12 - Arpile of Freedom

610 89 18
                                    

Setelah menghilang berabad-abad aku akhirnya kembali hanya dengan 1 notifikasi

Setelah menghilang berabad-abad aku akhirnya kembali hanya dengan 1 notifikasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngebut ketik dari jam 22.46 akhirnya bisa up sekarang

Mulai chapter ini mungkin akan lebih rumit, tapi semoga tidak serumit kamu sama dia

Intinya Happy Reading~
Maaf klo pendek

_________________


"DADDY! YOUR SWEETY'S BACK!"

Harry menggelengkan kepala dengan suara cempreng adiknya begitu mereka menginjakkan kaki di halaman manor Potter yang tidak bisa dibilang kecil. Tapi dengan mantra sonorus yang dirapalkan diam-diam, suara Azalea pasti hampir memecahkan kaca jendela.

"Siapa yang akan menyangka bahwa Ice Lady of Slytherin yang disegani seluruh penghuni Hogwarts ternyata seorang berandalan di rumah."

Azalea menatap Sang Kakak dan menyeringai. "Siapa suruh mereka berekspektasi terlalu tinggi."

Harry terkekeh. "Ayo kita masuk. Atau mungkin kau ingin ke tempat lain? Karena kurasa Mom akan segera-"

"AZALEA LILYAN POTTER! BERAPA KALI KUKATAKAN UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN MANTRA TERKUTUK ITU DI RUMAH?"

2 kali hembusan angin dari samping dan depan membuat Harry menghela napas pasrah. Lagi-lagi dia harus menyelesaikan masalah Ibu-Anak yang tiada habisnya.

Lily bersidekap ketika hanya mendapati putranya yang berdiri di halaman manor. "Where's she?"

Mengedikkan bahu singkat Harry menjawab, "mungkin dengan Salazar. Atau kecuali Lea tahu Dad ada dimana."

"James ada di Manor Emris bersama pemiliknya untuk penelitian yang aku tidak tahu apa." Harry mengangguk. "You wanna company me in the kitchen?"

Sepasang emerald Harry berbinar senang. Ketika bersama Dursley, dia selalu merasa takut ketika berada di dapur karena ancaman pemukulan.

Sekarang dengan adanya Sang Ibu dan pendiri Hufflepuff, Harry menikmati waktunya ketika berhadapan dengan alat-alat dapur.

Lily lebih dahulu pergi ke dapur sementara Harry pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Dia tidak lagi cepat kelelahan, staminanya telah berkembang jauh sejak musim panas.

Setelah mengganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman dan santai, Harry terdiam sejenak menatap pantulannya di cermin.

Dulu dia hanyalah anak kecil dengan rupa mengerikan yang dijauhi semua orang bahkan keluarganya sendiri. Dia tidak menyangka bahwa keluarganya yang sebenarnya masih ada dan telah menghabiskan berbulan-bulan di sisinya.

Berbulan-bulan juga dia memikirkan perkataan Azalea di pertemuan pertama mereka. Dia yakin itu bukanlah 'Rencana Meninggalkan Atas Dasar Keyakinan' yang dimiliki orang tuanya.

The Broken ProphecyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang