"Y/N-chan, begini. Kenapa kau harus kabur ke sini?" tanya Gojou pada Y/N yang kini tengah menikmati shortcake cokelat.
Y/N telah dinyatakan hamil. Setelah mendengar hal itu, Yuta menjadi posesif pada Y/N. Tentu saja itu membuat Y/N merasa risih. Yuta menyuruh Y/N untuk tetap berada di kamarnya dan melarangnya untuk beranjak dari tempat tidur. Ia juga melarang Y/N untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal itu membuat Y/N kesal dan memilih untuk kabur.
"Habisnya, tak ada lagi tempat yang aman untuk bersembunyi," jawab Y/N.
Gojou tersenyum miring sambil mengetikan sesuatu di smartphone miliknya.
"Yah, Yuta-kun memang sedikit keterlaluan, sih. Mungkin kau harus bicara dengannya dulu dan menjelaskannya."
Y/N menulikan pendengarannya dan memilih menikmati shortcake coklat yang awalnya milik Gojou.
"Terima kasih makanannya Sensei."
Gojou menatap piring bekas shortcake yang telah dimakan oleh Y/N. Padahal ia membelinya untuk dirinya sendiri tapi ia harus mengalah kepada wanita yang tengah hamil.
"Kau mendengarkan ucapanku tadi, kan Y/N-chan?"
"Hmm... Yah."
Gojou menghela nafas. Ia tahu bahwa mantan muridnya itu tak mendengarkan perkataannya sama sekali.
Brakk....
"Y/N-san!"
Tiba-tiba seorang pria bersurai hitam dengan seragam jujutsu putih membuka pintu ruangan Gojou.
"Yu-yuta?!" Y/N tersentak melihat kedatangan Yuta.
Bagaimana bisa Yuta dapat mengetahui keberadaannya? Y/N menatap tajam ke arah Gojou tetapi Sensei-nya itu memalingkan wajah. Sekarang Y/N mengerti darimana informasi itu bocor.
"Y/N-san, ayo pulang!" Yuta menarik tangan Y/N.
"Tidak mau!"
Dengan terpaksa, Yuta langsung menggendong Y/N dengan gaya bridal.
"Hei! Turunkan aku!" berontak Y/N.
"Sensei, terima kasih," ucap Yuta pada Gojou.
Gojou menyeringai, "Tidak masalah, tolong bayar aku dengan kikufuku."
Yuta mengangguk kemudian membawa Y/N untuk pulang. Y/N menghela nafas. Ia tidak akan bisa bebas dari genggaman Yuta.
.
.
.
"Y/N-san, tolong maafkan aku." Yuta memeluk Y/N dengan erat.
Mereka sudah tiba di rumah. Yuta langsung meminta maaf pada Y/N. Ia sadar, apa yang sudah dilakukannya adalah salah. Tidak seharusnya ia mengekangnya. Y/N melepaskan pelukan Yuta, kemudian menatap ke wajah suaminya itu.
"Yuta-kun, kau tidak usah khawatir padaku. Aku akan menjaga anak kita sebaik mungkin. Meski aku hamil aku tetap butuh gerakan agar badanku tidak kaku saat melahirkan." Y/N mengusap rambut Yuta.
"Iya, maafkan aku."
"Ngomong-ngomong, Yuta."
"Ada apa?" tanya Yuta.
"Aku ingin makan takoyaki, mochi strawberi, dan milkshake."
"Apa harus itu semua?" tanya Yuta sambil menggaruk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timesheet (Okkotsu Yuta x Reader)
RandomLembaran waktu yang ku habiskan hanya berisi kisah dimana aku harus menjadi kuat. Kini lembaran itu berada di bagian takdirku bersama denganmu. Apakah lembaran waktu kali ini akan mengubah seluruh hidupku? Takdir sedang mempermainkan kita, tak akan...