Mahasiswa kupu-kupu--kuliah pulang - kuliah pulang bukanlah sesuatu yang ada di kamus seorang Raska Aditama Manggala. Jika mahasiswa lain memilih untuk pergi ke tempat tongkrongan sehabis kelas berbeda jauh dengan Raska, ia justru membawa dirinya menuju kesekretariatan himpunan. Tempat itu sudah seperti rumah ke dua baginya.
Menghabiskan selama kurun waktu 2 tahun untuk mengabdikan diri di dalam himpunan bukanlah sesuatu yang patut untuk ia banggakan. Karena menurut Raska, ini adalah kewajibannya selama menjadi mahasiswa. Membuat program-program kampus menjadi lebih menarik dan diminati banyak mahasiswa.
Berjalan menyusuri koridor gedung fakultas ekonomi, cukup membuat Raska menjadi pusat perhatian. Banyak pasang mata yang melirik atau sengaja memperhatikannya secara terang-terangan. Hal ini sudah biasa terjadi. Karena siapa yang tidak tertarik saat mahasiswa paling dipuja-puja seantero fakultas berjalan sembari tersenyum cerah saat ada beberapa mahasiswa yang menyapanya.
"Ras, nggak ngantin dulu?"
"Nggak dulu deh. Gue ada rapat nih bentar lagi."
"Rapat mulu. Ntar lama-lama lo bakal nikah sama proposal."
"Nggak lah. Ya kali gue bakal nyantol sama proposal. Cewek-cewek di himpunan pada cantik-cantik gitu," ucap Raska disertai dengan kekehan ringan.
Tapi Raska bicara jujur soal teman perempuannya selama ia terjun ke dalam himpunan. Mereka semua memiliki rupa yang bisa diadu dengan girlband yang berasal dari Korea Selatan. Mulai dari anggota inti hingga anggota divisi.
"Nyusul ntar kan lo?"
"Nggak janji. Tapi gue usahain. Udah dulu ya. Udah ditungguin nih gue."
Raska melangkahkan kakinya lebar-lebar menjauhi teman-temannya. Pasalnya saat ini dering dari ponsel milik Raska terus saja bersahutan. Siapa lagi pengirimnya kalau bukan dari anggota himpunan.
Jam di tangannya menunjukkan pukul satu siang saat Raska memasuki ruang kesekretariatan. Rupanya di sana sudah banyak anggota yang menunggu kedatangannya. Jika dilihat lagi, mungkin hanya dirinya yang belum absen.
Raska ini adalah tipe mahasiswa yang menerapkan kedisiplinan di tingkat paling atas. Jadi wajar saja kalau sebelum ia sampai ke kesekretariatan sudah banyak anggota yang datang. Karena ia tidak mentolerir keterlambatan, apapun alasannya--kecuali urusan kelas.
"Hehe, sorry-sorry tadi Pak Broto habis nambah jam."
Semuanya mengangguk memakhlumi. Lagipula siapa yang tidak tau Pak Broto--dosen killer mata kuliah manajemen pemasaran ini dikenal suka sekali menambah jam mata kuliah. Mungkin karena beliau harus menyampaikan beberapa materi yang dirasa kurang cukup jika hanya disampaikan selama dua sks.
"Udah dimulai?"
"Belum, kita nungguin lo dari tadi. Sama Line juga belum dateng."
Kareline Samantha--wakil ketua himpunan. Selain sekretaris, kemana-mana Raska selalu bersamanya--jika ada hubungannya dengan himpunan, contohnya mencari sponsor yang mengharuskan ketua dan wakil ikut, rapat dengan penanggung jawab himpunan terkait evaluasi di akhir bulan hingga survei lokasi acara. Selebihnya mereka jalan sendiri-sendiri.
"Kemana emang?"
"Nggak tau, terakhir handphonenya nggak bisa dihubungi."
"Yaudah, selagi nunggu Line kita mulai aja dulu rapatnya. Lagian udah kumpul semua kan. Nanti hasil rapatnya bisa di-share seperti biasa."
Semua anggota mulai memposisikan dirinya menjadi lebih nyaman. Duduk tegak sembari meletakkan buku untuk mencatat beberapa materi yang penting sudah mereka lakukan. Ada juga yang duduk perdivisi untuk mempermudah komunikasi jika materi terkait dengan program kerja divisi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Layar ✓
Ficción GeneralDi balik kerjasama dan kerja keras yang mereka dedikasikan untuk menyukseskan acara himpunan, tidak ada yang tau seberapa besar Kareline tidak menyukai Raska. Perempuan itu seperti berperan di depan layar. CAST : ✓ Huang Renjun ✓ Karina © bubbletie...