24 : Relationship

1.2K 139 7
                                    

Meskipun cuaca dingin tak mematahkan semangat para murid Sekolah Teknik Metropolitan Tokyo untuk berlatih dilapangan. Mereka ingin menjadi kuat untuk melawan kutukan sehingga mereka memutuskan untuk berlatih lebih giat.

"Okkotsu-senpai kemana?" tanya Megumi yang tidak melihat kakak kelas yang ia hormati itu.

"Oh, Yuta-kun menemui Gojou-sensei," jawab Y/N.

Megumi hanya mengangguk paham. Ia tidak terlalu tertarik dengan urusan senpai-nya itu dengan si guru hiperaktif.

"Oi, Megumi. Ayo kita lanjut berlatih!" seru Maki.

Megumi segera menuju ke tempat Maki. Dan kembali berlatih menggunakan pedang kayu dengannya.

Y/N menatap sekitar. Ia sangat senang melihat teman dan adik kelasnya itu beraktivitas seperti biasanya. Disisi lain ia merasa sedih karena sebulan lagi adalah festival Setsubun no Hi, hari dimana kutukan akan bermutasi lebih cepat dan mereka akan menghadapi bahaya. Y/N menundukkan kepalanya kebawah, menatap salju yang masih menyelimuti tanah. Ia teringat kembali dengan perkataan petinggi. Apakah ia bisa mempertahankan senyuman mereka? Haruskah ia menyetujui perkataan para petinggi?

Grepp...

Sebuah tangan kekar tiba-tiba melingkari pinggang milik Y/N. Ia bisa merasakan aroma maskulin yang familiar.

"Y/N-san?"

"Yu-Yuta?"

Lamunan Y/N seketika buyar ketika lelaki itu memanggilnya. Entah sejak kapan Yuta datang. Itu salahnya karena tenggelam lamunannya sehingga ia tidak menyadari keberadaan lelaki itu.

"Ada apa?" tanya Yuta yang mengetahui bahwa Y/N sedang memikirkan sesuatu.

"Bukan apa-apa, kok," jawab Y/N.

"HEI! APA-APAAN ITU!"

Ternyata, kini semua orang tengah menatap mereka berdua. Dengan posisi mereka saat ini, bagaimana semua orang tidak terkejut. Apalagi Nobara yang histeris melihat kedua senpai-nya itu.

"Hmm... Memangnya kenapa?" tanya Yuta sambil mengeratkan pelukannya.

"Kenapa katamu?! Harusnya aku yang tanya kenapa Okkotsu-senpai harus memeluk Y/N-senpai dihadapan kami!" seru Nobara.

"Karena dia milikku," jawab Yuta singkat.

"Eh?!" semua orang terkejut dengan perkataan Yuta. Mereka baru saja mengetahui hal yang tidak mereka terduga.

"Okkotsu-senpai berpacaran dengan Y/N-senpai?" tanya Yuji dengan wajah polosnya.

Yuta mengangguk sebagai jawaban. Sedangkan, Y/N menahan rasa malu karena perkataan kekasihnya. Wajahnya sudah memerah padam sejak tadi.

"Yuta-kun, bisa lepaskan sekarang?"

"Kamu tidak suka?"

"Ini memalukan!"

Yuta terkekeh. Melihat gadisnya malu-malu membuatnya merasa senang.

"Wah... Selamat untuk kalian berdua. Kalian jangan lupa untuk mentraktir kami," ucap Panda.

"Baiklah," jawab Yuta.

"Huwee... Kenapa Y/N-senpai harus berpacaran dengannya?" Nobara menangis air mata buaya. Ia sedikit kecewa karena kakak kelasnya itu sudah berpacaran.

"Kugisaki-san mereka saling menyukai makanya mereka berpacaran," jawab Yuji sambil menepuk pundak Nobara.

"Berisik, kau diam saja!" seru Nobara pada Yuji.

Megumi yang melihat kedua teman sekelasnya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Y/N melepaskan pelukan Yuta. Lalu sedikit menjaga jarak dengannya.

"Sudahlah, ayo kita lanjut berlatih," ucap Y/N yang berusaha mengubah situasi.

Akhirnya mereka pun kembali melanjutkan latihan.

.

.

.

Tak terasa hari sudah sore. Mereka memutuskan untuk kembali ke kamar mereka masing-masing. Kamar Maki dan Y/N cukup dekat sehingga kini mereka pergi bersama-sama. Akan tetapi, suasana canggung menyelimuti mereka. Y/N merasa tak enak kepada Maki karena sekarang ia berpacaran dengan Yuta.

"Maaf, ya. Maki-chan," ucap Y/N pada Maki.

"Untuk apa?"

"Itu... Aku dan Yuta..."

"Memang kenapa? Kan aku yang memintamu untuk bertanding memperebutkannya. Jangan khawatir padaku, aku itu tidak akan lemah karena kalah dalam percintaan."

Mendengarkan perkataan Maki membuat hatinya lega. Ia tidak akan bisa membayangkan jika Maki tidak membantunya untuk meyakinkan perasaannya.

Akhirnya Y/N sampai di kamarnya. Ia segera membuka pintu lalu masuk kedalam. Gadis itu membantingkan tubuhnya ke kasur, melepaskan semua perasaan lelah yang ia rasakan.

Tok...tok....

Terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Y/N menghela nafas, baru saja ia membaringkan tubuhnya dikasur. Gadis itu segera membuka pintu, ia terkejut ketika mengetahui siapa yang datang.

"Yuta-kun, ada apa?"

"Aku lupa memberitahumu. Besok ayo kita pergi kencan. Tentang misi tenang saja aku sudah izin pada Gojou-sensei," jawab Yuta sambil menggaruk pipinya.

Y/N agak terkejut dengan ajakan Yuta. Ia mengukir senyuman lalu menjawab ajakan kekasihnya itu.

"Baiklah, kalau begitu jam 10 aku akan menunggumu."

Mendengar ajakannya disetujui Yuta merasa senang. Yuta mengambil tangan kanan Y/N, lalu mencium punggung tangan milik sang kekasih.

"Aku akan menjemputmu."

Melihat apa yang dilakukan kekasihnya membuat jantung Y/N berdebar. Tanpa sadar pipinya menjadi merah merona.

Yuta pamit untuk kembali ke kamarnya. Melihat lelaki itu pergi, Y/N segera menutup pintu kamarnya. Ia menyenderkan tubuhnya dipintu. Gadis itu tersenyum bahagia, hatinya seakan berbunga-bunga.

'Ternyata dia bisa romantis juga ya.'



















📢: Pliss Lea gak kuat ngetik keuwuan ini😭

Timesheet (Okkotsu Yuta x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang