Our Destiny #Sixteen

406 12 2
                                    

"Pfftt udah siap banget jadi bapak Tzuyu?" Sindir Jeongyeon
"Belum si Hyung" Sahut Tzuyu garuk-garuk kepala nya yang tak gatal
"Dengerin Minju laki-laki itu cuma mau enaknya doang ga ada rasa tanggungjawab nya apa lagi JMCT jadi sabar-sabar aja buat perasaan lo yang bakalan selalu nyesek karena tingkah nya" Ucap Jennie dengan begitu lantang,

"Si noona ini marah mulu" Keluh Chaeyoung dengan begitu benarnya perkataan yang Jennie lontarkan membuat dirinya begitu terasa gugup degup jantung pun berdeta jauh lebih cepat dari biasanya
"Udah gue bilang Chae dia itu lagi haid makannya begitu" Ucap Jeongyeon dengan santainya,

"Sok tau banget emang" Sahut Jennie menatap sosok Jeongyeon
"Lagian bener apa yang di bilang Jennie, gue yakin si kalian para wanita pada setuju dengan ucapan Jennie apa lagi kelakuan para jantan itu ga bisa dipercaya ga pernah ada rasa kepuasan didiri mereka heran" Jelas Minju membenarkan apa yang Jennie katakan
"Setuju si Nju pada dasarnya cuma mau nikmat nya doang" Sahut Nayeon,

"Ya lagian kalian pada bego mau-maunya dibegituin, menikmati pula" Ucap Tzuyu dengan begitu entengnya
"Tzuyuuuuuuuuu" Teriak semua wanita yang membuat seisi ruangan begitu gaduh
"Ah iya iya ampun ampun aku bercanda" Rengek Tzuyu kala tangan Sana dengan mulus mencubit perutnya,

"Tapi bener kata Tzuyu kalian menikmati dengan senang hati hahaha" Ucap Jeongyeon begitu puasnya
"Iya bener Hyung gimana Hyung desahannya hahaha" Sahut Lisa begitu membenarkan
"Kan Eonnie jadi kita yang kejebak emang debat sama mereka itu ga akan ada gunanya kita yang kalah sekarang" Keluh Sana begitu kesal,

"Bener San emang ga waras" Ucap Jennie
"Udah bikin aja mereka puasa Jen biar kapok" Sahut Irene dengan begitu lantang
"Apa itu puasa? Kami selalu mendapatkannya" Ucap Jisoo yang begitu benar adanya
"Pfftt hahaha kalah lagi kalian" Sahut Jeongyeon mereka pun kembali tertawa dengan puas namun tidak dengan para wanita,

"Momo" Teriak Sana dikala ia melihat sosok yang sedari tadi ia nanti
"Apa si sialan ga usah teriak-teriak" Sahut Momo dengan jengkel
"Lama banget si udah lapar juga" Keluh Sana
"Gue bukan ajudan lo ya nyai" Ucap Momo menatap Sana dengan begitu tajam,

"Taruh aja di meja sana" Lanjut nya menujukan meja yang ada
"Banyak amat?" Tanya Jisoo melihat mie dengan cup ukuran sedang tak lupa dengan boba
"Buat lo semua gue tau kalian lapar" Sahut Momo,

"Udah semua Hyung" Ucap salah satu junior yang Momo perintahkan untuk membantunya
"Thanks nah buat jajan dibagi aja" Sahut Momo sembari memberikan upah kepada mereka
"Makasih Hyung kami pamit" Ucap Mereka yang lalu berlalu pergi,

"Gue mau dong jadi bawahan lo Mo, bangsat banget cuma ngbantuin doang dikasih satu juta itu kebanyakan bego" Keluh Jeongyeon yang begitu heran dengan akal Momo
"Bener Hyung kebanyakan, sialan mending buat sewa bondon" Sahut Chaeyoung,

"Bacot kalian udah makan aja noh satu-satu fyi yang ada rotinya punya Sana tadi dia cuma pesan itu sejujurnya tapi ga tega gue kalo cuma ngasih roti doang" Jelas Momo yang begitu membuat Sana riang gembira
"Aaaa makasih oppa" Ucap Sana dengan bergaya begitu manja,

"Najis dari tadi aja Lo ngoceh terus ganggu banget jadi manusia" Kesal Momo mengingat Sana lah hama yang mengganggu kegiatannya dengan Jennie
"Gue udah laper bego ga peka lo" Ucap Sana tidak mau mengalah,

"Ga usah ribut lapar kan San ya udah dimakan entar makin lapar perut lo" Sahut Jeongyeon
"Iya iya bawel" Ucap Sana yang langsung membuka cup mie yang ternyata udah Momo rebus semua,

"Ga makan?" Tanya Nayeon melihat Momo yang hanya memainkan handphonenya
"Udah" Sahut Momo yang jelas dengan kebohongan nya
"Yakin?" Ucap Nayeon masih begitu meyakinkan
"Yakin Nay" Sahut Momo yang kali ini menatapnya,

"Khem!" Ucap Jisoo Berdeham melihat Nayeon dan Momo berbicara matanya menatap tajam seolah-olah ingin membunuhnya membuat mereka berdua diam bukan karena takut tapi Momo tidak ingin Nayeon dalam masalah terus-terusan,

"Min udah pilih?" Sahut Momo dikala dirinya mengingat sesuatu
"Bakal pilih pilihan gue si dia" Ucap Sana dengan yakinnya,
"Ck Yakin banget lo?" Decak Momo heran akan keyakinan Sana,

"Ga, ga ada yang gue pilih mending belanja langsung aja dari pada ribut ga jelas, lagian acaranya masih 3 bulan lagi kenapa kalian udah pusing-pusing meributkan nya sekarang?" Ucap Mina begitu pusing melihat kedua sahabat oroknya selalu saja ribut hanya karena perbedaan pendapat,

"Sedia payung sebelum hujan Min hehehe" Sahut Momo
"Iya Min, Nanti belanja langsung aja Momo yang bayar tenang kita punya bank pribadi sedari orok" Cletus Sana dengan begitu tegas
"Enteng banget mulutnya, Kadang pengin banget gue ngelelang kalian berdua" Ucap Momo,

"Gue beli Mina aja Hyung dengan harga tinggi hahaha" Sahut Lisa yang langsung mendapatkan tatapan mematikan dari Mina
"Ambil ambil setidaknya beban gue berkurang" Keluh Momo
"Rese banget emang laki satu ini" Ucap Mina merasa kesal sedangkan Momo hanya tertawa,

"Kalo udah abis semua makannya langsung kelarin tugas aja" Ucap Jennie
"Ya udah tinggal kelarin sambil makan" Sahut Jeongyeon di sela-sela kunyahannya
"Gue ngerasa berat banget bangsat" Keluh Chaeyoung,

"Berat kenapa lo? Perasaan lagi ga ngegendong apapun" Ucap Tzuyu begitu heran dengan tingkah Chaeyoung yang menurutnya aneh
"Bukan berat itu bego yang gue maksud ini, berat ini sebanyak ini kita harus handle yakin sanggup? Mau dibagi berapa pertim?" Jelas Chaeyoung,

"Ni Mo hitung" Ucap Suji menyerah kan semua berkasnya
"Gue lagi? Tega lo La sama gue" Keluh Momo mengapa harus dirinya terus
"La?" Tanya Jennie begitu penasaran
"La=Halla Momo terkadang suka manggil Suji itu Halla" Jelas Minju dengan begitu detail,

"Kenapa harus Halla?" Ucap Jennie dengan sedikit acuh namun penasaran
"Kenapa harus protes?" Sahut Momo menirukan gaya pertanyaan yang Jennie lontarkan
"Ngeselin banget lo spesial amat" Ucap Jennie dengan kekesalannya,

"Nama lengkapnya kan Lee Halla Suji ya apa salahnya si?" Cletus Tzuyu yang heran akan tingkah Jennie menurutnya begitu mempermasalahkan hal kecil
"Bener kata Tzuyu Halla sama Momo itu dulu pernah ada hubungan spesial dulu loh ya" Jelas Jeongyeon menekan setiap perkataan nya,

"Sekarang mah punya gue enak aja gue kasih orang lain tapi bego juga Momo kenapa gitu dulu ga dicobain kan jadi gue yang dapat pembobolan" Gumam Jeongyeon dalam hatinya sembari berpikir karena memang pertama dijamah Jeongyeon Suji masih suci belum terjadi pembobolan,

Itu yang menjadi keuntungan juga tanda tanya tersendiri untuk Jeongyeon begitu begonya dulu seorang Momo padahal first adalah hal yang paling menggairahkan selain masih begitu sempit itu juga adalah hal yang sangat dibanggakan begitulah pemikiran Jeongyeon.





Jangan lupa bantu vote dan komennya bantuan kalian begitu sangat berharga minimal vote thank's you BAS,

Our Destiny || TWICE X BLACKPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang