TANDAI TYPO AND HAPPY READING
°
°
°
Satu Minggu telah berlalu.saat ini isaac menatap wanita yang tampak sibuk di depannya dengan wajah berseri.sudah sejak lama ia menantikan momen ini,dimana ia duduk diam di meja makan sembari menatap istrinya memasak.mereka sudah resmi rujuk,walaupun hanya sebatas menerima buku nikah dari pengadilan agama,tanpa resepsi pernikahan yang mewah seperti rencananya tetapi tidak mengurangi rasa bahagianya.
"Malam daddy,"sapa Delysia menuruni tangga.
Isaac mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara,"malam sayang"
"Cuman Daddy doang nih yang di sapa,mommy gak?"ujar Nella meletakan mangkok berisi sup di diatas meja.
Gadis itu menyengir kuda,"sorry,tadi aku gak liat mommy."
Nella menggeleng kan kepalanya tidak habis pikir dengan jawaban anaknya, bagaimana bisa Delysia tidak melihatnya yang jelas jelas ia berada di depan Isaac.
"Mau Dely bantu gak mom,"ujar gadis tersebut melihat mommy nya bolak balik ke dapur mengambil makanan.
"Gak usah kamu duduk saja,ini sudah hampir selesai,"tolaknya pada Delysia.
"Sayang,Daddy mau bicara sesuatu sama dely,"ucap Isaac dengan wajah serius.
Gadis itu menatap Deddynya,"memangnya Daddy mau bicara apa."
"Besok kita bakal pindah kerumah Deddy,"ucapnya.
Wajah Delysia langsung berubah mendengar ucapan Isaac,"pindah?memangnya harus pindah yah dad?kita tidak bisa tinggal di sini saja?"tanyanya pada Isaac,ia sudah terlanjur nyaman dengan suasana disini,ada rasa tidak rela di dalam hatinya harus meninggalkan rumah yang baru beberapa Minggu ia tempati.suasana yang tenang dan orang orang ramah membuat enggan untuk pindah dari daerah ini.ia belum siap untuk beradaptasi kembali di tempat dan orang baru lagi.
Isaac tersenyum,tangannya terangkat mengelus rambut putri,"gak bisa sayang.disini bukan tempat aman untukmu."
Gadis itu menatap Deddy dengan tatapan penuh tanda tanya,"bukan tempat aman?"apa sebenarnya maksud Daddy nya.
"Benar kata Daddy.besok kita akan pindah.kamu siapin barang kamu nanti mommy bakal bantu."
Delysia menghela nafas pasrah kemudian mengangguk kepalanya,"iya mom,bi Santi sama pak Imran juga ikut pindah kan mom?"
"Pak Imran sama bi Santi gak bisa pindah,kalau mereka pindah siapa yang jaga rumah.memangnya kamu mau rumah ini jadi terbengkalai?"
gadis itu merosot kan bahunya membayangkan kedepannya hidup akan terasa membosankan tanpa ada bisa Santi yang biasanya ia ajak untuk bergosip.
"Kenapa sayang?"tanya Isaac pada anaknya melihat wajah cemberut Delysia.
"Aku gak mau pindah dari sini,aku udah nyaman di sini,orang orangnya pada ramah,kalau aku pindah pasti aku bakal kesepian,Daddy sama mommy kan sibuk kerja,"jelasnya.
"Kamu tenang saja disana banyak orang kok ada opa sama oma,ada juga paman sama bibi kamu juga punya dua sepupu,"
Mata Delysia langsung berbinar,dengan senyum lembarnya ia menatap Daddynya,"beneran dad,sepupu aku cowok atau cewek?"tanyanya dengan wajah penuh semangat.
"Dua duanya Cowok,"senyum lebar gadis itu memudar mendengar jawaban dari Daddy,ia kira sepupunya itu cewek jadi ia bisa ajak untuk bergosip ria dan girl time bareng tapi ternyata harapnya harus pupus saat mengetahui ternyata sepupunya adalah jantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELYSIA
Teen FictionIni kisah tentang Gadis bernama Danika Aira Putri gadis yang biasa di sapa Aira.gadis berusia 15 tahun menduduki kelas 10 SMA.gadis bersurai hitam,mata berwarna coklat,kulit sedikit gelap,hidung pesek,dan tubuh sedikit tinggi. Memasuki tubuh seora...