26

18.3K 1K 200
                                    

Tandai typo!

Bisa ya kalian 1k gak nyangka banget aku

+++

"Mau apa kamu ke sini?" Tanya seorang ayah pada laki-laki muda yang duduk di meja makan rumah nya. Tanpa canggung anak muda itu menyendokan nasi goreng ke piring milik nya sendiri tanpa menunggu si tuan rumah duduk di singgah sana, kursi kepala keluarga.

Anak muda itu hanya diam tidak mempedulikan pertanyaan si pria paruh baya "makasih tante" Orion menerima segelas susu hangat yang di berikan istri dari si tuan rumah.

"Ko mama kasih dia duluan? Papa kan suami mama kenapa gak papa dulu" si pria paruh baya itu tidak terima "jangan sentuh kerupuk udang papa!" Triak pak Sanjaya melihat Orion mengambil kerupuk udang kesukaannya namun buka Orion namanya jika tidak membuat kesal pak Sanjaya. dengan santai Orion menggigit kerupuk yang baru saja ia ambil dengan wajah datar namun terlihat meledek di mata Pak Sanjaya.

Suara kerupuk itu seperti sayatan pedang di telinga pak Sanjaya. sangat menyakitkan "kerupuk papa!" Gumam pak Sanjaya

"Papa kan baru datang, Orion datang duluan, jadi Mama kasih duluan Orion. Kerupuk nya banyak, gak usah drama kaya anak sama cucunya papa" jawab istrinya santai dengan tangan nya yang telaten melayani sang suami. dari menyiapkan piring dan menu makanan di piring sang suami dengan senyuman tidak luntur dari bibir nya.

"Dia sepertinya tidak punya beras ya ma? Ko numpang makan terus di rumah kita?" Bisik Pak Sanjaya pada sang istri yang kebetulan berdiri di sisi kursinya. yang masih menyiapkan piring untuk Pak Sanjaya makan.

"Saya dengar Om!" Ucap Orion tiba-tiba

Pak Sanjaya yang ketahuan berbisik-bisik hanya pura-pura batuk sedang kan istrinya sudah terkekeh

"Ekhemm.. memang sengaja. kamu setelah lulus mau kuliah?" Tanya Pak Sanjaya serius, mencoba mengalihkan rasa malu.

ayah seorang Yaya itu tiba-tiba teringat dengan keinginan anak gadis nya. random sekali bapak ini, tapi sayang nya orang ini adalah orang kaya dan pengusaha sukses, etah dari mana kesuksesannya, Orion harap bukan dari pesugihan, bisa berabe jika Orion di jadikan salah satu tumbalnya.

"Iya Om" jawab Orion setelah menelan nasi gorengnya dengan lahap

"Mau ambil apa?" Tanya pak Sanjaya lagi

"hukum" ucap Orion mantap

Pak Sanjaya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, mendengar jawaban Orion matanya mengabsen setiap sudut meja makan ada yang kurang dalam penglihatannya yang luas itu

"Yaya di mana?" Tanya pak Sanjaya pada istrinya, sekian lama susuk di meja makan ia baru menyadari anaknya tidak ada.

"Masih di atas" jawab sang istri.

Pandangan Pak Sanjaya langsung teralih pada Orion, mata mereka saling bertemu Orion mengangkat sebelah halisnya tanda bertanya "panggil Yaya sana! Jangan makan terus!" Titah pak Sanjaya pada Orion

"Iya om" tanpa membantah Orion langsung berdiri meninggalkan makanannya

"Pintu jangan di tutup, awas macam-macam saya kebiri kamu!" Ucap Pak Sanjaya Pada Orion yang baru saja akan melangkahkan kakinya pada undakan tangga. Berhenti sebentar Orion setelah itu kembali menaiki tangga menuju kamar Yaya

"kalau saya di kebiri Om tidak akan punya Cucu" jawab Orion enteng, berlau begitu saja ke lantai atas.

"Papa ihh kaya anak kecil!" Tegur sang istri setelah Orion menghilang di ujung tangga, Mama sempat sempat mencegah Papa untuk membalas perkataan dari pacar sang anak, sudah tidak aneh dua laki-laki beda generasi itu terkadang akan seperti tom n jerry dan setelahnya akan seperti anak dan ayah kandung jika sedang membahas soal bisnis.

YAYA & ORION (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang