28 : Final Sheet

1.1K 132 8
                                    

Akhirnya hari itu akan tiba besok. Festival Setsubun no Hi, festival yang dilakukan pada bulan Februari dengan melempar kacang kedelai untuk mengusir Oni dan dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan serta menjauhkan dari nasib sial. Tapi tahun itu lebih mengerikan daripada Oni. Dimana Kutukan akan bertambah kuat karena aura negatif lebih banyak dari biasanya. Yang lebih mengerikannya lagi hal itu akan terjadi diseluruh Jepang. Dengan jumlah Shaman yang sedikit hal itu sulit diatasi.

Y/N duduk di ranjang kamar tidurnya. Menatap rembulan dari jendela kamarnya. Gadis itu memikirkan hari esok yang entah apa yang akan terjadi dengan dirinya. Dan belum lagi masalahnya dengan Yuta belum juga selesai.

"Setidaknya aku ingin mengucapkan selamat tinggal."

Tok...tok....

Terdengar bunyi ketukan pintu.

Y/N segera membuka pintu itu. Saat ia membukanya ia terkejut dengan orang yang mengetuk pintu itu.

"Yuta!"

Mata Y/N berkaca-kaca. Akhirnya orang yang ia cintai menemuinya.

Yuta masuk kedalam kamar Y/N. Menutup pintu, lalu mendorong tubuh Y/N hingga membentur pintu.

"Yuta-kun, apa yang...."

"Maaf."

Yuta menghimpit tubuh Y/N. Memegang pipi sang gadis lalu mempertemukan bibir mereka. Yuta melumat dengan kasar bibir Y/N. Memindahkan sesuatu dari mulutnya ke mulut sang gadis.

Y/N hanya bisa memejamkan matanya. Entah kenapa ia merasakan rasa pahit didalam mulutnya. Ia tidak tahu apa yang dilakukan kekasihnya.

Yuta melepaskan tautan mereka. Nafas Y/N terengah-engah karena kehabisan oksigen. Yuta menatap wajah Y/N yang merona.

"Yuta...kau-"

Tiba-tiba Y/N merasa sangat mengantuk. Pandangan menjadi buram dan akhirnya ia menutup matanya.

Yuta yang mengetahui gadis itu tertidur, menggendongnya dengan gaya bridal lalu membaringkannya di kasur.

Sebenarnya Yuta memberikan obat tidur pada Y/N lewat ciuman tadi. Ia berniat agar gadis itu tidak bangun sampai festival besok berakhir. Dia tahu ini egois tapi ia tidak ingin kehilangan kembali orang yang ia cintai.

"Aku mencintaimu," bisik Yuta lalu mencium kening Y/N.

.

.

.

Y/N membuka matanya secara perlahan. Hal yang ia lihat hanya sebuah ruangan putih kosong yang hampa. Y/N bangkit, menatap ke sekeliling.

"Aku dimana?"

"Lama tak berjumpa. Wah, kau sudah besar ya."

Sosok cantik yang pernah ia lihat kini
kembali berhadapan dengannya. Sang dewi.

"Ya, dan aku ingin melakukan perjanjian itu," balas Y/N.

"Wah, kau sudah menentukan tujuanmu ya. Menarik, kau tau konsekuensinya bukan?"

Y/N mengangguk, "ya, apapun itu akan ku lakukan."

Sang dewi menyeringai, "aku memang tidak salah memilihmu. Ulurkan tanganmu."

Y/N mengulurkan tangannya. Sang dewi menerima uluran itu. Lalu cahaya terang muncul.

Timesheet (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang