40

16.1K 1.1K 146
                                    

Tandai typo!

Komen di setiap kata!!!

Vote dan bagikan!!!

***




Perjalanan pulang dari hotel kondisi Yaya begitu lesu, dengan kepala yang rasanya ingin pecah dan kurang tidur. sekarang Yaya sudah berada di dalam mobil untuk pergi mencari sarapan di awal tahun dengan jalanan yang di penuhi sampah malam tahun baru kemarin. yang mana orang-orang merayakan tahun baru dengan sesuka hati membuang sampah sembarangan sangat kampungan pikir Yaya, datang jauh-jauh ke kota tapi hanya untuk merusak lingkungan untuk apa?

"Laper banget" Yaya menggosok perut ratanya

"Gue sudah tawari lo makan kalu lo lupa" ucap Orion pada Yaya yang mengeluh lapar padahal mereka tidak perlu jauh-jauh mencari makan karena hotel menyediakan breakfast

"Aku kan mau bubur pengkolan sayang" rengek Yaya karena Orion terus menggerutu dengan keinginan Yaya "kamu gak ikhlas anter aku? Iya?" Tanya Yaya tidak jauh dari pertanyaan wanita yang selalu benar, yang ujung-ujungnya pihak lelaki lah yang tersalahkan dan dalam posisi tidak enak

Orion memejamkan matanya "enggak begitu juga sayang" mencoba sabar, dari tidurnya yang di paksa bangun oleh sang kekasih yang katanya lapar ingin memakan bubur ayam pengkolan yang biasa mereka kunjungi sebelum pergi ke sekolah. memang rasanya yang enak dan ramah kantong bagi anak SMA. tapi untuk Yaya harga bubur itu tidak akan menjadi masalah karena Yaya bisa membeli grobag-grobagnya dengan uang bulanan yang di berikan oleh sang Papa

"aku mau makan satenya juga. sate ampela sama usus sudah terbayang rasanya di mulut aku" Yaya hampir meneteskan liurnya jika Orion tidak memotong khayalan nya dengan mencubit bibir Yaya

"banyak mau!" ucap Orion pada bibir Yaya

"aku capek! tenaga aku habis gara-gara kamu semalam!" kesal Yaya menarik tangan Orion dari bibir ranumnya. Orion hanya mendengus menerima keluhan Yaya yang memang benar adanya.







+++









mau di sana makannya atau di mobil tawar Orion pada Yaya setelah memarkirkan mobilnya. mereka berdua belum juga turun dari mobil masih melihat-lihat keadaan gerobak bubur yang tidak pernah sepi pembeli itu

"mau di sana!" jawab Yaya lesu dengan mata memindai penampilannya yang hanya menggunakan Jersey milik Orion lengkap dengan celana-celananya yang panjang nya di bawah lutut Yaya, mau bagaimana lagi hanya itu yang tersisa di dalam mobil Orion "tapi aku sudah kaya Orang-orangan sawah" Yaya meringis dengan penampilannya sendiri

Orion meneliti penampilan Yaya menurutnya tidak ada yang aneh Yaya seperti biasa selalu terlihat cantik walaupun dalam keadaan tidak merias diri atau berpakaian seadanya "masih cantik seperti biasanya" jawab Orion jujur apa adanya "tapi memang di sana rame juga", Orion menengok ke arah gerobak "kalau mau di mobil tidak papa"

"kalau makan di sini gak enak susah mau tambah-tambahnya terus pasti gak bisa refill teh anget malas ke senanya lagi mending makan di sana saja" Yaya memikirkan untung rugi hanya untuk semangkuk bubur dan teh tawar

"yakin? gak papa mengantre?" Orion mencoba meyakinkan Yaya agar nanti gadis itu tidak mengeluh Yaya pun langsung mengangguki pertanyaan Orion dengan mantap

"ya sudah ayo turun" Orion membuka pintu mobilnya disusul Yaya.

menghampiri gerobak abang bubur langganan mereka Orion memesan dengan menyebutkan pesanannya "bang buburnya dua ya yang satu tidak usah pakai kacang dan daun bawang" Pesan Orion dengan Yaya mengekori di belakang

YAYA & ORION (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang