14 Februari, dimana semua orang merayakan hari kasih sayang bersama orang terkasih mereka.
Stand cokelat dan bunga, sudah penuh oleh banyak pasangan.
Canda dan tawa menghiasi wajah mereka.
Tapi tidak bagi seorang remaja pria, ia hanya memandang hampa setiap pasangan yang tengah bolak-balik memilih berbagai jenis cokelat dan bunga.
Remaja itu—Barcode, hanya berdiam diri di kursi taman.
Pandangan nya sejak tadi hanya penuh kebosanan, tidak tertarik dengan apapun.
"Melamun saja, kau mungkin akan kerasukan hantu, lho." Barcode menoleh, ada seorang pria dengan mata galak yang tengah memandanginya dengan raut—senang?
"Dan sayangnya, aku tidak peduli. Bagus jika ada hantu yang merasuki ku, setidaknya aku bisa merusak kesenangan semua pasangan itu," gerutu nya dengan kesal, pria itu tertawa kecil.
Barcode mendengus, tidak paham dengan pria di sampingnya ini.
"Kenapa? Tidak memiliki pasangan?"
"Kalo iya kenapa? Lagipula hari kasih sayang bisa dilakukan dengan siapapun, tidak perlu dengan pasangan kan." Barcode tanpa sadar meninggikan nada suara nya, entahlah dia hanya kesal. Setiap saat harus melihat banyak pasangan bermesraan, sedangkan dirinya? Duduk sepanjang hari di sini dan tidak mendapatkan perhatian siapapun.
Sangat kesal bukan?
"Sudah berapa lama kau memperhatikan mereka?" Kening Barcode mengerut, pria ini benar-benar kepo.
"Bukan urusanmu!" Ketus nya, tapi lagi-lagi dia hanya tertawa.
"Kau gila?"
"Tidak, aku Nakunta, tapi bisa memanggil ku Ta," balasnya, membuat Barcode membuang napas berat.
"Sangat tidak lucu." Barcode hendak pergi dari sana, tetapi Ta lebih dulu menghadangnya.
"Mau mencoba merayakan Valentine?"
"Atas dasar apa kau mengajak seseorang yang baru kau kenal?" Ta nampak berfikir, jarinya berada di bawah bibirnya.
"Tidak juga, aku sudah lama mengenal mu. Kau saja yang tidak sadar mungkin," ucap Ta, kali ini Barcode yang nampak tidak paham.
"Apa aku bisa memakan ice cream?" Pertanyaan Barcode, membuat Ta terdiam.
"Hmm, entahlah. Tapi kita bisa mencoba nya, mungkin?" ucap Ta, Barcode tersenyum senang.
Saat dia hendak menarik Ta, suara panggilan membuat mereka menoleh ke asal suara.
"Adek, ayo pulang. Ngapain di sana?" Seorang remaja pria dengan wajah manis, berteriak dari kejauhan.
Ta membuang napas pelan, dia memandang Barcode yang nampak lesu.
"Ta janji. Lain kali Ta akan bawa kamu makan ice cream, sekarang Ta mau pulang dulu, nanti kak Biben marah, kalo Ta gak segera pulang." Dengan raut lesu Barcode mengiyakan ucapan Ta, pemuda itu segera berlari dari sana menuju tempat dimana kakaknya berada.
Dari kejauhan Barcode merasakan kesedihan, melihat Bible yang mengacak-acak rambut Ta.
~•~
"Lain kali adek jangan begitu lagi, pergi gak bilang-bilang. Kalo ilang gimana?" Bible terus mengoceh selama perjalanan mereka, membuat Ta nampak jengah karena itu.
Netra nya lebih memilih memperhatikan jalanan saja, terkadang dia akan terkejut dengan sesuatu tapi segera mungkin akan kembali normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crack Pair Area (KinnPorsche La Forte)✓
AcakWarning: tidak di anjurkan untuk penganut kapal official! .. .. .. Di tulis dikala gabut, dipublikasikan di saat gabut juga. Jika berminat silakan baca, jika ingin sekedar mampir juga tidak apa-apa. Isinya cuma seputar kapal hantu dari anak-anak Kin...