Bab 10- Bolehkah Ia Egois?

346 44 6
                                    

Bian hari ini ada kuliah pagi, ia bersiap-siap untuk segera pergi. Di lihat oleh Bian saat ini, Tara masih bergelung dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh bugilnya. Ya, tadi malam mereka melakukannya karena kemauan masing-masing. Dan sepertinya mereka melakukannya hampir setiap malam yang mereka habiskan di rumah Tara, karena saat Bian yang mengajak Tara untuk mandi bersama malam itu.

Awalnya tidak terjadi apa-apa, tetapi pada tengah malam sekitar pukul 01:00 malam mereka berdua sama-sama terbangun dan melakukan itu. Entah apa penyebabnya, yang jelas mereka sama-sama sadar melakukan itu.

Bian sudah lima hari ini selalu berada dan menginap dirumah Tara, mengingat Tara yang penakut akan hal-hal mistis Yang ada di pikirannya. Hal itu membuat Bian menetap untuk menemani Tara.

Bian mengelus rambut hitam Tara, dan terkekeh melihat wajah polos Tara saat tertidur seperti ini. Berbeda dengan tadi malam, wajah manis itu di selimuti gairah panas yang membuatnya menjadi sangat binal.

Mengingat kejadian tadi malam, junior Bian kembali ingin terbangun. Segera Bian tepis pikiran kotornya itu dengan menggelengkan kepalanya berkali-kali dan segera membangunkan Tara agar dirinya bisa pamit pergi, kalau Bian pergi tanpa bilang, hal itu akan membuat kekhawatiran untuk bocah yang sedang tertidur itu.

"Ta bangun dulu yuk, aku mau pergi ke kampus. Nanti kamu nyariin aku, kalau aku gak pamit sama kamu." ucap Bian lirih mengelus rambut serta pipi putih yang terlihat merah dan mulus milik Tara.

"Ta.."

"Engghh.." lenguhnya merasa terganggu, dan menyipitkan kedua mata bulatnya saat pandangannya bertemu dengan tatapan milik Bian yang tersenyum melihatnya.

"Bi, Bian mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Tara serak melihat penampilan Bian yang sudah rapi dan pastinya wangi, terlihat sangat tampan.

"Aku mau pergi ke kampus, nanti siang aku pulang. Kamu aku tinggal sebentar gak apa-apa kan? Ini masih pagi, kamu berani kan ya." ucap Bian lembut mengelus pipi Tara yang memerah kemudian Tara mengangguk. Tara hari ini tidak ada jadwal kelas, itu sebabnya ia hari ini memutuskan untuk dirumah saja dan Bian tahu itu karena Tara bilang tadi malam setelah mereka melakukannya.

"Iya Tara berani, tapi Bian cepet pulang ya. Nanti Tara masakin makanan yang enak buat Bian." ucap Tara masih serak karena bangun tidur kemudian tersenyum saat Bian mengelus pipinya dengan lembut lalu mencium pipi itu.

"Wangi bayi kamu nya, yaudah aku berangkat dulu ya nanti siang aku pulang. Kalau ada apa-apa dirumah telepon aku ya." pesan Bian yang kemudian mengecup singkat bibir Tara membuat Tara terkekeh dan kemudian menganggukkan kepalanya berkali-kali.

**

Bian saat ini sedang membahas tentang kehamilan teman seangkatan yang juga sejurusan dengannya, ia dinyatakan hamil. Padahal menurutnya gadis itu seperti menghindari pergaulan bebas dan juga semacamnya.

"Eh gue masih mending ya, gue gadis murni, gadis sehat.."

"Mana ada gadis murni hamil duluan sebelum resepsi." sindir Mika memotong perkataan Freya, gadis yang sedang digosipkan sedang hamil itu.

BIANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang