2.Pertandingan bola basket

2.8K 294 17
                                    

Pelajaran pertama setelah upacara adalah PJOK / Penjas / Olahraga.

Minggu ini pelajaran Olahraga tentang bola besar — basket. Olahraga yang paling jira suka dari kecil hingga sekarang.

Dan Minggu ini pun kelas 11 otkp 1 & 2 disatukan dalam jam olahraga yang sama.

“lah lah kok ada anak kelas sebelah?”tanya Echa

“mana gue tau. Gue kan sekelas sama kalian”Felly

Suara dribel basket dipantulkan ke lapangan menarik penglihatan jira untuk menengok ke arah suara itu.

Lapangan yang sepi menjadi ramai ketika si kapten basket berjalan ke arah tengah lapangan sambil memantulkan bola basket.

“heran gue kenapa coba gituan doang jerit jeritan”echa

“tapi gue akuin si ketua basket itu ganteng sih”felly

“menurut gue bapak gue lebih ganteng tuh”

“yah kalo itu bapak gue juga ganteng sedunia”

“kagak bisa lah bapak gue ganteng sedunia ga ada yang laen”

“masih pagi suka banget rebutin hal yang ga penting”jira

2 kelas itu baris dengan rapi untuk memulai pemanasan sebelum berolahraga seperti apa yang disuruh oleh guru

“Untuk pembelajaran kali ini seperti yang kalian lihat sudah ada salah satu bola besar yaitu bola basket”

“disini siapa yang sudah mengetahui teknik bermain bola basket?”

“saya pak”arta mengangkat tangannya

“oke kamu. Ada yang lain?”

“semuanya pak”teriak Echa

“yee emng situ bisa apa”

“bisa mau tanding Lo sama gue?”

“oke sudah cukup tidak ada sesi debat di pembelajaran ini”

“pembelajaran kali ini kalian akan mempraktekkan cara bermain bola basket dan akan ada pertandingan di akhir jam pelajaran antar kelas OTKP 1 dan 2. Untuk pertama ini saya membutuhkan Arta dan satria selaku anggota club basket disekolah ini untuk membantu saya mempraktekkan teknik bermain bola basket yang benar”

Pembelajaran di mulai dengan diawal teknik teknik sebelum pertandingan itu dimulai.

Setelah semua paham dan guru sudah menentukan siapa saja yang akan mewakili kelas masing masing dari cara mempraktekkan teknik bermainnya .

Arta si kapten basket tidak ikut serta di pertandingan ini karna guru pikir Arta sudah cukup mendalami peran di pembelajaran ini begitu dengan satria dan beberapa anggota club basket di kedua kelas itu tidak akan ikut serta di pertandingan ini.

Pertandingan berlangsung di awali dengan pertandingan ganda putra 2 babak permainan dan berlanjut dengan pertandingan ganda putri untuk 2 babak terakhir sebagai penentu pemenang di pertandingan ini.

Kelas OTKP 1 mendapatkan poin lebih unggul dari pada kelas OTKP 2 untuk babak 1&2.

Kini giliran waktunya ganda putri bertanding di babak 3&4 mengejar poin yang di peroleh oleh kelas OTKP 1.

Jira, Terpilih Menjadi kapten basket untuk babak ini. guru milihnya karna jira karna jira mempraktekkan teknik bermain basket dengan bagus.

Siswa kembali bersorak sorak menyemangati teman teman yang mewakili kelas nya masing masing.

Jira menguasai lapangan babak ini. cukup membuat yang lain tercengang karna jira berkali kali membuat poin 3 mengejar poin kelas OTKP 1 dari babak 1&2.

“jiraaaa”teriak Felly menyemangati yang sudah 3 kali mencetak gol dalam 1 babak

Kali ini 2 team itu sedang beristirahat untuk melanjutkan babak terakhir

“pak di babak terakhir menurut saya dia tidak di perbolehkan untuk ikut ke pertandingan ini agar tidak ada kecurangan”protes Arta menunjuk jira

“bilang aja ga mau kalah kan kelas lo!”bukan jira yang menanggapi protes itu tapi Echa

“engga tuh. tapi dari cara mainnya ga setanding sama yang lain. Kalo dia tetep ikut saya juga harus ikut pak biar adil”

Jira yang awalnya hanya memutarkan bola mata acuh menanggapi protes dari Arta berjalan sambil mendribble bola itu lalu melempar ke arah Arta dengan spontan Arta menangkap bola itu

“banci”satu kata yang keluar dari mulut jira ketika melempar bola itu

“oke saya akan menukar pemain team B di babak terakhir agar tidak ada yang merasa tercurangi”

Arta melirik ke arah jira yang menatap fokus ke dalam pertandingan babak terakhir menentukan pemenang

Pertandingan terakhir berlangsung dengan cukup membuat jantung berdetak karna poin yang mereka dapat selalu saling mengejar hingga waktu terakhir poin mereka seri.

Tentu karna itu harus ada yang lebih unggul untuk menentukan pemenang.

“pak gimna kalo saya dan dia yang menentukan pemenangnya?”usul Arta menunjuk jira

“wih mantep tuh boleh tuh pak usulnya arta”awan

“boleh tuh. Jir ayo jir”echa

“duh ga deh Cha buang buang waktu gue doang”

“yaelah jir emng Lo mau di pandang jamet sama kapten basket sableng itu?”

“ga penting juga mau dipandang apa”

“jira apa kamu berkenan menerima usul arta?”

“terima... Terima”riuh dari murid 2 kelas itu

“oke”setuju Echa mendorong jira ke tengah lapangan.

Mau tak mau jira menerima permintaan yang menurutnya itu konyol.

Sesi pertandingan kali lebih panas di bandingkan sesi pertandingan tadi karna waktu pun sudah menunjuk jam setengah 9 yang tandanya terik matahari semakin panas.

Arta dan jira menguasai lapangan lebar itu dengan poin yang terus menerus mengejar.

“jiraa semangat”teriak beberapa murid kelas OTKP 2 karna separuhnya lagi mendukung Arta

“Ta bisa ta jangan sampe dikalahin sama cewe”teriak awan

Bola di tangan Arta dengan jira dihadapannya menghalangi Arta agar tidak memasukan bola itu ke gawangnya karna waktu hanya tinggal 5 menit lagi.

Jira masih terus menghalangi Arta yang mencoba menerobos dirinya. mencari celah dari jira yang ternyata membuatnya kehilangan bola ditangannya.

Cepat cepat jira berlari kearah lawan untuk memasukan bola itu saat sudah berada di tangannya.

DAMN !
Jira berhasil memasukan bola itu di detik detik terakhir pertandingan yang berati poin jira unggul 1 dari poin Arta.

Arta masih berdiam diri ketika menyadari bola yang berada ditangannya sudah berhasil direbut bahkan di masukkan ke gawangnya.

“aghh gimna sih Lo ta masa kalah”teriak awan

“payah Lo ta gue aje deh yang jadi kapten basket”teriak Rama

“emang Lo bisa? Kan Lo bantet”ledek awan

“sembarangan lo”rama

“jiraaaa”teriak Echa berlari kearah jira memeluk jira yang tersenyum evil melihat ke arah Arta yang juga melihat ke arahnya tercengang.

Jira - AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang