✨Tandai bila ada typo✨
°°°
"Del tugas Lo yang di kasih sama Bu bahasa Indonesia udah selesai,"tanya Claudia yang tidak tau siapa nama gurunya.
Delysia yang sedang memakan batagor segera menoleh kearah Claudia," yang mana?"
"Gak tau,"Delysia menghela nafas panjang mendengar jawaban dari Claudia.
"Good night semuanya," teriakan berasal dari Nasira berjalan memasuki kelas yang berhasil semua seisi kelas kaget.
"good afternoon kali,gini nih kalau sering bolos mata pelajar bahasa Inggris."sambar Claudia.
"Itu selamat siang goblok,Lo gak liat mataharinya baru muncul.yang benar itu good day,"ucap Esteve yang tiba tiba muncul entah datang dari mana.
"Good day,good day,Lo kira kopi,"
"Yang paling bener itu good morning.kalau gak bisa gak usah sok sokan pake bahasa Inggris,"ucap Charon baru saja memasuki kelas bersama dengan teman temannya.
"Sipaling pintar,"guman Claudia memutar bola matanya malas.
Raymond yang baru saja memasuki kelas langsung berjalan menuju Delysia yang sedang asyik dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya.dengan santai Raymond duduk di samping Delysia dan ikut memakan batogor.tindakan Raymond tadi sontak membuat Delysia terkejut,sedetik kemudian ia tersadar dan langsung menjauhkan batagornya dari hadapan Raymond.gadis itu tidak mau berbagi walaupun cuman batagor tetapi itu sangat berharga baginya sebab ia berjalan jauh menuju kekantin untuk membelinya dan dengan santainya Raymond memakanya.
"Pelit,"ucap Raymond menatap nanar batagor yang menjauh dari hadapannya.saat ini ia benar benar lapar ia belum sempat sarapan tadi.
"Biarin,kalau kamu mau sana beli ke kantin."
"Gue cuman minta dikit doang kali gak minta semuanya,"ucap Raymond kembali meraih batagor Delysia tetapi tangannya langsung ditepis oleh gadis tersebut.
"Gak!"Dengan wajah kesal Delysia memasukan dua batagor berukuran besar kedalam mulutnya dengan bruntal.Raymond menatap cengoh gadis didepannya yang benar benar jauh dari kata anggun berbanding terbalik dengan yang dulu.ternyata memang benar yang dikatakan oleh orang orang bahwa Delysia benar benar sudah berubah.
"Lo habis jatuh dari kolam kok jadi pelit gini sih?"
"Aku bukanya pelit.kamu kan masih punya kaki punya tangan dan punya uang juga kenapa gak beli."
"Barang yang diminta lebih enak dari pada yang di beli."
"Itu namanya gak modal,"ucap Delysia berjalan meningalkan Raymond,ia baru tau ternyata Raymond yang ada di novel berbeda jauh dengan Raymond yang ada di depannya. walaupun di dalam novel Raymond termaksud orang yang pelit tetapi ia tidak pernah meminta sesuatu kepada orang lain kecuali kepada temannya.apa mungkin ia kelaparan karena belum sarapan dan masih menganggap bahwa Delysia akan membawakan Austin bekal yang nantinya ia yang memakan bekal tersebut.Delysia tau bahwa bekal yang selama ini Delysia asli berikan ke Austin tidak pernah disentuh oleh laki laki tersebut tetapi ia berikan kepada sahabatnya dan Raymond adalah orang sering menerima bekal tersebut.
Delysia mengetahui sebab di dalam novel pernah di jelaskan tentang masalah tersebut.akan tetapi Delysia asli tidak tahu tentang perihal tersebut karena setelah Delysia benar benar pergi barulah Austin memberikan bekal itu kepada temannya yang membuatnya mengaggap bahwa Austin mengaggap nya istimewa sebab bekalnya di terima oleh Austin tanpa penolakan, berbanding terbalik dengan yang lain bahkan terdapat bekal yang di buang ke tempat sampah di depan pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELYSIA
Teen FictionIni kisah tentang Gadis bernama Danika Aira Putri gadis yang biasa di sapa Aira.gadis berusia 15 tahun menduduki kelas 10 SMA.gadis bersurai hitam,mata berwarna coklat,kulit sedikit gelap,hidung pesek,dan tubuh sedikit tinggi. Memasuki tubuh seora...