68. hari bahagia

670 123 10
                                    

Happy reading !

Happy reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jira membuka pintu kamarnya yang di ketuk oleh kefa sambil menangis, memeluk tubuh Kakak satu satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jira membuka pintu kamarnya yang di ketuk oleh kefa sambil menangis, memeluk tubuh Kakak satu satunya.

Mereka menghabiskan satu malam untuk berbicara banyak dari hati ke hati, sampai jira tertidur di pelukan kefa, biarkan lah seperti ini kefa akan merindukan adik nya yang dingin ini.

. . .

Acara ijab Kabul kefa dan Anya baru saja di mulai, jira kembali duduk setelah menautkan kain veil di kepala kakaknya dan Anya.

Mata jira berkaca kaca, jira berhasil ada di titik melihat kakanya menikah, ini sama sekali gak ada di benak jira.

waktu benar benar berlalu cepat, jira tumbuh dewasa dengan kakaknya. setelah orang tuanya pergi, semua kewajiban jira sepenuhnya di bebankan oleh kakanya, bagaimana kakanya merawat nya, mengurus semua kebutuhannya. kakanya berhasil menjadi sosok kuat yang sebenarnya juga rapuh, kakanya berhasil menjadi ayah sekaligus ibu untuknya.

"Jangan nangis nanti cantiknya berkurang"

Jira menengok sebentar kearah belakang, dimana Arta tersenyum sambil mengusap pundaknya

"Cantik banget pacarnya arta" bisik Arta lagi

Bahkan di keadaan seperti inii Arta masih bisa bisanya membisikan kata manis yang klise untuknya.

Jira - AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang