CHAPTER 15

5.5K 416 24
                                    


JANGAN LUPA KOMEN AND HAOOY READING
°
°
°

"Adek?" semua anggota inti Xeirus menatap Raymond dengan penuh tanda tanya.

"Bukanya Delysia pacar Lo ya?"

Raymond mengacak rambutnya sendiri,"Delysia bukan pacar gue,dia adek gue?gue cuman bohong kalau gue sama dia pacaran,"akunya.

Raymond tau seberapa julid sahabat. Ia tidak ingin jika harga dirinya jatuh dan menjadi bahan ejekan saat perjuangan nya di tolak oleh Delysia. Sebab selama ini ia tidak pernah ditolak oleh gadis-gadis yang ia perjuangkan.

Oleh karena itu ia menyuruh Delysia untuk menjadi pacar pura pura nya untuk sementara,selama sahabatnya belum mengetahui bahwa ia dan Delysia adalah sepupu.

"Kok bisa Delysia sepupu Lo?perasaan sodara papa Lo cuman om Isaac deh,dia juga belum nikah. Mami Lo gak punya saudara,terus Delysia anak siapa." Tanya Richard bingung.

"Dia itu anaknya om Isaac. Gue juga baru tau kalo dia ternyata pernah nikah,"jawabnya membuat sahabatnya mengangguk tanda mengerti.

"Gue harus gimana?gue kejar bos takut gue di gebukin, kalo gue diam gimana keadaan sepupu gue,"ucap menghela nafas gusar.

Charon tersenyum mengejek,"Itu sih urusan lo.siapa suruh ngarang cerita."

"Gue mana tau kalo bos cemburu, Sampai sampai nonjok gue. Mana sakit banget lagi,"Raymond memegang pipinya yang tampak bengkak dan membiru.

Di sisi lain.

Delysia terus memberontak,agar di turunkan dari gendongan pria itu.kepalanya terasa pusing berada di posisi tersebut.

Sesampai di UKS, Austin langsung mengusir PMR yang bertugas.

Pria itu dengan kasar menurunkan Delysia diatas brankar,membuat gadis tersebut meringis saat merasakan linu di bokong nya.

Delysia menatap Austin dengan tatapan tajam,"bisa pelan pelan gak sih,"sinisnya tetapi hanya dibalas tatapan datar dari pria di depannya.

"Kamu mau apasih,"tanya Delysia,pria itu hanya diam saja.

Hening

Tidak ada pembicaraan di antara keduanya.

Delysia berdecak kesal,"kalau gak ada apa apa,mending kamu minggir aku mau ngobatin kak Raymond,"ujar Delysia mencoba mendorong Austin dari hadapan dan turun dari brankar.

Saat kakinya akan menyentuh lantai, tubuhnya di tahan oleh sebuah tagan

"shut up ,"tegas Austin menatap tajam gadis di depannya.

Delysia meneguk ludahnya takut melihat tatapan tajam dari pria di depannya. dengan gerakan pelan ia kembali memperbaiki duduknya.

Melihat gadis didepannya sudah duduk dengan patuh,Pria melangkah kakinya mengambil kotak p3k dan menyerahkan ke Delysia.

Delysia menatap Bingung kotak p3k yang ada ditangannya.

gadis itu langsung memudurkan sedikit kepalanya saat Austin memajukan wajahnya.

"Obaitin gue,"ucapnya.

Delysia menatap goresan kecil di pelipis Austin,kenapa ia baru sadar jika di wajah pria itu terdapat goresan,mungkin karena goresan tersebut terlalu kecil, sehingga jika dari jauh tidak terlihat.

Delysia tidak habis pikir dengan pria di depannya,kenapa goresan sekecil itu yang panjang hanya 5cm dan sangat tipis harus di obati,sampai Sampai harus membopongnya Sampai di sini .Lagian tanpa di obati pun luka tersebut nantinya akan sembuh sendiri.

DELYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang