangan pernah memasak di sini,aku tidak perduli kau makan di mana,paham?!"

"T-tapi kenapa hiks, a-aku ingin memasak untuk mu. A-aku ingin menjadi istri yang berguna untuk mu, a-aku ingin melayani mu dengan baik hiks"

"Kau pikir aku sudi menjadi suami dirimu? Tch! Jangan pernah berharap, karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintai mu sialan!" Cengkraman itu terlepas, Chris sedikit membanting pipi Hyunjin hingga menyentuh tembok.

Hyunjin sebenarnya Chris tidurkan di lantai tanpa alas sedikitpun.

"Hiks m-maaf"

"Aku tidak butuh maaf mu, karena percuma kau minta maaf tapi terus mengulangi kesalahan lagi,bosan aku mendengar nya!" Sebelum pergi meninggalkan Hyunjin, Chris membanting foto pernikahan mereka hingga peecah berkeping-keping di hadapan Hyunjin.

Menandakan tidak ada sedikitpun celah hati untuk dirinya.










Tbc

EVERYTHING WILL BE FINE ||CHANJIN ✓[6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang