72. mimpi terakhir

527 105 7
                                    

Happy reading!

Jika bukan karna sudah malam dan taksi yang tak kunjung juga datang, mungkin jira tak akan merepotkan Arta lagi, jira mungkin akan bilang kepada Arta jika dia sudah berada di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika bukan karna sudah malam dan taksi yang tak kunjung juga datang, mungkin jira tak akan merepotkan Arta lagi, jira mungkin akan bilang kepada Arta jika dia sudah berada di rumah.

Jira juga sudah mengabari teman temannya, Kaka nya dan juga mama Arta. Jira benar benar merasa sangat bersalah membuat banyak pihak khawatir.

Motor arta datang tak lama setelah Arta menjawab pesannya.

"Kamu gila Ra?! Kamu tau gak gimna paniknya aku nyariin kamu? Kaka kamu sampe pulang karna kamu gak ada kabar. Kamu kalo ada apa apa bilang sama aku, kamu minta mau ke pantai pun aku temenin Ra, emng aku pernah nolak ajakan kamu? Jangan malah ngilang gak ada kabar kayak gini. Kalo kamu gak ke pantai malem malem dan gak ada kabar kita gak akan se panik ini Ra" dada Arta naik turun, emosinya meluap saat matanya menangkap sosok yang membuatnya hampir mati karna panik

Jira mengedipkan matanya tak percaya, ini pertama kalinya Arta Se marah ini kepadanya. Apa jira berlebihan?

"Maaf Arta"

Arta memeluk jira karna merasa bersalah, kata katanya terlalu kasar, nada suaranya terlalu tinggi. Arta tau jira lelah, matanya sembab, suaranya serak.

"Aku ada sama kamu, kamu punya aku, jangan merasa sendiri kayak gini lagi ra, katanya mau jalanin sama sama, tapi kamu malah nyimpen semuanya sendiri kayak gini. Maaf kalo nada aku tinggi dan kasar, aku kesel, aku hampir gila nyariin kamu"

"Aku gak berniat buat semuanya khawatir. jangan salahin mama kamu arta, aku kesini karena aku kangen mama papa bukan karna mama kamu. dia baik sama aku, dia peluk aku waktu aku abis cerita dan itu buat aku kangen mama, aku udah lama gak di peluk mama. Jangan salahin mama kamu arta" jira lebih dulu menjelaskan agar Arta tak marah kepada mamanya.

"Iya begitu?"

Jira mengangguk "dia temen ngobrol yang baik banget, kamu coba ngobrol sama dia pasti nyaman"

"Nanti aku coba. Ayo pulang, udah malem" ajak Arta

 Ayo pulang, udah malem" ajak Arta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jira - AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang