Author POV
Kriett! Kriett!
Decitan ranjang tidak mampu terelakkan karena pergerakan brutal sepasang suami-istri yang tengah memadu kasih di atasnya.
Hari sudah begitu malam, bulan telah menghiasi langit malam yang dipenuhi bintang. Namun, Erick dan Vania masih asyik saling menghangatkan dan berbagi keringat.
Wanita itu berada di atas, sibuk menaik turunkan tubuhnya demi mendapatkan kenikmatan dari milik suaminya yang menancap di dalam dirinya. Kedua matanya sesekali terpejam dan bibir bawahnya terlihat bengkak karena digigit terlalu lama. Vania berubah menjadi sangat binal malam ini.
Setelah tadi sore dia dan Erick bercinta di kolam renang, malamnya mereka kembali melanjutkan percintaan yang tidak kalah panasnya. Ingatkan Vania kalau Erick sangat buas jika sudah masuk ke mode penuh nafsu. Apapun yang berhubungan dengan kegiatan intim, Erick adalah yang paling brutal di balik wajah dinginnya itu.
"Ahhh! Ampunhh!" Vania sudah merasa lemas dan tidak bisa lagi bergerak sehingga Erick lah yang kembali menguasai permainan ranjang mereka.
Pria itu membalik posisi dengan cepat sehingga Vania kembali terkulai lemas di bawahnya. Dia memiringkan pinggang Vania dan melebarkan satu kakinya lalu kembali menghujamkan kejantanannya dengan tempo cepat.
Tubuh Vania berguncang dan sesekali bergetar. Rasa puas bercampur sakit menyatu di pusat tubuhnya dan itu membuat Vania pusing.
"Ughh! Pe-pelann mass... Ahhh!"
Seolah menulikan telinga, Erick tetap menggerakkan pinggulnya cukup cepat sampai bunyi bokong Vania yang menabrak pahanya terdengar semakin kuat.
Pria itu meremas sebelah dada Vania, memilin puncaknya yang terasa tegang dan basah. Vania adalah candu, apapun yang bersangkutan dengan wanita itu benar-benar bisa membuat Erick gila.
"Kamu... Vania... Argh!"
Mata Erick terpejam menikmati jepitan serta pijatan yang berasal dari lubang kewanitaan sang istri. Vania selalu bisa memuaskan hasrat seksualnya.
Vania tidak mampu menahan desakan orgasme nya. Sekali lagi tubuhnya terlonjak dan bergetar setelah mendapatkan pelepasan. Kali ini Erick berbaik hati menurunkan tempo permainannya. Dia ikut merasa nikmat ketika vagina Vania berkedut-kedut untuknya.
"Mas... Mas... Vania lemess," adunya.
"Tapi milik saya masih keras, Van. Tugas kamu belum selesai," balas Erick seolah sedang memerintah mahasiswi nya.
Vania menatap Erick dengan mata sayu. Sudut bibir wanita itu terangkat melihat wajah penuh gairah suaminya. Erick sungguhlah pria perkasa, dia bisa saja menghabisi Vania malam ini seperti malam-malam sebelumnya.
"Hmm lanjutin lagi, mas... Vania gatel pengen ngerasain mas Erick," desah Vania dengan nada yang begitu binal dan nakal.
Erick meraih rahang Vania, menekan tulang pipinya tapi tentu saja tidak membuat istrinya kesakitan. Dia menggerakkan jempolnya di bibir Vania lalu mencari celah untuk masuk ke dalam mulutnya.
"Kamu emang binal. Bibir kamu mau saya hukum?" ancamnya dan sungguh jantung Vania berdetak sangat kuat karena gugup dan tertantang.
Wanita itu menjilat jempol Erick dan menghisapnya seperti sedang melakukan blow job. Kilatan gairah dari kedua matanya telah membuktikan betapa nakalnya Vania malam ini dan itu memaksa Erick untuk menghukumnya.
"Vani mau dihukum..."
Vania mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu lalu berbisik,"Hukum Vania pakek benda yang panjang dan gede ini, Pak Erick..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Suami Dingin [TAMAT]
RomanceWARNING! 🚫🚫🚫 DI BAWAH 21 TAHUN HARAP SEGERA MENYINGKIR! SAYA TIDAK TANGGUNG RISIKONYA! Berawal dari seminar yang diadakan sekolahnya, Vania Larasati mendapati dirinya jatuh cinta kepada seorang pembicara yang merupakan salah satu dosen terbaik di...