27 : Angry

1.1K 130 18
                                    

Brakk....

"Tolong jelaskan, maksud dari semua ini."

Pintu tiba-tiba terbuka. Menampakkan seorang lelaki dengan seragam putihnya. Siapa lagi kalau bukan Okkotsu Yuta. Karena ia khawatir dengan Y/N, ia mengikutinya dan tak sengaja mendengarkan percakapan kekasihnya itu dengan gurunya.

Keheningan terjadi. Tak ada satupun dari mereka yang ingin menjawab pertanyaan Yuta.

Yuta menghampiri Y/N. Memegang kedua pundak sang gadis. "Katakan apa yang kau sembunyikan!"

Y/N meneguk ludah. Ini pertama kalinya ia melihat Yuta berbicara keras padanya.

"Yuta-kun sebenarnya."

"Tunggu sensei, biar aku yang katakan padanya."

Gojou berniat untuk menjelaskan tapi dihalang oleh Y/N karena gadis itu ingin menjawab pertanyaan Yuta.

Y/N menceritakan semuanya pada Yuta, dari keinginan para petinggi dan festival Setsubun no Hi dimana para kutukan akan bermutasi.

Mendengar hal itu mata Yuta terbelalak. Ia mengepalkan tangannya. Ia tidak terima jika kekasihnya itu harus mengorbankan dirinya. Yuta tidak mau kehilangan seseorang yang ia sayangi untuk kedua kalinya.

"Lalu kau akan meninggalkanku?"

Y/N menundukkan kepalanya. "Maaf."

Yuta mengertakan giginya. Kemudian, pergi keluar dari ruangan.

Gojou yang melihat mereka berdua merasa iba. Baru kemarin ia melihat kedua muridnya itu bahagia tapi kini situasinya berbanding terbalik.

Gojou menghela nafas. Ia mendekati Y/N. Mengelus puncak kepala muridnya itu.

"Tenanglah, aku akan melakukan sesuatu," ucap Gojou berusaha menenangkan muridnya.

Y/N hanya mengangguk.

.

.

.

Sejak saat itu Yuta selalu menghindari Y/N.

"Yuta-kun, misi kali ini-"

"Maaf aku akan memusnahkan kutukan dengan Inumaki-san."

"...."

"Yuta-kun, hari ini...."

"Maaf Y/N-san, aku ada urusan."

Berbagai macam alasan Yuta untuk menghindari Y/N. Tentu saja ia marah karena kekasihnya menyembunyikan hal sebesar itu padanya. Y/N merasa sedih karena Yuta terus menghindarinya.

Hal itu juga diketahui oleh teman sekelas mereka.

"Semenjak Y/N dipanggil Satoru sikap mereka jadi aneh," ujar Panda.

"Si bodoh itu tidak melakukan sesuatu, kan?!" ucap Maki.

"Tuna!" ucap Toge dengan salah satu isian onigiri.

.

.

.

Akhirnya kabar kutukan akan bermutasi di hari festival Setsubun no Hi diumumkan. Para shaman ditegaskan untuk mempersiapkan diri mereka. Kabar itu juga sudah sampai di telinga semua murid sekolah Jujutsu.

"Serius? Berarti tinggal seminggu lagi?!" ucap Maki setelah mendengar kabar tersebut.

"Kita harus berlatih lebih giat lagi," ujar Panda.

Sementara itu, Yuta sibuk mengayunkan pedang kayunya. Sudah hampir 1 jam ia terus berlatih tanpa henti. Walaupun Nafas sudah terengah-engah dan keringat bercucuran ia tetap melanjutkan latihannya.

Y/N datang membawa minuman kaleng untuk teman-temannya. Ia memberikan pada mereka satu persatu.

"Wah, kebetulan aku sangat haus," ucap Maki.

"Terima kasih Y/N," ucap Panda.

Y/N membalasnya dengan senyuman. Lalu kaleng minuman terakhir, ia berniat memberikannya pada Yuta.

"Yuta-kun, ini minuman dulu." Y/N memberikan minuman itu pada Yuta tapi lelaki itu menulikan pendengarannya.

Y/N tahu bahwa lelaki itu terus berlatih tanpa henti sejak tadi. Sehingga, ia ingin menghentikannya. Ia khawatir karena Yuta memaksakan dirinya.

Y/N berdiri dihadapan Yuta tanpa peduli ia terkena pedang kayu. Refleks Yuta menghentikan gerakannya.

"Sudah cukup, jangan memaksakan dirimu. Ini minumlah." Y/N memberikan kaleng minuman itu pada Yuta.

Bukannya mengambil, Yuta malah melempar minuman itu. Lalu ia menatap Y/N dengan wajah kesal.

"KAU INI, BISA TIDAK JANGAN MENGGANGGUKU?!" bentak Yuta pada Y/N.

Y/N menundukkan kepalanya, menahan air mata yang akan jatuh. Ia merasa sakit hati karena bentakan Yuta.

"Maaf." Y/N berlari, pergi meninggalkan lapangan.

Maki yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Yuta lalu menarik kerah baju lelaki itu. Ia kesal dengan Yuta yang membentak Y/N.

"Oi! Apa yang kau lakukan?! Dia hanya memberikan minuman untukmu, kenapa kau membentaknya bodoh!" seru Maki.

Yuta menundukkan kepalanya. Ia tahu yang dilakukannya menyakiti hati Y/N.

"Maaf, aku tak berniat seperti itu."

Mendengar ucap Yuta, Maki melepaskan tangannya.

"Kalian ada masalah apa? Sebaiknya ceritakan pada kami mungkin kami bisa membantu." ucap Panda mencairkan suasana.

Yuta terdiam. Berpikir untuk memberitahukan semuanya pada teman-teman.

Akhirnya, Yuta memutuskan untuk menceritakan semua pada mereka, tentang kekuatan Y/N dan para petinggi yang memanfaatkannya. Ia tahu ini melanggar perjanjiannya dengan Y/N untuk tidak memberitahukan hal itu, tapi ia tidak punya pilihan hal dan Ia juga percaya pada teman-temannya.

Setelah mendengarkan cerita Yuta mereka bertiga menjadi terdiam. Mereka tidak tahu bahwa Y/N mempunyai masalah sebesar itu.

"Karena itu tolong bantu aku."
















📢: 3 chapter lagi tamat asik (*^3^)/~♡

Timesheet (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang