CHAPTER 16

3.4K 218 18
                                    

TANDAI TYPO AND HAPPY READING
°
°
°
°

Mata Charon terus mengarah ke arah wajah bosnya, tepatnya kearah plaster di pelipis pria tersebut.mengapa pria itu tidak mau mencabut benda yang sudah terlihat menjijikan,sudah satu Minggu berlalu pun benda itu belum di lepaskan juga,bahkan pinggiran plaster itu sudah menghitam dan juga lem plaster tersebut sudah hampiri tidak berfungsi lagi saking lamanya.

Memangnya separah apasih luka yang ditutupi plaster tersebut sampai sampai sudah satu Minggu benda tersebut belum di cabut juga.mulutnya gatal ingin bertanya tetapi ia tidak berani melakukan hal tersebut.

Charon melangkah mendekat ke arah Austin yang rebahan di sofa dengan mata terpejam.

Tangan Charon terangkat mencoba mencabut plater tersebut.sebelum menyentuh benda itu tangannya terlebih dahulu di tahan oleh Austin.

"Eh b-bos uu-dah bangun?"tanya Charon dengan nada terbata bata saat tatapan tajam dari pria di depannya mengarah ke arahnya.

Austin mengangkat alisnya seolah bertanya mengapa Charon berdiri di depannya.

"Sorry bos gue tadi liat kecoa di bawah kursi, rencana nya mau gue basmi tapi ternyata udah pergi," katanya mengarang cerita,mana mau ia jujur bisa bisa ia di hajar oleh pria di depannya jika ia mengatakan yang sebenarnya,ia tidak ingin jika besok wajah tampan dan gagah di hiasi dengan warna keunguan.

Charon semakin gugup saat Austin hanya di diam saja tanpa membalas ucapannya.sedetik kemudian dia menghela nafas lega saat pria itu meninggalkan nya.

"Untung gue gak di apa apain.udah tau tuh orang ringan tangan kenapa tadi gue berani banget sih?"ucap Charon merutuki dirinya yang kepoan tehadap sesuatu.

°°°

Suara tawa Delysia memenuhi kamar gelapnya.hari sudah semakin larut, Delysia terlalu asyik bermain hp hingga ia tidak menyadari bahwa jam sudah menunjukkan pukul 01:00.

berhubung besok adalah hari Minggu,ia akan begadang tentu tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.Jika Daddy dan mommynya tau jika ia begadang pasti ia akan di marahi habis habisan.untung saja kamarnya kedap suara jadi ia bebas tertawa tanpa takut mengganggu tidur mommy dan Daddy nya.

"Enak juga yah jadi orang kaya,gak perlu takut kalau kuota internet habis kalau habis tinggal beli lagi gak perlu nabung duit dulu atau ngemis hotspot ke Adek, mana pas di minta banyak alasan lagi tapi yang paling sering dia bilang  'maaf kuota ku udah serakat' mana  mungkin hampir habis dia saja buka tik tok pas bilang kayak gitu.bilang saja kalau gak mau ngasih banyak banget alasannya," ujar Delysia dengan nada kesal mengingat seberapa pelitnya adiknya dulu.

Beberapa menit berlalu, Delysia seketika menghentikan tawanya saat mendengar suara gersak Gresuk berasal dari arah balkonnya.

Gadis itu meneguk ludahnya takut "si-siapa?"tanya Delysia dengan nada terbata bata.mencoba memberanikan diri Delysia melangkah mendekat ke arah pintu balkon.

Tubuh gadis itu seketika menegang dengan jantung berdetak kencang melihat sosok bayangan hitam tinggi yang berdiri diluar balkonnya.

"KYAA!!! HANTU!!!!"dengan

dengan gerakan cepat Delysia berlari keluar kamarnya menuju kamar kedua orang tuanya.tanpa mengetuk pintu Delysia langsung membuka pintu kamar tersebut dan melompat keatas kasur dimana mommy dan Daddy sedang tertidur lelap.

"ARRRGGGH!!!"

Delysia mendarat di atas kasur disusul oleh teriakan Daddy.

Delysia terkejut saat mendengar teriakannya Isaac,"Daddy kenapa?" Tanya nya menggoyang lengan Daddynya akan tetapi Daddynya tak kunjung menjawab ia hanya diam meringkuk kesakitan sembari memegang selangkangan nya.

DELYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang