2. Semoga harimu Senin selalu

45 7 0
                                    

Senin pagi ini cewek cowok yang sudah menjadi sepasang suami istri kembali disibukkan dengan rutinitas duniawi. Setelah hari minggu kemarin menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, saatnya disibukkan dengan kesibukan yang ada. Sebenarnya hanya Raya sih yang bemalas-malasan di apartemen mereka. Regan? Ya jelas membucin dengan sang pacar.

Pagi ini Raya berangkat ke kampus menggunakan angkutan umum. Regan? Tentu saja menjemput sang kekasih. Lagipula status pernikahan mereka hanya berlaku di hadapan keluarga saja. Pacarnya? Oh jangan diharap. Walaupun punya pacar, Raya terkadang merasa seperti tidak punya pacar karena dia diduakan oleh kesibukan pacarnya sebagai Presiden Mahasiswa.

Tujuan Raya sesampai di kampus tentu saja sekretariat himpunan. Karena kebetulan ia kuliah pukul sepuluh. Jadi masih ada waktu untuk print proposal untuk diajukan ke rektorat oleh panitia pelaksana.

"Ray, hellowww!!" Raya menolehkan pandangannya ke arah pintu. Duo sejoli baru datang ternyata.

"Tumben lo? Biasanya masih molor kalo masuk jam sepuluh."

"Tau nih si Regan ngajak sarapan. Kebetulan mamanya dia gak masak." Ujar Sersha mengambil posisi duduk di sebelah Raya. Diikuti oleh Regan yang langsung masuk ke sekretariat. Sedangkan Raya? Hanya tersenyum kikuk. Ia bingung harus merespon seperti apa. Dan baru tahu juga kalau Regan terbiasa makan pagi. Haruskah ia merasa bersalah karena tidak membuat sarapan? Ah, lagipula Raya bangun Regan sudah tidak ada.

"Lo sendiri ngapain pagi-pagi di sekre? Udah sarapan belom lo" Tanya Sersha.

Raya mengangkat sisa rotinya. Menandakan ia sudah mengisi perut dengan roti. "Mau cairin dana ke rektor. Gan, nih periksa sebelum gue print."

Regan menyambut leptop dari Raya, tanpa banyak bicara, ia memeriksa proposal dengan fokus.

"Gue tadi ketemu Ka Mark di parkiran, gue kira lo bareng dia."

"Dia bareng Ka Afan, tadi malem nginep di rumah Ka Saleh." Jelas Raya.

"Heran gue, yang pacarnya Ka Mark itu lo atau Ka Afan sih? Keliatannya sama Ka Afan mulu daripada sama lo."

"Ya kan mereka pasangan pres wapres, wajarlah. Aura mana? Perasaan dari tadi bilang otewe ga nyampe-nyampe."

"Yehh malah ngalihin topik. Tauk tuh anak otewe mandi kali."

"Udah nih, print aja." Ucap Regan mengembalikan leptop Raya.

"Yang ke rektorat ntar siapa?"

"Ehsan kali."

"Ya udah lo temenin gue rapat BEM fakultas."

"Kenapa gak sama PSDMO? Kan mereka yang handle."

"Ini rapat pertama. Jadi kita aja dulu. Tadi gue disuruh bang Doni hadir."

"Ya udah iya."

"Sa, kamu sama Gio handle rapat pengmas dulu ya? Nanti habis rapat BEM aku nyusul."

"Oke aman, ntar aku hubungin Gio. Atau kamu aja? Dia kan wakil kamu."

"Boleh deh nanti aku telpon."

"Nih, tanda tangan dulu buru." Ucap Raya menyerahkan proposal yang baru saja ia print untuk ditandatangani sang kahim.

"Gess, hellooowwww!!" Sapa seseorang yang baru saja memasuki sekretariat.

"Ratu kesiangan, noh." Ucap Raya pada Sersha.

"Temen lo tuh." Balas Sersha.

"Gila gilaaa, gess lo tau gak gue dianter siapa?" Tanya Aura histeris. Sedangkan yang lain yanga menggelengkan kepala saja.

Married With KahimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang