CHAPTER 2

7.2K 400 6
                                    


HAPPY READING

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Setelah kepergian suster tersebut Aira menyatap makanan yang ada di depannya sambil memikirkan nama pemilik tubuh yang dia tempati,namanya cukup asing di dipikirannya.

"Delysia callista hmmm,"ujar Delysia mengusap dagunya menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya seperti bapak bapak yang mengusap jenggot nya.

"Bukannya itu salah satu tokoh dalam novel."

"Tapi novel yang mana ya lupa aku?"

Saking banyaknya daftar bacaan di dalam aplikasi novelnya, Aira sering lupa nama tokoh dalam novel yang pernah dia baca jangankan tokoh, judul dan jalan ceritanya pun sering dia lupa akibatnya nama tokoh atau cerita dalam satu novel sering tertukar dengan nama novel yang lain.

"Delysia mana ya? yang di novel ALWAYS WITH YOU atau yang mana ya?"tanya Aira kepada dirinya sendiri.

"Delysia callista?oh iya aku ingat aku ingat,tokoh figuran dalam novel berjudul MINE, yang hanya muncul 2 kali."

Delysia hanya muncul duakali didalam novel dimana yang pertama saat dia tidak sengaja bertatapan dengan Austin dan yang kedua dimana dia pamit kepada sahabat sahabat untuk pergi.

"Kasian banget Delysia harus berakhir jadi sadgirl,"kata Aira tiba tiba galau memikirkan kisah percintaan Delysia di dalam novel.

Ceklek

Aira mengalihkan pandangannya ke arah pintu ketika mendengar suara pintu terbuka dan tampak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menatap Aira dengan tatapan penuh Penyesalan.

"Sayang kamu gak papakan?ada yang sakit?"tanya khawatir wanita wanita paruh baya itu dengan suara serak seperti habis menangis.

"Cantik,siapa ya?mamanya Delysia tapi gak mungkin deh soalnya kakak ini masih cantik dan masih terlihat muda,apa jangan jangan kakaknya ya?"batin Aira menatap wanita paruh baya tersebut mulai melangkah kearahnya.

"Dely,"panggil wanita itu kepada Aira ketika pertanyaannya tidak dijawab oleh Aira dan hanya diam menatapnya.

"Iya,aku gak papa kok,"jawab Aira kikuk.

"Maafin mommy hiks...hiks...yang egois, lebih mementingkan pekerjaan hiks... daripada menemani kamu hiks,"tangis wanita tersebut.

"Hah mommy?yang benar aja kakak ini mommy delysia"batin Aira tidak percaya bahwa wanita didepannya ini adalah mommy delysia bagaimana tidak wanita paruh baya di depan masih terlihat cantik dan muda.

"Kamu mau maafin mommy kan sayang?mommy janji gak akan ulangi kesalahan mommy,"tanya wanita itu dengan menatap Aira dengan tatapan penuh harap.

Tatapan penuh harap itu membuat Aira yang kini kita panggil delysia, bingung apakah dia harus memaafkan wanita didepannya atau tidak,karena dia tidak ada hak untuk menentukan pilihan tersebut sebab dia bukan Delysia yang asli.dia juga tidak tau kenapa wanita di depannya meminta maaf kepadanya,yang dia tau bahwa wanita yang menjabat sebagai ibu dari pemilik tubuh tersebut sibuk bekerja.

"Masa cuman gara gara sibuk kerja mommy nya delysia minta maaf sampe nangis nangis,dulu pas emak sibuk  aku gak masalah kok.apa jangan jangan ada masalah lain ya?maafin aja kali ya,tapi nanti delysia yang asli marah lagi.tapi kan ini sekarang tubuh aku jadi tubuh aku juga jadi aku berhak dong,lagian delysia yang asli gak tau kemana. jadi aku maafin aja deh, kasian kakaknga nanti kalau delysia marah itu urusan belakangan"batin delysia berfikir.

DELYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang