5. Keluarga Regan

44 5 0
                                    

Sesuai janji, hari ini Regan dan Raya akan mengunjungi orng tua Regan untuk meminta izin mereka pergi kongres nanti. Tadinya Raya mau pulang ke aprtemen, menunggu Regan yang mengantar Sersha pulang. Tetapi Sersha menawarkan Raya untuk pulang bareng mobil Regan. Karena yang Sersha tahu rumah mereka bertiga searah. Raya sudah menolak beberapa kali, tapi Sersha mengotot untuk ikut bersamanya dan Regan. Dilihat-lihat Reganpun mengiyakan ajakan Sersha, pikirnya agar sekalian ke rumah Bunda setelah mengantar Sersha.

Suasananya agak canggung bagi Raya, karena ia kali ini duduk di kursi belakang, jadi nyamuk sepasang kekasih ini sebenarnya sudah biasa, namun karena sekarang statusnya dengan Regan sudah berubah, jadi seperti ada yang aneh.

Raya tidak banyak ikut dalam obrolan, ia lebih memilih memainkan ponselnya, tidak peduli dengan apa yang dilakukan sepasang kekasih di depannya.

"Ray, lo pindah depan aja gapapa." Ucap Sersha sebelum ia turun.

"Gak ah, gue di sini aja."

"Lo pikir gue supir?" Celetuk Regan.

"Ya anggap aja gitu."

"Ishh. Kalian tuh, sehari gak adu mulut bisa ga sih? Bener-bener akurnya pas rapat doang." Gerutu Sersha.

"Kan harus profesional." Sahut Raya.

"Ya udah anggap aja lagi mau ngurus himpunan pergi berdua. Udah buru Ray, ke depan. Gue mau turun."

"Serius nih?" Tanya Raya.

"Ya elah kayak yang baru aja lo." Kemudian Sersha turun dari mobil berbarengan dengan Raya yang pindah ke kursi depan.

"Gue pulang ya, Sa." Pamit Raya.

"Iya, kabarin kalo sampe rumah. Regan hati-hati. Salam buat Bunda kamu." Suruhnya sembari dadah-dadah. Regan mengiyakan lalu pamit meninggalkan kost gadis itu.

"Lo bilang dia mau ke rumah Bunda?" Tanya Raya yang diangguki Regan.

"Sersha kenal Bunda?" Tanyanya lagi.

"Hm."

"Serius? Kenal banget?"

"Nanya mulu kayak wartawan."

"Heh, gue serius nanya."

"Ya gue udah jawab kan?"

"Anjir. Trus Bunda bilang Sersha ga kita udah nikah?"

"Kalo bilang mungkin lo sama Sersha udah berantem."

Raya menganga, menatap Regan tak percaya. "Trus Bunda gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Itu tau lo pacaran sama Sersha trus ngejodohin lo sama gue?"

"Sersha ketemu Bunda pas belum pacaran."

"Emang dia gak minta ketemu Bunda lo lagi?"

"Minta."

"Trus lo jawab apa?"

"Kepo lo kayak Dora."

"Ya jawab aja sih, Regan."

"Penting buat lo?"

"Ya penting lah! Kalo Sersha tau gimana? Gue gak mau pertemanan gue sama dia hancur."

"Aman. Gue bisa jamin."

Raya melirik Regan tajam. Cowok itu fokus menyetir dengan santai.

"Gue serius, Regan."

"Lo mau diseriusin gimana lagi? Kan udah jadi Istri gue?"

"Najis banget, ogah banget gue dibilang Istri lo."

"Loh? Kan fakta?"

"Lo bisa diem gak sih? Bikin emosi gue mulu."

Married With KahimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang