Our Destiny #Six

498 15 0
                                    

Mereka semua pun sudah berada dikelas urutan pertama namun berbeda di masing-masing tugasnya,

Tak lupa dengan ke histeris an para junior Mereka yang begitu sangat membuat mereka bersemangat menjadi panitia, Kebisingan-kebisingan pun terjadi disetiap kelasnya,

"Aaaaa ganteng banget"
"Sumpah itu mereka"
"Cantik banget asli jadi pengin deketin"
"Ngaco lo udah punya pawang semua mereka"
"Bener tuh mana pawangnya masih senior kita lagi"
"Gila visual mereka"

"Ini kalo mereka belum punya pawang udah gue pacarin"
"Gila gila cantiknya ga nahanin"
"Sembarangan lo kalo ngomong hati-hati kedengeran pawang mereka mampus lo"
"Ya sorry tapi bener kan ucapan gue"
"Iya si bener makan apa ya mereka sampai segitu cakepnya iri gue"

Dan masih berbagai komentar-komentar lainnya disetiap kelas yang panitia datangi, meskipun bisikan-bisikan mereka masih jelas terdengar ditelinga para panitia,

Namun mereka mengabaikan nya selagi para Junior nya tidak bertingkah lebih untuk mereka, mengagumi itu masih dalam batas wajar,

Kelas A

"Dikelas ini ada berapa anak si coba dihitung" Ucap Jeongyeon sembari melihat-lihat daftar yang sedang mereka diskusikan
"Ini gue rasa dikelas ini sekitar 100 orang Hyung, Tapi yang dipilih cuma 50 orang" Sahut Lisa setelah menghitung daftarnya
"Buset baru sadar gue kuliah dikampus megah" Ucap Jeongyeon begitu kagetnya,

"Tapi gue rasa setiap kelas isinya 100 orang terus semuanya masing-masing diambil 50 orang" Keluh Suji disaat ia begitu sadar setelah melihat berkas lainnya yang sudah dipastikan bukan hanya milik mereka tapi milik panitia lain pun akan berjumlah sama,

"Kira-kira jumlah keseluruhan dikampus ini berapa ya sialan baru sadar gue sebanyak ini para mahasiswa/i nya" Ucap Jeongyeon sembari berpikir
"Ngpain diurusin si Hyung bikin pening aja mending ngurus yang udah ada aja" Keluh Lisa begitu heran dengan hyungnya yang memikirkan hal yang tak penting menurutnya,

"Ck kan gue cuma penasaran doang elah" Decak Jeongyeon
"Ga usah berantem ini kelarin aja dulu kenapa si bukannya bantuin malah kalian ribut" Kesal Suji pada kedua mahluk yang bersama dengannya
"Jadi bagaimana Sa....eee Suji" Tanya Jeongyeon hampir saja keceplosan mengucapkan kata sayang di hadapan Lisa,

Jika dihadapan MCT+Minju, Joy si dia masih mampu karena menurut Jeongyeon dan Suji hanya mereka berlima lah yang tau perselingkuhan dirinya,

"Dari 50 nama yang terdaftar ada 7 nama yang berhalangan" Jelas Suji sembari membolak-balikan kertasnya
"Jadi sisanya 43 ya Suji?" Tanya Lisa yang mendapatkan anggukan dari Suji
"Udah loe coret nama-nama yang berhalangan?" Ucap Jeongyeon memastikan dengan baik,

"Udah, udah beres semuanya" Sahut Suji menatap Jeongyeon
"Oke, gas langsung ke kelas lain" Ucap Lisa yang langsung membantu membereskan berkas-berkasnya,

"Baik adik-adik terimakasih untuk waktu nya yang kalian beri untuk kami, Belajar yang giat ya adik-adik jangan lupa buat yang ikut dalam camping ini selalu jaga kesehatan kalian dengan baik, Permisi kami pamit" Ucap Jeongyeon begitu tegasnya tak lupa dengan senyuman ramahnya
"Siap kak" Sahut mereka semua,

SuJeongLis pun keluar dari kelas A dan berpindah ke kelas B yang sama berisiknya dengan kekaguman mereka pada ketiga mahluk ini terutama untuk para lelaki yang begitu terpanah akan keramahan Suji,

Dikelas B 50siswa/i itu mengikutinya dengan begitu sangat gembira tak ada yang berhalangan ataupun alasan membuat pekerjaan SuJeongLis begitu ter ringankan,

Kelas C
             kelas C berjalan dengan begitu baik namun dikelas ini begitu dibikin kerepotan pasalnya keributan yang tak kalah berisiknya dengan kelas mereka membuat ketiga mahluk ini begitu selalu gagal untuk fokus pada tugasnya,

Dari kelas ini 50 nama yang terdaftar terdapat 12 nama yang harus Momo coret, Setelah selesai memanggil 50 nama mereka pun bergegas pergi pada kelas selanjutnya yaitu kelas D,

Kelas D

"Itu pacar lo kan Joy yang jadi panitia" Ucap teman Joy yang berada persis didekatnya
"Iya Yeri kenapa?" Sahut Joy yang begitu memahami otak dari teman nya ini
"Gapapa si ganteng" Ucap Yeri dengan begitu tegasnya membuat Joy sedikit kesal
"Ga usah macem-macem lo" Sahut Joy, Yeri pun hanya tertawa pelan melihat temannya ini begitu posesif,

"Selamat siang adik-adik mohon maaf mengganggu waktu belajar kalian" Ucap Jennie dengan begitu ramah bagai senior idaman
"Siang kak" Sahut mereka semua dengan begitu antusias,

"Biar aku memperkenalkan diri Namaku Sana" Ucap Sana dengan begitu tegas
"Hi Sana eonnie, Hi Sana Noona" Sahut para Junior nya
"Dan kedua rekanku, yang berada disampingku ini namanya Jennie" Ucap Sana memperkenalkan Jennie,

"Hi Jennie Noona, Hi Jennie eonnie" Sahut para Juniornya lagi
"Hi kalian salam kenal" Ucap Jennie dengan begitu ramah nya tak lupa senyuman manisnya
"Itu Momo" Tunjuk Sana pada meja dosen yang berada dikelas,

Yups Momo sedang mengatur ulang nama-nama peserta dikelas C yang begitu bising sampai-sampai ia tidak begitu fokus maka dari itu disini ia mampu fokus mengecek satu persatu halaman berkasnya dengan sedikit tenang,

"Hi Momo Hyung, Hi Momo Oppa" Sahut Para Junior nya
"Yoooi" Ucap Momo mata dan tangannya tak berkutik membolak-balikan berkasnya dengan begitu teliti
"Jangan dimasukin hati dia memang seperti itu jika dalam keadaan serius selalu tidak ingin diganggu" Jelas Jennie yang begitu memahami situasi nya,

"Iya Noona tidak apa-apa" Sahut salah satu Junior lelaki yang berada di pojok mewakili para teman-temannya
"Ditambah tadi dikelas sebelah bising bikin ga fokus itu yang membuat dia harus mengecek ulang semuanya" Ucap Sana,

"Kelas sebelah memang seperti itu eonnie sangat bising" Keluh salah satu Junior perempuan
"Maka dari itu diharap sedikit tenang ya disini biar kami mampu berkonsentrasi" Ucap Sana dengan begitu lembutnya
"Baik Eonnie, Baik Noona" Sahut para Junior dengan begitu nurut,

Sana pun begitu Senang dengan tingkah para Junior dikelas ini yang begitu manis menurutnya, Hingga ia pun menghampiri MoJen dimeja dosen yang sedang berdiskusi,

Kelas D begitu tenang hanya bisikan dan ke kaguman mereka pada ketiga mahluk yang sedang bersemayam dikelasnya meskipun hanya karena tugas event itu saja membuat para penghuni kelas itu begitu bahagia.











Yerim Leshan Zannete

Tak mengerti mengapa dunia begitu kejam untuk dinanti?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak mengerti mengapa dunia begitu kejam untuk dinanti?

Jangan lupa bantu vote dan komennya bantuan kalian begitu sangat berharga minimal vote thank's you BAS,

Our Destiny || TWICE X BLACKPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang