20. Guntur Pratama

2.2K 243 38
                                    

Sejak Jevano memberi tahu Raka soal pesan singkat dari Carina beberapa menit lalu, kedua pemuda itu kini sedang berusaha menghubungi anggota keluarga Naren yang mungkin saat ini ada kesempatan bagi mereka berdua mendapatkan informasi. Usaha mereka tidak membuahkan hasil, pada akhirnya mereka menyerah dan lebih memilih ke kantor polisi untuk meminta bantuan, setidaknya mereka bisa tahu bagaimana kondisi Naren dan keluarganya.

Jevano dan Raka sudah sempat memberitahu Galih saat di rumah tadi, dan Galih mengatakan bahwa pemuda itu melihat dua satpam baru yang tidak pernah ia lihat sebelumnya sedang berada di dekat mobil yang akan di pakai keluarga Maheswara bertamasya. Bahkan Galih mengaku kalau dirinya sempat berbicara pada satpam tersebut saat ia baru saja keluar dari rumah itu untuk pergi pulang.

Ini aneh, dan membuat kedua pemuda itu berpencar sekarang. Jevano pergi ke tempat kejadian perkara untuk memastikan kejadiannya bersama beberapa anggota polisi, sementara Raka mengecek rumah Keluarga Maheswara dengan beberapa anggota polisi juga untuk menyelidiki apa benar rumah itu ada dua satpam baru atau tidak.

Saat ini Jevano tidak bisa berpikir jernih. Ia tidak percaya dengan ucapan polisi kalau seluruh anggota keluarga dalam mobil itu sudah tak bernyawa. Entah mengapa dirinya tidak bisa membayangkan kalau orang yang berada di dalam mobil itu bukanlah Naren dan anak-anaknya.

Selama perjalanan Jessica menemani Jevano melalui panggilan suara. Mobil Raka yang dikendarai oleh Jevano terus mengikuti mobil polisi yang saat ini berada di depannya. Jessica terus berusaha membuat Jevano tenang, walau dirinya pun tak siap dan tak percaya kalau ia harus kehilangan sahabatnya lagi setelah kehilangan Haekal.

"Mobil gue masih nggak bisa gerak, Jevano. Lo hati-hati ya terobos jalannya. Jangan bikin diri lo sendiri celaka karena kepanikan lo itu. Gue yakin Naren dan keluarganya baik-baik aja. You can trust me!"  Ujar Jessica dari seberang panggilan sana.

Jessica berharap penuh pada jalan bebas hambatan tidak membuat trauma untuk Jevano, karena ini kedua kalinya Jevano mengatakan jalan bebas hambatan adalah bencana besar baginya.

Jevano menghembuskan nafasnya yang terasa sangat berat pada dadanya. Tanpa Jessica ketahui, air mata Jevano sudah mengalir seraya menyetir. Rasanya tidak sanggup kalau berita yang disiarkan di televisi itu benar-benar ada Naren dan anak-anaknya di sana.

Sudah sekitar setengah jam lamanya berada diperjalanan, akhirnya mereka pun sampai pada tempat kejadian kecelakaan itu. Jevano segera turun dan mematikan mesin mobilnya hanya demi bisa memastikan kalau itu bukan keluarga Maheswara.

Manik hitam kecoklatan pemuda itu menatap tak percaya, mobil yang sudah di aman kan itu memang benar-benar hancur menghambat perjalanan orang-orang yang akan berlalu lintas. Bagian tubuh mobil itu pun sudah hancur berkeping-keping tak berbentuk berserakan di tengah jalan, membuat bulu kuduk pemuda itu merinding.

Namun, saat matanya menjalar ke arah bahu jalan dan melihat sosok yang ia kenal, kaki Jevano langsung lemas seketika.

"Na—Naren..."



Siang itu terasa begitu panas ketika Galih datang ke Rumah keluarga Maheswara dengan langkah cepat menyusul Raka yang sudah sampai lebih dulu. Saking cemasnya, ia harus terpaksa datang hanya demi bisa mendapatkan informasi secara langsung dan menghantam siapa orang suruhan Guntur untuk menyabotase mobil kekasihnya.

Galih menemukan Raka dan anggota polisi di teras rumah, sedang sibuk menatap satu rekaman CCTV yang kini di putar oleh mereka. Ia saat ini sama paniknya dengan Jevano, otaknya tidak bisa berpikir jernih dan terus gelisah dengan kondisi Rendy sekarang.

"Pak, dalangnya Guntur Pratama, anak sepasang konglomerat gila yang pernah kena kasus Korupsi sekitar 14 tahun lalu. Keluarganya juga sering meras mental 3 temen saya juga dan Guntur Pratama ini pernah ngelecehin salah satu anak keluarga Maheswara; Narendra namanya. Saya nggak asal tuduh kok, saya punya bukti banyak yang bisa saya kasih ke bapak." Ujar Guntur terburu-buru.

Asmaraloka || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang