Bian menyangga tubuhnya agar tidak menimpah tubuh Tara dan memajukan wajahnya ingin mencium bibir Tara, dan belum sempat Tara mengelak bibir itu sudah mendarat duluan di bibirnya. Membuat Tara diam tak berkutik saat Bian melumat dan menghisap bibirnya dengan lembut membuat Tara akhirnya luluh dan membiarkan sahabatnya itu mencium dirinya, suasana yang sedang hujan dengan derasnya menambah gairah dari Bian untuk segera menyentuh tubuh sang sahabat.
Tara memutus lumatan itu dan menatap Bian yang sedang mengukungnya, Tara tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.
"B-bian kita gak boleh lakuin ini, nanti Tara di marahi sama bunda Bi." ucapan Tara kali ini memelas dengan napas terengah-engah.
"Ta, please kali ini aja. Kamu jangan nolak aku, hati aku sakit selalu kamu tolak." ucap Bian lirih membuat Tara menangis.
"T-tapi B-bi, sakit T-tara gak mau." ucap Tara masih menolak.
"Bian janji sama Ta Bian akan lakuin dengan pelan. Kalo Ta ngerasa sakit, Ta boleh gigit bahu Bian atau cakar punggung Bian gak apa-apa, asal Ta bisa ngelampiasin rasa sakit Ta ke Bian, biar Bian bisa ngerasain sakit yang sama kayak Ta." ucap Bian dengan suara seraknya yang menggoda siapapun jika mendengar suara itu, tetapi tidak termasuk oleh Tara.
Tara akhirnya mengangguk dengan perasaan berkecamuk di hatinya.
Bian melanjutkan kegiatannya mencium dan melumat bibir pink milik Tara, Tara membiarkan apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya. Ia sudah pasrah dengan keadaan ini, dengan menangis tidak akan membuat semua kembali seperti awal. Tara pun menghapus air matanya dengan kasar.
Kini Bian sudah menanggalkan seluruh pakaian milik Tara, membuat Tara naked. Tara diam seribu bahasa dengan semua ini, pikirannya kosong, bahkan mata Tara hanya menatap ke satu arah sedari tadi, yaitu mata Bian yang sudah di kuasai oleh nafsu birahinya sendiri, ia sedang menanggalkan pakaiannya sendiri. Tara melamun.
"Ta kalau kamu ngerasa sakit kamu boleh cakar punggung aku atau gigit bahu aku gak papa, kamu ngerti kan?" instruksi Bian mengelus rambut lembut Tara, membuat Tara tersentak kemudian ia mengangguk.
Bian mulai kembali mencium bibir Tara kemudian turun ke leher jenjangnya membuat Tara menahan erangannya, tubuh Tara yang tadinya menggigil kedinginan menjadi kepanasan akibat setiap sentuhan Bian di area sensitifnya. Bian mengecup nipple kecil milik Tara membuat Tara terpejam merasakan nafas sahabatnya yang memburu di dadanya, kemudian ia melahap nipple itu membuat Tara tersentak dan menggeliat saat merasakan tubuhnya yang bereaksi aneh.
Bian mengulum pusaka milik Tara yang ukurannya lebih kecil dari punya Bian yang sedari tadi sudah tegang, hal itu membuat Tara merasakan sensasi yang aneh pada dirinya. Tara menggelinjang serta menggeliat hebat merasakan hangatnya mulut Bian yang mengulum miliknya, dan hal itu membuat Tara tak dapat menahan desahannya lagi.
"Argghhh! B-bi.. hhh."
Mendengar itu membuat Bian bertambah semangat untuk segera memasuki Tara dan menyentuh titik nikmat sahabatnya itu, Bian mengangkat kedua kaki Tara dan melilitkannya di pinggang miliknya.
Bian memasukkan satu jari panjangnya kedalam lubang Tara membuat Tara mengerang kesakitan, kemudian ia mencakar lengan Bian yang menimbulkan garis sayatan merah karena kuku Tara yang sedikit panjang belum ia potong itu akibat Tara merasakan sesuatu yang mengganjal dan sakit di dalamnya.
"Arrghhh! B-bi.. s-sakit.. hiks.. argh!" desah Tara kesakitan saat lubangnya di masukkan jari besar milik Bian.
"Ta, kalau sakit kamu boleh gigit aku gak papa." ucap Bian lembut dengan tangan yang satunya mengelus rambut lembut milik Tara.
Bian mulai memaju mundurkan jarinya di lubang Tara saat lubang itu dirasa melonggar, membuat Tara memekik kesakitan namun tak lama kemudian pekikan Tara menjadi lenguhan nikmat saat masuk pendengaran Bian. Bian kembali menambah jarinya hingga tiga di dalam Tara, membuat Tara memekik tertahan saat rasa sakit dan nikmat itu menjadi satu yang dirasakan oleh Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANTARA [END]
RomanceBL. Metara Ansel Darian, atau biasa di kenal dengan nama Tara, adalah sosok lelaki yang imut dan menggemaskan bertubuh besar dan tinggi. Namun sifatnya yang belum dewasa, manja dan juga polos, membuat sahabatnya posesif dan juga over protektif kepad...