⚠️ Mature contant
ㅤ
Ternyata pulang ke rumah dengan tetap berada di apartemen tak jauh berbeda. Raska masih merasa sendirian. Kedua orangtuanya jelas sibuk berdua-duaan. Setelah papa menghabiskan waktu setengah hari dengan pekerjaan dan mama yang sibuk ke sana-sini untuk sekedar bertemu teman atau berbelanja di mall, keduanya memanfaatkan waktu yang tak seberapa ini untuk melepas rindu.Jelas Raska merasa sedikit iri karena merasa tidak diperhatikan. Tapi ia makhlum, jiwa muda kedua orangtuanya masih sangat kental. Bahkan di saat ia pulang tadi, papanya dengan segelas kopi yang masih mengepulkan asap bertanya, "Tumben pulang? Masih inget rumah kamu ya, Ras? Ganggu Mama sama Papa berduaan aja."
Lihat, Raska sudah seperti anak tiri.
Karena bingung harus ngapain, akhirnya Raska kembali memainkan ponselnya. Siapa tahu ada gosip terbaru di akun Twitter. Namun sebelum itu, Raska lebih dulu membuka aplikasi chat lalu menonton story teman-temannya-yang ternyata sebagian besar mengikuti acara tahunan angkatan.
Raska jadi teringat dengan Kareline. Perempuan itu pasti sekarang tengah bersenang-senang di sana.
Story tersebut berhenti pada kontak yang bernama Fani. Awalnya Raska ingin menskipnya, hanya saja pemandangan yang tanpa sengaja terekam oleh kamera ponsel temannya itu berhasil menyorot seorang perempuan yang Raska yakini sebagai Kareline tengah duduk bersama laki-laki.
Dengan rahang yang sedikit mengeras, Raska mencoba menghubungi perempuan itu. Ia yakin, Kareline tengah ketakutan saat ini. Mengingat apa yang dulu pernah ia saksikan.
"Lo lagi ngapain sih? Kenapa nggak diangkat?" geram Raska saat panggilannya terhadap Kareline tak kunjung mendapatkan jawaban.
Meskipun Raska coba berulang kali, hasilnya tetaplah nihil. Sambungan tersebut tak menemui kata hallo.
Gista.
Di balik kepanikan yang menguasai otaknya sekarang, hanya nama itu yang berhasil muncul. Kalau tidak salah ingat, Kareline sempat mengatakan Gistalah yang mengajaknya ke acara tahunan angkatan. Jadi dengan cepat, Raska segera beralih mencari chat room milik Gista dan segera menghubunginya.
"HALLO?" jawab Gista setengah berteriak karena suara musik yang begitu keras.
"Lo lagi sama Line, kan?"
"LINE? OH IYA, TADI GUE EMANG SAMA DIA. EMANG KENAPA?"
"Jangan bilang sekarang lo nggak lagi sama dia?"
"TADI GUE AMBIL MINUM BENTAR. TERUS PAS GUE SAMPER ANAKNYA GAK ADA-"
"Bangsat," umpat Raska yang langsung mematikan sambungan tersebut.
Ia harus menyusul Kareline sekarang kalau tidak mau terjadi apa-apa. Sialnya perasaannya tiba-tiba menjadi tidak enak. Semoga perempuan itu masih baik-baik saja. Setidaknya sampai ia datang ke tempat itu.
*****
Harusnya Kareline tak mengiyakan ajakan Gista. Harusnya sedari awal ia lebih memilih untuk tetap berada di kosannya. Memilih merebahkan diri tidaklah buruk daripada berakhir seperti sekarang ini.
Kepalanya terasa sedikit pening. Jenis sakit kepala yang bukan karena asam lambung Kareline yang mendadak naik. Semuanya seperti berputar. Rasanya ia seperti baru saja menaiki wahana kora-kora.
Tadi sesudah menenggak habis minuman itu, Jafran benar-benar mengijinkannya pergi dan Kareline yakin, laki-laki itu sama sekali tak mengikutinya. Sayangnya ketika ia tengah mencari dimana keberadaan Gista-karena ingin pulang-denyutan tersebut menghantam kepalanya. Serangan tiba-tiba tersebut membuatnya harus melesakkan diri ke arah kamar mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/273806081-288-k763007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Layar ✓
General FictionDi balik kerjasama dan kerja keras yang mereka dedikasikan untuk menyukseskan acara himpunan, tidak ada yang tau seberapa besar Kareline tidak menyukai Raska. Perempuan itu seperti berperan di depan layar. CAST : ✓ Huang Renjun ✓ Karina © bubbletie...