YAYA & ORION (Terbit)

35

akhir tahun kurang dari sebulan. bukannya sibuk mempersiapkan rencana di akhir tahun bersama keluarga atau pasangan terkasih serta sahabat, Yaya sibuk memulai cita-citanya membangun sebuah Yayasan Untuk anak-anak yang di telantarkan Orang tuanya atau anak yang ekonominya berada di bawah yang menyebabkan susahnya anak-anak itu meraih cita-cita mereka.

ada nya Yayasan ini mereka dengan mudah seperti anak-anak yang nasibnya lebih beruntung, Yaya akan berfokus ke Pendidikan luar sekolah yaitu pendidikan yang memang tidak di fokuskan ketika berada di sekolah formal nati, di dalamnya Yaya akan memberikan kursus komputer, kursus bahasa asing , kursus seni musik, kerajinan tangan, bahkan jika anak ingin seperti dirinya menjadi influenser seperti dirinya,

masing-masing akan punya lembaga khususnya apa lagi jaman semakin digital, tidak sekedar kursus biasa Yaya berkeinginan lembaga ini pun menjembatani anak-anak didiknya untuk masuk kompetisi atau sekolah khusuk di mama Yaya akan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang memang sungguh-sungguh ingin meraih cita-citanya sampai memiliki pekerjaan.

tidak ada setandar kepintaran di dalam beasiswa Yang Yaya berikan semua anak akan dapat bahkan anak yang lambat menerima pelajaran atau kasarnya terbodoh pun akan Yaya berikan asal kan anak itu bersungguh-sungguh menggapai cita-citanya

rencana besarnya belum ada yang tahu selain sang Papa yang memang pertama kali memberikan solusi setelah izinnya di tolak. untuk pergi ke belahan bumi lain untuk misi kemanusian. yang mana di pikir lagi oleh Yaya jika memang ingin berbuat baik tidak harus jauh-jauh ke negeri lain, jika di negara sendiri masih banyak anak yang kelaparan dan tidak mendapatkan hak-haknya,

manfaatkan tawaran sang Papa yang ingin membantu Yaya. Yaya menobatkan sang Papa menjadi donatur utama di yayasannya jika di pikir-pikir kenapa harus menolak bantuan sang papa, jika memang uang Yaya cukup dan bisa di gunakan untuk hal lain yang bermanfaat maka Yaya akan menerima bantuan dengan tangan terbuka

yang awalnya lebih fokus ingin memberikan bantuan dan menjadi relawan, berubah menjadi wadah untuk anak-anak yang kurang beruntung untuk mendapatkan dan meraih keberuntungan mereka masing-masing , Yayasan atau pendidikan luar sekolah yang akan Yaya dirikan nanti tanpa biaya sepeserpun

sambil membangun Yayasannya Yaya akan menempuh pendidikan di universitas untuk bekalnya nanti, walaupun Mamanya memegang Yayasan milik keluarga dengan nama besar perusahaan Yaya ingin memiliki Yayasan yang memang akan di kelola langsung oleh dirinya

kedokteran, yang awalnya akan Yaya ambil tapi Yaya berubah pikiran karena dirinya lebih tertarik untuk masuk Jurusan Fashion Business di mana dirinya memang tertarik dengan itu saat dirinya beranjak dewasa, tidak ada salahnya kan menjalankan hobi dan masa depan secara bersamaan.

"elo kenapa susah di hubungi?' tanya Orion setelah Yaya selesai memasang sabuk pengamannya, masalahnya Yaya yang selalu menghubung Orion setiap waktu dan tidak akan melewatkan waktu luangnya sedikit pun tanpa Orion. Yaya akhir-akhir ini menjadi susah di hubungi dan hampir memberikan kabar pada Orion hanya pada malam hari. itu pan hanya kalimat andalan Yaya setiap malam sebelum tidur yaitu "selamat bobo sayang" itu pun jika Orion membalas akan di balas di pagi hari setela itu Yaya tidak memberi pesan atau telepon lagi

"hah?" Yaya sedikit meringis merasa bersalah pada Orion, karena Yaya dengan tidak berdosanya minta di jemput di kantor sang papa di jam empat sore setelah Yaya tidak memberikan kabar setelah beberapa hari pada Orion, Yaya dengan tidak berdosanya minta di jemput.

"tumben aja elo beberapa hari gak ada kabar, di kira gua elo sudah bosan sama gua" ucap Orion yang tangannya mulai memutar kemudi untuk menuju jalan raya

"mana ada sayang! jangan berpikiran begitu deh! maaf aku sibuk, ada sesuatu yang aku kerja in jadi aku gak sempat kabari kamu"

"ohh dikira gua elo cuma bisa sibuk cuma pas sama gua doang ternyata ada yang bisa mengalahi gua ya?" Orion mengangguk-angguk tanda mengerti.