44

15.5K 1K 117
                                    

kali ini Yaya ingin sekali memakan es krim yang viral di kalangan masyarakat yang kedainya mendapat julukan iblis pencabut ruko kosong, jadilah sekarang ini Yaya dan Orion mengantre hanya untuk mendapatkan es krim yang Yaya inginkan, kadang Yaya heran bukannya gerainya semakin banyak maka pembeli bisa lebih longgar mengantre tapi tetap saja ruko nya sudah banyak tapi Yaya harus mengantre sekitar satu jam untuk menikmati es krim yang ia inginkan, mungkin efek Viral makannya setiap toko masih ramai.

Yaya sebenarnya kasihan pada Orion yang harus mengikuti keinginannya dan ikut serta bersama Yaya padahal Yaya sudah mengatakan akan mengantre sendiri dan Orion bisa menunggu di mobil tapi Orion bersikeras ingin ikut menemani Yaya

"Kamu gak pegal?" Yaya mendongak ke belakang pada Orion yang kepalanya jika sejajar akan sebatas dagu Orion

"Enggak. Yang harus lo tanya diri lo sendiri, apa lo gak pegal ngantre? Lo hidup di jaman batu? Jaman sekarang ada yang namanya delivery?" Orion menyentil dahi Yaya

"Nanti cair sayang! Kan aku mau yang pakai cone itu" Yaya mengusap bekas sentilan Orion

"Terserah lo yang capek, jangan ngeluh kalau kaki lo pegal" ucap Orion. Menemani Orion Futsal saja jika tidak kebagian tempat duduk Yaya akan rewel mengeluh kaki pegal. sama dengan sekarang ini Orion Yakin Yaya akan mengeluh padanya.

Yaya cemberut, sebenarnya Yaya sudah merencanakan akan meminta di pijat oleh Orion setelah ini, ada untungnya Orion atlet jadi sedikit bisa memijat teman-temannya, apa lagi Dia sebagai pengurus Futsal di SMA nya di mewajibkan harus bisa dasar-dasar tindakan pertama jika atletnya mengalami cedera atau keram

"Aku kan mau minta pijat sama kamu" gumam Yaya kembali menghadap ke depan, menunggu orang di depannya selesai memesan, sepertinya Orang itu membeli bukan hanya untuk dirinya sendiri. terlihat Oleh Yaya, orang itu membacakan pesanan dari chat room di ponselnya, Yaya tidak mengintip tapi memang terlihat dari belakang dan Yaya lihat pesanannya tidak lah sedikit, Yaya menjadi cemberut itu artinya ia semakin lama mendapatkan apa yang dia inginkan dan semakin lama berdiri. Melihat ke sekeliling kursi sudah penuh terisi oleh orang-orang yang menunggu pesanannya di buatkan.



**

tidak langsung pulang Yaya dan Orion akhirnya pergi ke salah satu taman kota, duduk di salah satu bangku taman menikmati segelas es krim lembut dengan perian mangga yang begitu segar. Yaya asyik menikmati es krim nya dan Orion sibuk melihat sang kekasih seperti anak kecil yang baru saja di belikan mainan begitu sumringah

"Aaaa sayang" Yaya mengarahkan sendok es krimnya ke arah mulut Orion, Orion tidak menolak

"Sudah, buat lu aja" Orion mengelap sudut bibir Yaya yang terdapat lelehan es krim

"Heheh Yasudah deh" Yaya semakin lahap memakan es krim nya. Tangan Orion tidak henti-hentinya mengusap surai Yaya dan beberapa kali memainkan rambut indah sang kekasih

"Lo warnai rambut lagi?" Orion melihat warna rambut Yaya yang coklat gelap menjadi sedikit lebih terang di ujung nya

"Iya di highlight bawahnya, cantik gak sayang?" Yaya mengibas-kibaskan rambutnya

"Kapan?" Tanya Orion tidak menjawab pertanyaan Yaya

Emmm seminggu ada kayanya, aku ada projek jadi harus mengganti warna rambut supaya kelihatan lebih fresh" ucap Yaya, bahkan rambutnya saja bisa menghasilkan uang "ehh. Emmm sayang" tiba-tiba Yaya teringat sesuatu "itu emmm, kan aku ada ikut CAMPAIGN buat pengidap kanker itu, terus ini rambut aku kan sudah panjang banget aku mau potong rambut aku buat amal dan penggalangan dana gita boleh gak?"

Segimana?" Tanya Orion

"mereka sih maunya aku sampai habis rambut aku" ucap Yaya ragu-ragu

"Kerajaan lo yang lain giamana?" Orion tidak masalah mau Yaya bondol atau berambut. tapi jika hal itu membuat Yaya rugi dan tidak senang Orion tidak akan mengizinkannya rugi. di sini bukan tentang materi tapi lebih ke diri Yaya

"Gak tahu" gumam Yaya sedikit bingung "masalah nya aku Brand Ambassador produk mereka sayang yang punya CAMPAIGN , aku sudah terikat kontrak juga, mau nolak tapi ini kan buat kebaikan, walaupun mereka kasih pilihan ke aku sih"

"kalau pendek gue Ok, kalau bondol No. keputusan ada di lo, lagi pula berbuat baik masih bisa pakai banyak cara" ucap Orion
.

.

.


"Jangan dulu balik, ke kantor gue dulu" ucap Orion, yang Yaya yakini itu bukan izin atau memberitahu Yaya tapi perintah tidak mungkin Yaya bisa menolak perintah Orion

"Terserah kamu" ucap Yaya yang sendang memperbaiki riasannya "aku sudah cantik belum sayang?" Yaya memperlihatkan bibirnya yang memakai lip tin berwarna merah gelap

"Selalu cantik" ucap Orion datar hanya sebentar melirik Yaya setelah itu kembali melihat ke depan ke arah jalanan

"Ok makasih Sayang" Yaya mencium pipi Orion. alhasil lip tin Yaya yang masih basah menempel di pipi Orion "lahhh lip tin aku nempel di pipi kamu" kaget Yaya tidak terpikir bahwa lip tin nya masih basah "maaf ya sayang" Yaya membersihkan pipi Orion dengan ibu jarinya, bukannya bersih malah semakin melebar warna merah di pipi Orion, Yaya meringis cepat-cepat iya mencari tisu basah di dalam tas nya





***



"Loh katanya mau kerja" ucap Yaya di belakang Orion yang tergesa-gesa menarik Yaya ke ruangannya sampai di ruangannya Orion mengunci pintu dan kembali menarik Yaya ke arah kamar "tetap di sini jangan keluar kamar, bakal ada meeting gua sama pihak pengiklan, jangan keluar kamar" perintah Orion

"di banding di kamar kenapa kamu gak biar in aku di luar aja sama karyawan kamu" protes Yaya "lagian aku kalau di sembunyi kaya simpanan kamu" Yaya cemberut

"Memang lo simpanan gue" jawab Orion enteng

"ihh apaan, nggak ya! awas aja kamu jadi in aku simpanan kamu aku kebiri biar burungnya gak berdiri" ancam Yaya frontal dengan menunjuk ke sesuatu yang di sebut Yaya burung "cih.. murahan banget baru di tunjuk sudah berdiri" ledek Yaya

bukannya tersinggung Orion malah terkekeh "sudah tahu dia berdiri cuma sama lo, kenapa lo khawatir" ledek Orion

"jaga-jaga aja siap atau di khilaf" dengus Yaya dan memalingkan wajah

"sudah lah lo tunggu di sini. nanti malam baru gua antar pulang, lagian gue meeting nya cuma sebentar" ucap Orion menghampiri Yaya mempersempit jarak mereka. tatapan Orion fokus pada bibir Yaya, lalu merangkum wajah Yaya dengan tangan besarnya mereka saling menatap pandangan mereka sudah di penuhi hasrat dengan cepat Orion melahap bibir Yaya dengan tidak lembut. apa lagi Orion yang tidak mengenal kelembutan akan selalu mendominasi ciuman mereka, Orion merengkuh pinggang Yaya agar semakin dekat dengan tubuh Yaya, Yaya yang sudah kehilangan keseimbangannya mengalungkan kedua tangannya ke belakang leher Orion, mengacak rambut belakang Orion lembut,.

"shht.. pelan sayang" susah payah Yaya melepaskan tautan bibir mereka

"mana bisa gue pelan" Orion lanjut menautkan bibir mereka kembali Yaya hanya bisa mengikuti ciuman Orion yang begitu menggebu, tidak ada jeda. Orion seperti orang yang kehausan tanpa melepas ciuman mereka Orion mengangkat tubuh Yaya untuk ia gendong, dengan sigap Yaya melingkarkan kakinya di pinggang Orion bisa Yaya rasakan otot perut Orion yang begitu mengganjal

Orion sudah tidak peduli dengan penampilannya yang nanti berantakan saat meeting. yang Orion tahu ia masih punya banyak waktu menghabisi sang kekasih nanti di atas ranjang, tangan Orion sudah mulai masuk ke balik pakaian Yaya mengusap kulit halus sang kekasih yang Orion tahu perawatannya saja tidak murah.

"sayang katanya mau meeting" Yaya mencoba melepaskan ciuman mereka namun Orion tidak mau berhenti lepas dari bibir Yaya Orion berpindah ke leher Yaya, menyesap manisnya kulit sang kekasih.

" masih ada waktu, gue belum puas sama lo'' Orion melahap kembali bibir Yaya, Yaya hanya bisa menyambut "setelah meeting gua mau ranjang gua berantakan"

tbc.

komen next di sini!!

Ps. bab 44 khusus hanya bisa di baca di karyakarsa sudah bisa di baca!!

YAYA & ORION (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang