CHAPTER 10

5.8K 346 7
                                    

TANDAI TYPO DAN HAPPY READING
°
°
°
°

Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu.Delysia dan para sahabatnya sudah duduk di kantin menikmati makanan yang telah mereka pesan.

"Hati gue sakit banget liat mereka," Claudia mememukul dadanya melihat kemesraan Seno dengan selena,dimana Seno menyuapi Selena yang membuat hati Claudia sakit.

"Gue harus bagaimana orang yang gue suka di rebut orang lain,"isaknya tetapi tidak mengeluarkan air mata.

Retta memutar bola matanya malas melihat kelakuan sahabatnya yang terus berdrama seolah olah ia yang paling tersakiti,"mereka udah nikah jauh sebelum Lo kenal sama seno jadi selana gak rebut Seno dari loh karena sendari awal Seno adalah miliknya.mending lo cari yang lain deh."

"Benar kata Retta mending kamu cari yang lain deh,nanti kamu dikira pelakor sama orang orang.kamu maunya cowok yang kaya gimana nanti kami cariin,"ujar Delysia merangkul pundak sahabatnya.

"Tetangga gue duda,Lo mau gak? bukanya Lo selama ini carinya yang duda kaya raya,"usul Nazira.

"Tetangga Lo yang kakek kakek bungkuk pake tongkat.lo kira gue mau apa sama kakek yang sekali jentik langsung tumbang,"sahut Claudia bergidik ngeri mengingat kakek kakek yang pernah mengejarnya saat berkunjung kerumah Nazira. walaupun dia suka duda tapi di tidak mungkin suka duda modelan kayak gitu,dia suka nya duda yang kaya,tampan,berotot,lemah lembut, perhatian, penyayang,setia,tidak pelit,tidak mesum,kalau di Chet langsung dibalas,gak pernah marah dan yang paling paling penting duda itu sudah tidak terikat dengan masa lalunya.

jika saja Claudia benar benar bertemu dengan pria seperti itu,ia pasti akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.memikirkan hal itu membuat Claudia tersenyum senyum.

"BABY! SINI! SINI!"

Teriakan berasal Nazira membuyarkan lamunan Claudia.gadis itu menatap Nazira dengan tatapan datar,kenapa harus berteriak padahal jarak hanya beberapa langkah dari orang yang diteriaki.

"Kamu mau makan apa?"tanya Nazira dengan nada lembut pada Richard yang baru saja duduk dikuti oleh teman temannya yang lainnya.

"Terserah zira aja,"jawab Richard dengan senyum manis.

"Nasi goreng?"tanya Nazira sekali lagi dan dibalas anggukan.

"Del,nanti sepulang sekolah kita kerja kelompok di apartemen Austin,"Kata Charon membuat Delysia merutuki kebodohan nya yang melupakan bahwa ia akan kerja kelompok bersama dengan Charon,Austin,dan Manda.mengapa ia bisa lupa dengan hal sepenting itu bahkan di dalam novel di jelaskan tentang hal tersebut.Delysia merinding membayakan apa yang terjadi nanti akankah ia menjadi nyamuk diatara kedua protagonis atau bahkan ia di sungguhkan pemandangan panas,mengingat Charon datang terlambat.lagian mengapa namanya juga ikut bukanya didalam novel meraka cuman ber 3 kenapa dia malah ikutan juga.

"Iyaa nanti aku datang,"balas Delysia dengan nada kecil sebab takut dengan tatapan datar berasal dari Austin yang terus menatap dirinya.

"Nanti gue kirimin alamatnya,"Delysia mengangguk mendengar ucapan Charon.

"Tumben Lo semangat banget kerja kelompok,"tanya Richard sesekali menerima suapan dari Nazira.

"Ialah gue gak semangat party party di apartemen Austin setelah kerja kelompok,pasti kalian iri yah,"sombong Charon menatap mengejek teman nya.

DELYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang