56. goodbye, see you next time

580 90 8
                                    

Happy reading !

Hari semakin terasa berat oleh jira kala tanggal dimana ia harus meninggalkan negara kelahirannya.

setelah di antar pulang semalam oleh Arta, jira berbincang banyak oleh kakanya, saling mengutarakan isi hati yang selalu mereka pendam karena takut saling membebani. Malam itu, kefa kembali melihat adik satu satunya menangis di dalam pelukannya setelah kepergian orang tua mereka 10 tahun lalu.

Kini dirumah jira sudah ada Echa Felly dan Anya. Arta serta temen temannya belum datang, semalam mereka sudah berjanjian dirumah jira untuk mengantarkan jira dan satria ke bandara bersama, kecuali kefa yang akan menghantarkan jira sampai Paris untuk memastikan jika adiknya selamat sampai tujuan. Padahal seharusnya kefa pergi ke kampus, hari ini ada presentasi tugas penelitian yang dengan susah payah ia teliti sampai begadang untuk mendapatkan nilai + tapi ia malah rela absen hanya untuk mengantarkan jira, padahal jira udh larang tapi kefa sama keras kepalanya  seperti jira juga. 

Terdengar Suara motor berjamaah yang baru saja memasuki area perumahan jira, siapa lagi kalo bukan Arta and the geng.

"Arta mana?" Pertanyaa yang jira lontarkan kala matanya tak melihat prestasi kekasihnya.

"Lah dia belom Dateng? Gue kira udah sampe, orang kata dia ketemuan disini aja jadi gak gue samper" jawab Rama ikut bingung mendengar pertanyaan dari jira. Mereka ber 4 pun datang bersamaan karena tak sengaja bertemu di depan komplek perumahan jira.

"Jangan jangan masih tidur" ceplos Echa.

Ah iya bisa jadi, terakhir jira lihat Arta aktif jam 02.23

Dengan cepat jira mengambil hpnya, menelepon Arta.

"Arta kamu udah janji untuk anter aku ke bandara" lirih jira pelan sambil terus mencoba menelepon Arta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arta kamu udah janji untuk anter aku ke bandara" lirih jira pelan sambil terus mencoba menelepon Arta.

Pasalnya pesawatnya leading jam 10 otomatis dari rumah jira harus berangkat jam 9 takut macet. Tapi Arta sampai jam Segini belum juga kunjung datang.

Disini lain.
Pemilik kamar berwarna abu hitam itu masih nyaman menggulung dirinya didalam selimut, menghiraukan puluhan panggilan dari kekasihnya dan teman temannya.

Tringg... Tringg..

Bugh!
Laki laki dalam selimut itu jatuh mencium lantai kala suara jam Beker miliknya yang ia taruh diatas meja nakas berbunyi kencang.

"Duh anjing, siapa sih yang setting jam asu, sakit badan gue sialan" ocehan dengan suara khas bangun tidur terdengar dikamar tersebut.

Dengan mata yang masih tertutup, Arta, mencoba bangun untuk kembali ke kasur, tapi ....

Jira - AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang