My Figuran Love [End]

20

Tanggal dan waktu pernikahan mereka berdua telah ditentukan, sekitar 3 hari kedepan akan dilaksanakan pernikahan tersebut, dan sekarang waktunya tinggal 1 hari lagi.

Aurel telah memberikan undangan kepada teman-temannya, awalnya teman-teman Aurel tidak percaya tetapi pas Aurel membagikan undangan kepada temannya mereka semua melongo kaget. Apalagi pasangan Aurel itu adalah kepala sekolah. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan mereka. Aurel dengan sabar menjawab pertanyaan temannya itu satu per satu.

Aurel sekarang sedang memilih-milih baju pernikahan yang akan ia sewa. Ia melihat seluruh baju tersebut namun tidak ada yang sesuai dengan keinginan Aurel.

"Nona apakah anda sudah memilih busana pengantinnya" ucap pelayan tersebut.

"Belum mbak, tapi aku inginnya baju yang tertutup, disini bajunya terbuka semua kalau dipakai pasti akan terlihat belahan dadaku mbak"

"Baiklah nona, tunggu sebentar" ucap pelayan tersebut lalu ia pergi mencari baju yang sesuai dengan apa dikatakan Aurel.

"Apakah yang ini non?"

"Hmm tapi lengannya pendek, aku mau yang panjang mbak" ucap Aurel lalu pelayan tersebut mencari baju pengantin lagi.

"Kalau ini gimana nona??"

"Wahh bajunya sangat bagus, aku suka terimakasih banyak" jawab Aurel senang.

"Sama-sama nona, sudah tugas saya untuk melayani anda" ucap pelayan tersebut kemudian Aurel mengenakan baju itu dan melakukan foto prewedding bersama Samuel.

( Seperti ini bajunya bestiee- author )

Samuel memakai jas berwarna hitam, poninya diletakkan kebelakang dengan menggunakan minyak rambut menampakkan jidat lebar Samuel semakin menambah kesan damage kegantengannya.

( Thor jantung gua berdetak cepat melihatnya- aurel )
( Terus aing kudu ottoke 👁️👄👁️ - author )
( 😑 - Aurel )

"Kamu kelihatan makin ganteng gaya rambut kayak gitu" ucap Aurel mengalungkan tangannya ke leher Samuel walaupun harus menjinjitkan kaki.

"Kamu juga sayang, makin cantik" balas Samuel memegang pinggang Aurel dan memiringkan wajahnya seperti orang berciuman.

"Okee 1,2,3" ucap kameramen memotret mereka.

"Wahh hasilnya sangat bagus" ujar kameramen itu bangga.

Selesai dengan pemotretan, aurel pulang ke rumah Samuel yang sebentar lagi menjadi milik Aurel juga. Persiapan untuk acara pernikahan telah mereka kerjakan jadi tunggu harinya lagi.

"Samuel ini aku buat kopi buatmu" ucap Aurel meletakkan kopi tersebut di meja kerja calon suaminya.

"Kamu tau saja saya ingin kopi" ucap Samuel lalu mematikan laptopnya dan meminum kopi tersebut sampai habis.

"Iyaa dong, aku harus jadi istri yang perhatian dengan suami, biar suamiku tambah cinta"

"Saya sudah mencintaimu sejak lama, jadi cinta saya ini permanen" ucap Samuel mengecup kening Aurel dan mengendong Aurel menuju kamar lalu ia merebahkan badan Aurel di kasur.

"Aku nggak sabar lagi dihari pernikahan kita" ucap Aurel menatap Samuel.

"Saya juga" jawab Samuel tersebut sambil mengelus rambut Aurel.

Samuel memeluk badan Aurel begitu juga Aurel membalas pelukannya. Mereka berdua tertidur pulas, dan besok adalah hari dimana kedua pasangan itu resmi menjadi suami istri.

Bersambung...