16 - "Yo!"

422 43 17
                                    

Belum harinya sih tapi ....

Belum harinya sih tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merry Christmas

-

"Tenanglah, James. Harry pasti akan baik-baik saja," ucap Lily, berusaha menenangkan suaminya yang sudah bersiap untuk keluar dari manor.

"Tapi ramalan itu ...."

Lily menghela napas. "Aku tahu, tapi kita tidak bisa mengambil resiko. Jika masa depan yang kulihat berubah, itu bisa menjadi baik atau malah lebih buruk."

James mengepalkan tangan. "Maksudmu kita hanya akan berdiam diri begitu saja dan membiarkan anak-anak kita yang belum melalui masa kedewasaan melalui semua kesulitan itu?"

Lily terdiam. Dia juga ingin melindungi kedua permatanya. Dia telah gagal melindungi Harry dari kakaknya, dia tidak ingin gagal melindungi Harry sekali lagi. Tapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia mengubah masa depan diluar penglihatannya.

Jadi dengan penuh pertimbangan dia berkata, "kirim surat pada dia."

***

Harry dalam perjalanan ke Aula bersama kedua sahabatnya ketika seseorang tiba-tiba menepuk bahunya yang membuatnya menoleh.

"Jadi ini Hogwarts."

Itu adalah seorang laki-laki seumuran Harry berambut pirang dengan netra biru. Sangat mencolok, terutama dengan seragam merah Durmstrang yang membuat kehadirannya mengundang tatapan aneh para murid Hogwarts.

"Oh, kau sudah disini, Arthur?"

Remaja itu berdecak kesal. "Apa-apaan nada datar itu? Kemana Harry yang imut yang menangis saat dijahili adiknya?"

Harry menyikut pinggang Arthur dengan pipi memerah, sementara kedua sahabatnya menahan tawa. "Hentikan itu."

"Oh ayolah, itu adalah pengalaman terbaikku sebagai seorang kakak."

Harry merengut kesal, makin kesal ketika kedua sahabatnya meledakkan tawa. Oh ayolah, dia itu masih masa pertumbuhan jadi wajar saja penampilannya masih imut.

"Ngomong-ngomong, Harry, ada pesan."

Mengalihkan pandangan pada si pirang, Harry menyadari bahwa pesan kali ini merupakan hal yang penting, dilihat dari raut tegang Arthur.

"Setelah malam ini sampai setelah malam pembacaan nanti, jangan masuk ke Great Hall."

Harry mengernyit bingung tapi tetap mengangguk tanpa bertanya. Dia tahu itu pesan dari ayahnya, yang telah diberi penglihatan dari ibunya. Dia juga merasakan sesuatu yang lebih buruk tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya.

Dia pikir pesan itu telah selesai, sebelum Arthur mendekat dan berbisik, "mereka akan keluar?"

Langkahnya terhenti, disertai dengan mata yang membola; antara senang dan khawatir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Broken ProphecyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang