Extra 3

1.7K 112 5
                                    

"Y/N-chan, begini. Kenapa kau harus kabur ke sini?" tanya Gojou pada Y/N yang kini tengah menikmati shortcake cokelat.

Y/N telah dinyatakan hamil. Setelah mendengar hal itu, Yuta menjadi posesif pada Y/N. Tentu saja itu membuat Y/N merasa risih. Yuta menyuruh Y/N untuk tetap berada di kamarnya dan melarangnya untuk beranjak dari tempat tidur. Ia juga melarang Y/N untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal itu membuat Y/N kesal dan memilih untuk kabur.

"Habisnya, tak ada lagi tempat yang aman untuk bersembunyi," jawab Y/N.

Gojou tersenyum miring sambil mengetikan sesuatu di smartphone miliknya.

"Yah, Yuta-kun memang sedikit keterlaluan, sih. Mungkin kau harus bicara dengannya dulu dan menjelaskannya."

Y/N menulikan pendengarannya dan memilih menikmati shortcake coklat yang awalnya milik Gojou.

"Terima kasih makanannya Sensei."

Gojou menatap piring bekas shortcake yang telah dimakan oleh Y/N. Padahal ia membelinya untuk dirinya sendiri tapi ia harus mengalah kepada wanita yang tengah hamil.

"Kau mendengarkan ucapanku tadi, kan Y/N-chan?"

"Hmm... Yah."

Gojou menghela nafas. Ia tahu bahwa mantan muridnya itu tak mendengarkan perkataannya sama sekali.

Brakk....

"Y/N-san!"

Tiba-tiba seorang pria bersurai hitam dengan seragam jujutsu putih membuka pintu ruangan Gojou.

"Yu-yuta?!" Y/N tersentak melihat kedatangan Yuta.

Bagaimana bisa Yuta dapat mengetahui keberadaannya? Y/N menatap tajam ke arah Gojou tetapi Sensei-nya itu memalingkan wajah. Sekarang Y/N mengerti darimana informasi itu bocor.

"Y/N-san, ayo pulang!" Yuta menarik tangan Y/N.

"Tidak mau!"

Dengan terpaksa, Yuta langsung menggendong Y/N dengan gaya bridal.

"Hei! Turunkan aku!" berontak Y/N.

"Sensei, terima kasih," ucap Yuta pada Gojou.

Gojou menyeringai, "Tidak masalah, tolong bayar aku dengan kikufuku."

Yuta mengangguk kemudian membawa Y/N untuk pulang. Y/N menghela nafas. Ia tidak akan bisa bebas dari genggaman Yuta.

.

.

.


"Y/N-san, tolong maafkan aku." Yuta memeluk Y/N dengan erat.

Mereka sudah tiba di rumah. Yuta langsung meminta maaf pada Y/N. Ia sadar, apa yang sudah dilakukannya adalah salah. Tidak seharusnya ia mengekangnya. Y/N melepaskan pelukan Yuta, kemudian menatap ke wajah suaminya itu.

"Yuta-kun, kau tidak usah khawatir padaku. Aku akan menjaga anak kita sebaik mungkin. Meski aku hamil aku tetap butuh gerakan agar badanku tidak kaku saat melahirkan." Y/N mengusap rambut Yuta.

"Iya, maafkan aku."

"Ngomong-ngomong, Yuta."

"Ada apa?" tanya Yuta.

"Aku ingin makan takoyaki, mochi strawberi, dan milkshake."

"Apa harus itu semua?" tanya Yuta sambil menggaruk kepalanya.

Timesheet (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang