Aurel, Lovania, bella telah memasuki kelas masing-masing setelah mereka bertiga selesai melakukan pengobatan.
Lovania dan Bella berada di satu kelas yang sama yaitu XII IPA 1. Saat mereka berdua masuk ke kelas, mereka disambut oleh ketiga teman Bella.
"My bestieee kamu nggak apa-apa kan, sumpah gua khawatir banget" Tanya Rosse memeluk Bella.
"Gua nggak apa-apa, lepasin dulu sesak, lu meluk gua erat bener ndah" jawab Bella.
"Yaa kan gua khawatir Ama luu Bella, kalau lu mati gimana" ujar Rosse kemudian Clara memukul punggung Rosse, membuat Rosse meringis kesakitan.
"Udah Bella jangan hiraukan si Rosse itu" ucap Clara.
"Hahahaha kalian ada-ada saja" ucap Lovania tertawa membuat ketiga teman Bella merasa heran.
"Kenapa kalian natap gua kayak gitu, gua emang cantik jangan natap gua kayak gitu dong" ucap Lovania pede.
"Idih gr amat lu jadi orang, btw Bella lu kenapa bareng Ama jalang itu" tanya Clara kepada Bella sambil menunjuk Lovania.
"Dia bukan jalang, dia teman gua" ucap Bella tegas.
"Lah bukannya lu benci Ama dia?" Tanya Clara lagi.
"Sekarang tidak" jawab Bella singkat.
"Mulai hari ini dan seterusnya dia teman kita dan kalian bertiga minta maaf kepada Lovania" suruh Bella dan mereka bertiga pun menurut.
Clara, Mella, Rosse meminta maaf dengan sepenuhnya kepada Lovania. Mereka telah menyakiti lovania dan membuatnya pernah masuk ke rumah sakit. Lovania tersenyum kepada mereka bertiga dan memaafkan kesalahan-kesalahan ketiga teman Bella.
"Perut luu nggak apa-apa kan, gua minta maaf karena udah nendang perut lu sampai membiru" ujar Clara sambil membukukkan badannya.
"Nggak apa-apa kok, perut gua udah sehat" jawab Lovania menepuk-nepuk pundak Clara.
"Sekarang lu udah jadi teman kita, kalau gitu lovania yang traktir kami hari ini" ucap Mella antusias lalu diangguk oleh lovania.
Setelah berjam-jam lamanya Aurel di sekolah akhirnya waktu yang ia tunggu-tunggu telah datang sebuah suara bel pulang yang ia rindukan sejak tadi.
Aurel melihat Lovania Bella berserta ketiga temannya asik mengobrol di cafe dekat sekolah tak jauh dari Aurel yang sedang menunggu taksi. Aurel merasa gembira hari ini, ia telah berhasil mendamaikan protagonis dan antagonis. Tetapi ada sesuatu perasaan yang janggal di hati Aurel, semua alur di dalam novel mendadak berubah.
Waktu di UKS Aurel sempat mengintip sedikit di balik gorden, ia melihat sangat jelas Evan mencium tangan Bella.
( Yahh ternyata lu lihat, percuma dong gua tutup pakai gorden - author )
( Maaf Yee Thor, jiwa kepo gua meronta-ronta - Aurel )Dan dalam pikiran Aurel muncul banyak berbagai pertanyaan, apa hubungan Evan dengan Bella? Soalnya Evan di dalam novel cuman mencintai Lovania.
Aurel kepalanya yang sudah panas langsung mengacak-acak rambutnya fruntasi, andaikan saja Aurel tidak menolong Lovania pasti alur ceritanya tidak akan berubah.
****
Aurel selesai membersihkan dirinya dan langsung duduk ke sofa sambil menghidupkan layar televisi. Ia memakan cemilan dengan gaya mengangkat satu kakinya. Bagi Aurel lebih enak kalau makan mengangkat satu kaki tetapi itu dalam kondisi tertentu saja.
Aurel melihat jam dindingnya, jarum jam telah menunjukkan angka 10 malam. Aurel langsung mematikan televisi dan pergi ke kamar, Aurel menghidupkan alarm di hp supaya besok ia bangun lebih awal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Figuran Love [End]
Fiksi RemajaApa yang terjadi jika gadis jelek culun bernama Aurella Kasandra bertransmigrasi di sebuah salah satu novel yang pernah dia baca. Tetapi bukannya jadi pameran utama malah menjadi figuran yang bahkan tidak ada namanya didalam novel tersebut. "Ehh" "B...