57

8.1K 646 23
                                    

"Kenapa tiba-tiba kamu ko ada di sini sih sayang?" tanya Yaya masih dalam pelukan Orion, duduk di sofa dengan Yaya memeluk Orion dari samping tangan Yaya tidak terlepas dari pinggang Orion

"Aku kangen" jawab Orion Jujur

"Aku juga!" jawab Yaya semangat matanya begitu berbinar

"Kalau kangen kenapa tidak bilang?" Orion menunduk untuk melihat wajah cantik sang pujaan hati

"Aku gak mau ganggu kamu, masalah kuliah saja sudah buat kamu lelah. aku gak mau buat kamu tambah lelah" jawab jujur Yaya sangat pengertian itulah Yaya yang asli

"Sama sekali enggak, malah kamu obat dari segala macam kecapean aku" terang Orion

"Ihhh gombal!" Yaya menepuk perut rata Orion

"Ngomong-ngomong bisa kamu lepas pelikannya? tidak enak di lihat Orang rumah",

bisa Orion lihat suster yang menemani Nana dan Bara main. Beberapa kali melirik ke arah mereka termasuk Nana yang sedari tadi ingin menghalau tantenya bermersaan dengan sang Om selalu di tahan Oleh Susuter. karena suster takut mengganggu aksi kangen-kangenan sepasang kekasih di mabuk asmara itu

Jangan heran Suster tahu masalah princess dari keluarga Sanjaya, mungkin semua orang yang bekerja di keluarga Sanjaya akan tahu dengan kelakuan Putri satu-sarunya bos mereka

"Udah Sayang. Jangan seperti ini, ini bukan di apartemen" Orion benar-benar tidak enak kepada pekerja di rumah Abang Yaya, rasanya tidak pantas mereka berpelukan lama-lama

"Tapi aku kangen" rengek Yaya menggoyangkan tubuh mereka berdua.

"Kamu harus lihat Nana, dia sudah keluar tanduk untuk bertengkar dengan kamu Sayang" Orion terkekeh melihat Nana yang sedari tadi di tahan oleh suster untuk menghampiri mereka

Bukannya melepaskan diri dari Orion Yaya malah mengejek Nana dengan memeletkan lidah. Sabgat kekanak-kanakan batin Orion

Alhasil Nana semakin kesal di buatnya "ihhhh anteeee gatelllll" jerit Nana

"Astaga Dede ko bicara seperti itu siapa yang mengajarkan? Sus tidak pernah mengajarkan?" Tegur Suster yang terperangah mendengar kosak kata sang nona

"Marahin Sus, anaknya Bapak Bayu bicaranya tidak sopan" Yaya memanas-manasi Orion saja yang di sebelahnya langsung membekap mulut Yaya agar tidak berulah, Orion heran sekali dengan Yaya,

Bisa Orion lihat Nana sudah mulai berkaca-kaca menahan kesal pada Yaya

Yaya sangat kekanak-kanakan jika merebutkan sesuatu dengan Nana, tapi entah mengapa jika keduanya berduaan akan saling merindukan.

***

"bisa kamu nggak berantem sama Nana selama aku gak ada?" Nasehat Orion pada Yaya yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Apartemen miliknya, setelah sebelumnya meminta izin kepada Abang dari Yaya untuk membawa Yaya pergi

Yaya yang masih dalam suasana bahagia seketika murung mengingat Orion akan pergi Yaya menjadi kembali sedih.

Tidak mau memperlihatkan kesedihannya Yaya memalingkan wajah ke arah jendela memandang gedung-gedung pencakar langit, Orion yang sadar sang kekasih kembali murung merutuki mulutnya yang tidak bisa menyaring ucapan.

"Sayang" Orion meletakan tangannya di paha Yaya. memberi usapan lembut agar sang kekasih berbalik melihatnya, dengan sebelah tangan fokus mengemudi dan mata fokus kedepan, satu tangan Orion tetap setia membelai paha sang kekasih yang tertutup celana kulot,

Celana hitam putih dan kaos Over size bergambar member black pink Merchandise konser beberapa bulan yang lalu

Orion tahu Yaya menangis dalam diam bisa Orion lihat bahu Yaya bergetar "kamu mau aku tidak berangkat sayang? Kamu tahu kan aku bisa lakuin apapun permintaan kamu?"

YAYA & ORION (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang