Bab 21- Lamaran Nikahan

296 33 6
                                    

Vote dan komennya jangan lupa, Kyo suka kalo kalian berisik di lapak kyo. Follow kyoritess biar gak ketinggalan tiap Kyo update cerita juga follow ig @wp.kyoritess biar gak ketinggalan juga setiap Kyo post AU.

*
*
*

Malam hari yang terang karena sinar bulan purnama Yang menghiasi langit malam juga taburan bintang yang cantik, begitu juga dengan wajah Tara yang terlihat sangat cantik malam ini karena berpoleskan makeup di wajahnya yang imut dan menggemaskan. Ia tersenyum kearah cermin yang memantulkan bayangan dirinya yang terbalut kemeja biru muda yang terlihat kebesaran di tubuhnya karena perutnya yang sudah sedikit buncit karena janin yang dikandung sudah mulai ingin menunjukkan dirinya kepada dunia.

Malam ini, acara lamaran di adakan dirumah Tara. Ia sedang menunggu dirinya di panggil oleh sang bunda, karena tadi bunda bilang begitu padanya. Jika di ingat-ingat, dulu Bian dan juga Tara hanyalah sepasang sahabat yang sedari kecil selalu bermain bersama, tetapi sebentar lagi sahabat kecilnya itu akan berubah menjadi tunangannya dan mungkin saja beberapa hari atau bulan ke depan sahabat kecilnya itu akan berubah menjadi suaminya yang harus ia hormati dan juga layani dengan sepenuh hati.

Semoga malam ini, segala urusan sampai di hari h tiba, segalanya di lancarkan dan di permudah oleh tuhan.

"Tara ayo turun, keluarga Bian udah sampe." ucap Melani memasuki kamarnya, perkataan sang bunda membuat Tara tiba-tiba saja di landa kegugupan.

"Bunda? Tara gak malu-maluin bunda kan?" tanya anak itu dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan cairan bening dari mata indahnya itu.

"Gak sayang, kamu gak pernah malu-maluin bunda. Bunda bangga sama Tara, Tara itu anak istimewanya bunda bagi bunda Tara itu hebat dan juga orang-orang yang sayang sama Tara pasti berpikiran yang sama kayak bunda, kayak Bian, papa mamanya Bian juga." jelas Melani memeluk putra tunggalnya itu.

"Tara sayang banget, banget, banget, banget seribu kali sayang banget sama bunda." cicit Tara yang juga memeluk erat bundanya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang bunda.

"Udah ayo kita samperin keluarga nya Bian, udah nungguin kamu katanya." Tara mengangguk mendengar perkataan bundanya.

**

Bian dan Tara saat ini sedang duduk berdampingan karena mereka akan melakukan penyematan cincin alias pertunangan.

Kirana memberikan kotak beludru berwarna putih ada Bian dan di terima oleh si empu, lalu di bukanya kotak itu menampilkan dua buah cincin bermotif yang sama dengan beda ukuran.

Bian pun mengambil cincin yang lebih kecil untuk di sematkan pada jari manis milik Tara, setelah selesai kini giliran Tara yang mengambil dan menyematkan cincin satunya pada jari manis milik Bian.

Acara penyematan cincin pun selesai, kini baik keluarga Bian maupun keluarga Tara yang hanya dua orang itu berkumpul untuk membahas pernikahan Bian dan Tara. Farhan dan Kirana as papa dan mama Bian, menginginkan pesta pernikahan yang meriah karena mengingat Bian adalah anak satu-satunya mereka. Melani, bunda Tara pun juga menginginkan hal yang sama. Tetapi Bian dan Tara tak menginginkan hal itu mengingat bahwa Indira masih berkeliaran bebas di luaran sana, dan kemungkinan ia akan kembali menjalankan rencananya yang lebih berbahaya daripada mencelakai Melani tempo lalu.

"Oke pernikahan akan dilakukan secara tertutup,.. minggu depan." final Farhan membuat kedua mata Tara membulat sempurna karena terkejut mendengarnya. Bian juga tak kalah terkejut mendengar ucapan papanya yang tak terbantahkan.

BIANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang