Sudah sekitar satu minggu lamanya Jevano meninggalkan Naren di Jakarta. Pemuda itu sempat geram karena Jevano tidak pernah ada kabar selama satu minggu ini, padahal ia ingin bertanya kenapa Jevano harus berbohong padanya soal Guntur. Memang, sejak pergi ke Bandung banyak hal aneh terjadi pada Jevano, sesuatu yang mencurigakan. Seperti sepeda motornya yang dipakai oleh Jevano sebagai alat transportasi pulang dan pergi.
Guntur tidak ikut bersama Jevano, bahkan Raka dan Galih juga tidak tahu-menahu soal kepergian Jevano. Jujur, hal ini membuat hati Naren merasa resah dan kecewa beberapa hari terakhir dengan pemuda itu.
Naren lelah. Ia nikmati angin sepoi-sepoi selama ia jalan ke toilet Kampus. Hari akan gelap sebentar lagi, dan ia tidak tahu harus pergi kemana untuk menenangkan pikirannya. Sebuah rahasia yang ia sembunyikan bertahun-tahun demi menjaga nama baiknya selama ini seakan tak dapat terbendung lagi. Terlebih lagi ia juga merindukan Jevano sekarang.
Baru saja ia ingin memasuki toilet untuk membersihkan wajahnya, sebuah notif yang sudah tak pernah ia lihat lagi semenjak satu minggu lalu muncul.
Dahinya mengernyit heran, satu minggu menghilang dan sekarang datang hanya ingin melarangnya untuk masuk ke dalam toilet.
Naren pun masuk tanpa mempedulikan apa respon Jevano selanjutnya. Ia pun memasuki salah satu bilik toilet untuk buang air kecil. Lalu, tak lama kemudian Naren keluar dan langsung membasuh wajahnya menggunakan air yang mengalir pada wastafel.
Tiba-tiba saja sesuatu hal aneh terlintas di kepala Naren. Bagaimana Jevano tahu ia sedang berjalan menuju toilet padahal posisinya sedang berada di Bandung?
Tap...tap...tap...
Suara langkah sepasang sepatu mengambil atensi Naren. Sontak ia melihat kearah cermin di depannya yang baru saja ia sadari kalau ada tulisan dengan tinta merah yang mengatakan "tubuh lo milik gue seutuhnya"
Segabut itukah Jevano sampai bikin kejutan garing kayak gini?
"Sumpah bercanda lo tuh ga asik, Jev."
"Jev? Jadi lo pernah kena teror sama orang lain juga? Gila... Murahan juga lo." Mata Naren membelalak, lalu menoleh ke arah kiri untuk memastikan apa benar suara yang ia dengar itu suara...
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka || NOMIN
Fanfiction⚠️MATURE STORY⚠️ ° Sequel dari book crazy challenge. Yang belum baca CC silahkan dibaca dulu, karena semua perkenalan tokoh lama ada di sana. Andai saja Naren bisa memutar waktu, mungkin Naren akan memutar waktunya sampai peristiwa saat ia melaksana...