XXII

1.1K 139 3
                                    

[E.W.B.F]




Hyunjin tersenyum tipis, tangannya terasa gatal ingin menjambak rambut mereka dan membantingnya ke aspal.


"Anda jangan merasa paling tahu kehidupan rumah tangga orang lain, memangnya tau apa kalian tentang saya dan tuan Chris?"

"Oww.. nyonya? Pelakor kok bangga,kasian ya mau di cerein sama orang kaya, tampan, mapan seperti tuan Chris. Sakit banget ya sampai marah-marah ke kita hahaha"

"Iya,kalo aku sih udah malu lah ya pelit layanin suami,gak bisa punya anak,gak tau diri,eh di cerein. Mampus!"

"Jangan gitu deh nanti nangis gak ada yang puk-pukkin,gak ada yang bisa nenangin"

"......"


Lantas ketiganya tertawa terbahak-bahak melihat Hyunjin yang tidak bisa berkutip membalas ucapan mereka. Begitu puas nya mereka bisa mencaci maki istri yang di anggap pelakor bos mereka itu.

Hyunjin terisak pelan di hadapan mereka, ketiganya semakin tertawa senang sekaligus mendelik tajam.

"Eh ada yang nangis,kasian banget ya hidupnya pait banget. Ngadu tuh sama orang tua lo! Atau udah mati ya? Upss!" Ledek mereka, masih dengan tawaan menguar

Hyunjin tidak bisa begini, melayani bacotan mereka hanya akan membuat hatinya tergores kembali. Ia berjalan pergi menutupi seluruh wajahnya dengan kedua tangan yang memakai hoodie kebesaran sehingga tertutup rapat.

Terisak, tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang merasa penasaran,namun di belakang sana mulai ricuh terdengar umpatan-umpatan pada nya.

Sampai akhirnya Hyunjin menubruk sesuatu cukup keras di depan nya,bisa di katakan patung berjalan. Hyunjin hendak melangkah pergi namun perutnya di tahan,ia tahu itu Chris. Tapi Hyunjin malu,dia tidak bisa menjadi istri yang baik.

Tangan Chris bergerak berubah menarik pinggang sang istri, membawa tubuh itu ke pelukannya. Chris usap lembut punggung Hyunjin menggunakan sebelah tangan. Satunya lagi Chris gunakan untuk membuka tangan Hyunjin agar wajahnya tidak di tutupi.

"Sshh jangan nangis,gak papa nanti kakak yang bales satu-satu" ujar Chris pelan

Lalu mengangkat Hyunjin ala koala menuju ruangan pribadi nya. Ia bawa kepala itu agar bersandar di bahu lebar nya, supaya Hyunjin bisa menangis di sana.

Dan tibalah mereka di kamar Chris kemarin, mendudukkan Hyunjin di tepian ranjang,masih memeluk nya. Hyunjin pula masih betah dengan tangisannya.

"Berhenti menangis hey nanti dede bayi nya cape,jangan dengerin apa kata mereka karena kita yang menjalani.

Bilang sama kakak, apa yang mereka katakan?" Pipi kurus itu di usap lembut

"Hyunjin benci diri sendri hiks,kakak jangan perduli Hyunjin lagi"


Deg!


"Bubi..jangan seperti itu, maafin kakak kalau belum bisa jadi suami yang baik"

"Hyunjin capek,hiks Hyunjin emang nggak berguna"

"Please.." Chris berucap lirih

"Maafin Hyunjin hiks"




BRAKK!




Pintu itu Chris gebrak kasar, berjalan cepat keluar penuh amarah dengan sorot matanya selalu tajam. Mereka, karyawan nya yang sedang membincangkan kejelekan tentang Hyunjin tiba-tiba menunduk hormat berharap bos tidak mendengar.

Chris berdiri tepat di hadapan mereka, termasuk orang-orang yang mendengar hasutan yang di buat oleh empat oknum tersebut.

"Jangan bergerak sedikitpun atau kalian mati! Diam di sana sampai urusan kalian selesai dengan ku!" Tidak ada yang bisa bergerak, mereka diam ketakutan siap tidak siap akan mendapatkan hukuman dari bos mereka yang benar-benar sangat marah besar.

"Kalian yang ada di sini menghadap ku! Jika ingin selamat! Tapi jika ingin mati, silahkan pergi! DAN KAU BERANI-BERANINYA MENGHASUT ISTRIKU SIALAN!

KAU! TIDAK AKAN KU BERIKAN AMPUNAN SEDIKIT PUN DARIKU!"



PLAK!



Tamparan itu benar-benar keras bahkan terdengar nyaring di sela keheningan, yang tidak tahu berusaha diam dan tetap bekerja. Jika keluar,maka bahaya akan menghampiri.

"Akh! T-tuan maafkan aku hiks,aku tidak bermaksud seperti it–" mohon pelaku utama bersujud di hadapan Chris berlinang air mata.

"Lalu maksudmu kau berharap aku kembali pada bedebah sialan itu?kau pikir aku ini gila?"

"T-tidak tuan hiks,aku hanya di suruh oleh nyonya Sana"

"Katakan pada mereka apa yang kau tadi ucapkan tidak benar! Jika kau tidak ingin mati malam ini!

Dan kalian berdua apa yang di inginkan dariku? Gaji yang tinggi atau di pecat ha? Oh tidak hanya kalian berdua tapi kalian semua yang ada di sini!"

"M-maaf tuan k-kami hanya mendengar,kami pikir istri anda tidak begitu" elak mereka

"Tch bullshit! Kau pikir aku tidak mendengar umpatan kotor kalian?sama saja kalian menganggap ku tuli. Tahu kan apa yang ku perintahkan? Menghadap ke ruangan ku!" Ucapnya pelan namun itu adalah perintah besar, meskipun kemungkinan kesempatan mereka kerja hanya minus beberapa persen.

"Dan kau,ada pekerjaan yang bagus untuk mu,tapi dengan syarat berhenti menjadi babu bedebah sialan itu. Kau harus tunduk hanya pada ku! Hanya padaku tidak ada yang lain! Jika kau kau tertangkap oleh ku berurusan dengan nya, kau pastikan mati hari itu juga! Paham?"

"I-iya tuan saya paham"

"Bagus! Sekarang kau data mereka dan berikan kertas nya pada ku. Jangan takut jika mereka mengancam mu,kau ada aku!"

"B-baik tuan"

"Lakukan sekarang!" Tegas Chris sebelum pergi meninggalkan tempat itu, kembali ke ruangan pribadi nya di mana Hyunjin berada.


Klek



Tertidur... benar-benar anak kecil, Chris usap lembut perut dan dahi Hyunjin, membubuhkan kecupan lembut di sana. Berat kehidupan Hyunjin sampai anak itu membenci dirinya sendiri, Chris tidak bisa membayangkan bagaimana beratnya menghadapi sikap manusia jahat tidak waras seperti dirinya.

Plus perlakuan kasar yang setiap kali ia dapat setiap harinya,bisa menjadikan sebuah trauma berat.

Kepala berfikir,hati bergelut bagaimana ia bisa menjadi sosok pria yang baik tidak pernah menyakiti hati orang lain, menjadi dewasa layaknya pemimpin. Bisa melindungi orang terdekat dari bahaya, berfikir matang untuk hidup ke depan tanpa ada ke egoisan.

"Tidur nyenyak hm, hari ini kakak bakalan lembur. Jagain mamah ya dede bayi" Chris berdialog dengan perut rata Hyunjin, seakan akan si bayi mengerti ucapan nya.


Kembali pada pekerjaan Chris yang semakin menumpuk di tambah lagi karyawan yang perlu di singkirkan dari perusahaan, mereka hanya mengotori kantor.

Chris menatap datar catatan karyawan yang bermasalah,satu persatu mulai berdatangan menghadap nya. Termasuk sekretaris kepercayaan Chris, juga terlibat. Hm menarik

"Kau ingin apa dariku? sehingga kau mengumpati istri ku dengan perkataan busuk" tanya Chris menyelidik

"S-saya ingin tuan Chris,saya mencintai tuan Chris. Maka dari itu saya harus menyingkirkan bocah itu" jawab nya,gila.

"Ck, jawaban bodoh"
















Tbc




EVERYTHING WILL BE FINE ||CHANJIN ✓[6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang