STADIUM AKHIR 18

56 43 8
                                    

Kanaya akan jadi milik siapa?






Matahari pagi yang begitu indah menyinari bumi dengan bentuknya yang sempurna. Banyak orang melakukan joging pagi agar tubuh mereka menjadi sehat dan bugar, apa lagi saat cuaca sedang mendukung seperti saat ini.

Lain hal nya dengan seorang gadis cantik yang masih tertidur lelap di atas tempat tidurnya. Sedari tadi Zidan berusaha membangunkan gadis itu namun yang di dapat Zidan adalah lemparan bantal.

"Biarkan aku tidur kak Zidan!!" Teriak Kanaya dengan mata yang masih tertutup.

"Dek, kamu nggak mau joging?" Zidan tidak mau kalah, pria itu terus saja berusaha membangunkan Kanaya.

"Nggak mau! kak Zidan aja yang joging sendiri."

"Nggak! Pokoknya kamu harus ikut."

"Kak Zidan ihhh. Mama!!!" Teriak Kanaya memanggil Bella.

"Mama lagi keluar sama dokter Diana."

"Mcih!!!"

"Kak Zidan ke kantor aja."

"Hari ini kan libur dek. Makanya ayo temani kakak joging."

Kanaya membuka matanya sedikit, dengan tatapan malas ia menatap Zidan yang masih duduk di sampingnya. Pria itu sudah terlihat sangat rapi dengan pakaian olahraga nya.

"Kalau kamu nggak bangun juga kakak ceburin di kolam renang." Ucap Zidan. Bukannya takut Kanaya malah tertawa.

"Emang kak Zidan bisa gendong aku?" Tanya Kanaya.

"Aku itu berat kak Zidan nggak mungkin bisa gendong aku."

Sudah cukup kesabaran Zidan membangunkan gadis yang ada di depannya itu. Pria itu mulai menggendong Kanaya tanpa perduli Kanaya yang akan memberontak.

"Eeeh eh kak turunin aku."

"Kamu pikir kakak nggak bisa gendong kamu?"

"Kak Zidan ihhh turunin aku!!!!"

Zidan tidak perduli itu. Pria itu fokus melangkahkan kakinya menuju lantai satu. Kanaya membelalak saat Zidan benar benar membawanya ke kolam renang.

"Kak tadi aku hanya bercanda. Please please jangan ceburin!!!!"

Tanpa berfikir panjang lagi Zidan langsung menjatuhkan Kanaya ke dalam kolam renang.

"Aaaaaaa!!!!!!" Teriak Kanaya.

BYURRR!!!!!

Zidan tertawa terbahak-bahak saat melihat Kanaya menggigil di dalam kolam. Gadis itu nampaknya sudah sangat kesal dengannya.

"Kak Zidan!!!!!!" Teriak Kanaya.

.....

Kanaya menatap pria yang ada di depannya itu dengan tatapan malas. Sementara Zidan masih terus saja tertawa jika mengingat ingat hal lucu yang ia lakukan tadi.

Kini Kanaya sudah rapi dengan pakaian joging nya, namun wajahnya tak menampakkan semangat dalam dirinya. Kalau bukan permintaan Zidan mungkin gadis itu tidak akan joging pagi ini.

"Sudah siap untuk lari!!?"

Ddrrrttt!!!

Ddrrrttt!!!

Kanaya meraih ponselnya dari dalam saku celananya, ia mengerutkan kening saat melihat nama "Tio" tertera di layar ponselnya. Gadis itu menekan tombol hijau untuk menjawab telfon dari Tio.

"Hallo."

"..."

"Serius lo?"

"..."

STADIUM AKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang