24

18.3K 1.1K 475
                                    

Di dalam rumah sang abang Yaya duduk di ruang tamu, bersama Orion dan Nana di pelukan Orion. sampai-sampai Orion harus menyandar ke sandaran sofa karena Nana begitu nyaman nya menempel di dada bidang Orion, dengan di pangku menghadap Orion di sandar kan nya kepala Nana ke dada Orion

"Anak siapa sih ini?, tahu aja tempat nyaman buat nemplok" gerutu Yaya berbicara sendiri melihat Orion dan Nana begitu mesra

Yaya meringis melihat Orion. di mana di tangan nya masih memegang tempat minum plastik berisikan kopi hitam milik Nana yang merengek ingin di bawa ke dalam rumah dan di suapi oleh Orion.

"O'om sini mo ajak dede det ya om?" Tanya Nana pada sang Om

"Det?" Tanya Orion balik. Mata Orion bersibobrok dengan Yaya

"Tante sama om yang mau ngedate bukan dede, tante ke sini mau ambil oleh-olah" ucap Yaya

"O'om det na lenang aja yuk O'om?! Kemalin dede det ma Kaka, tantap capung di taman" cerita Nana pada sang Om

"Emm kalau sekarang Om gak bisa sayang" Orion merasa bersalah, sebisa mungkin Orion tidak menyebutkan rencana nya nanti takut-takut keponakan gadis nya itu ingin ikut masalah nya ini acara akan berakhir agak malam dan kemungkinan besar di sana sangat rami

"Kenapa dak bisa?" Pandang Nana pada wajah Orion dengan tangan kecil Nana menungkup rahang Orion

"Tante sama Om mau nonton bola dong!" Pamer Yaya. Orion memejamkan mata nya jengah, memang Yaya itu definisi bodoh, sudah tahu keponakan nya mauan. dengan enteng nya Yaya pamer, setelah ini siapa yang repot? Tentu saja Orion sendiri. karena Yaya sebenarnya orang yang bisa di andalkan tapi jika bersama Orion itu Yaya seperti orang bodoh. tidak bisa apa-apa, semua masalahnya akan Yaya limpahkan pada Orion, benar-benar ketergantungan pada Orion.

Yaya belum sadar dampak dari ucapan nya sendiri, dengan dramatis mata nya bersibobrok dengan Orion, Orion mengeluarkan mata laser nya pada Yaya, seketika Yaya menelan ludah dengan susah payah, sadar akan kesalahan nya Yaya hanya bisa meringis dengan mulut mengucapkan kata maaf tanpa suara.

"Mauuuu!!" Si gembul langsung berseru dengan bibir mengerucut panjang di akhir. sangat lah mengemaskan.

"NO!! tante sama Om pulang malam, Mana dede tidak akan kasih izin" Yaya mencoba menakuti Nana dengan menyebut kan nama sang ibu dari anak gembul di gendongan Orion

"Mau ikut! Kalo dak ajak dede, dede duling-duling nih!" Nana mencoba membuat wajah marah untuk Yaya

"Settt, dengar sayang!" Orion menarik wajah Nana untuk menghadap kepada nya "dede tidak bisa ikut, Om sama tante pulang nya malam" bujuk Orion dengan suara lembut, pilih kasih, batin Yaya. mana pernah Orion selembut itu pada Yaya

Cup


"NO! O'om sini aja, ante pelgi sendili aja" ucap Nana setelah mengecup bibir Orion tiba-tiba. Menghasilkan delikan tidak suka Yaya dan muka shock Orion "apakah dirinya baru saja mendapatkan pelecehan seksual dari anak gembul dalam gendongan nya ini?"

"Main cium aja nih anak bapau, mabakk... anak nya ini!!" Yaya pergi ke arah dapur untuk mengambil minum dan camilan. sedangkan Orion duduk di sofa dengan Nana di pangkuannya

Sang kaka ipar keluar dari kamar. dengan menggendong anak laki-laki nya, di tepuk-tepuk punggung sang anak karena baru saja puas minum asi.

"Kenapa sih?" Tanya Sia duduk di dekat Orion "kenapa Om?" Bara dalam gendongan Sia melambai-lambai kan tangan pada Orion, ingin di gendong. Nana yang tahu milik nya dalam keadaan terancam di rebut dengan sigap memeluk Orion dengan cara mengurung kedua tangan Orion dalam pelukan nya. mata Nana menajam ke arah Bara.

YAYA & ORION (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang