Apa yang terjadi jika gadis jelek culun bernama Aurella Kasandra bertransmigrasi di sebuah salah satu novel yang pernah dia baca. Tetapi bukannya jadi pameran utama malah menjadi figuran yang bahkan tidak ada namanya didalam novel tersebut.
"Ehh"
"B...
Hari sudah mulai magrib, Samuel kemudian keluar dari perusahaan untuk pulang ke rumah.
Sesampai Samuel di luar, ia melihat ada seorang wanita berambut pendek yang duduk sambil tertidur. Samuel pun lalu bertanya ke satpam yang menjaga disana. Satpam itu menjawab bahwa anak itu sejak tadi ada disini untuk menunggu hujan berhenti, satpam itu sebenarnya ingin membangunkan anak tersebut tetapi dirinya gengsi karena anak itu sangat pulas tidurnya jadi satpam membiarkan anak itu tidur.
Samuel merasa penasaran, ia tidak asing dengan anak tersebut. Pas Samuel mendekat ia terkejut ternyata yang tidur itu adalah kekasihnya.
"Ya ampun sayang kamu ngapain disini" batin Samuel.
"Sayang bangun" ucap Samuel.
"Hmm, eh ada Samuel ngapain disini, kamu nyariin aku yaa" jawab Aurel yang sudah bangun.
"Kamu ngapain tidur di perusahaan saya sayang, kenapa nggak masuk ke dalam dulu?"
"Ehh ini perusahaan Samuel" binggung Aurel.
"Iya sayang"jawab Samuel tersenyum lembut.
"Bukannya Samuel itu cuman kepala sekolah?" Tanya Aurel.
"Nanti saya ceritakan kalau sudah sampai rumah" jawab Samuel lalu Aurel hanya mengangguk.
Mereka berdua berada di dalam mobil. Tiba-tiba terdengar suara perut Aurel berbunyi, lalu Aurel memegang perutnya malu. Samuel sampai tertawa mendengar suara perut Aurel.
Samuel membawa Aurel ke tempat makan. Mata Aurel menjadi berbinar melihat makanan kesukaan ada di depan matanya.
"Wahh nasi Padang, kamu tau aja aku suka benget nasi Padang" puji Aurel kepada Samuel.
"Tau sayang, kan saya kekasihmu"
"Buruan dimakan, kasihan cacing didalam perutmu kelaparan" ucap Samuel terkekeh.
"Dasar" batin Aurel cemberut lalu memakan nasi Padang tersebut menggunakan tangan.
"Kamu rambut pendek makin imut saja, pengen saja makan kamu" ujar Samuel di sela-sela Aurel sedang makan, namun sayang Aurel tidak mendengarkannya.
Sekarang Aurel sudah tiba dirumah Samuel. Samuel pun menceritakan yang ditanyakan Aurel tadi. Aurel pun langsung paham ternyata bukan perusahaan model melainkan bisnis.
Aurel sempat meminta izin kepada Samuel bahwa ia tidak bisa nginap besok di rumah Samuel karena mama Herlena tadi pagi telpon. Mama dan papa Herlena telah tiba di Indonesia, jadi Aurel terpaksa menuruti mama Herlena pergi kediaman rumahnya.
Samuel langsung mengizinkan Aurel. Dan malamnya mereka tidur bersama.
****
Sepulang sekolah Aurel langsung pergi ke rumah Kiana mama Herlena menggunakan taksi.
Sesampainya di rumah, Aurel terkejut setengah mati sangking besarnya rumah Herlena dan disana Aurel melihat beberapa orang yang memakai baju pelayan.
Aurel pun mendekati pintu pagar dan disapa oleh satpam disana.
"Cari siapa neng?"tanya satpam tersebut.
"Cari mama" Jawab Aurel.
"Apakah kamu Herlena Agustin anaknya Kiana?" Tanya satpam itu lagi lalu Aurel mengangguk dan satpam itu kemudian membuka pintu pagar dan mempersilahkan Aurel masuk, tak lupa Aurel mengucapkan terimakasih kepada satpam tersebut.
Aurel berjalan sedikit melambat, ia sangat gugup bertemu orang tua Herlena yang akan menjadi orang tua Aurel.
"Hallo ada orang" ucap Aurel sudah masuk ke dalam.
"Herlenaaaa" teriak Kiana keras lalu memeluk anaknya Erat dan Aurel membalas pelukan Kiana.
"Mama kangen banget sama kamu sayang" ucap Kiana.
"Aku juga maa" jawab Aurel tersenyum menampakkan gigi rapinya.
"Busettt cantik amat Mak nya Herlena" batik Aurel terkagum-kagum.
Aurel menatap lama Kiana, mama Herlena sungguh sangat cantik dan suaranya lembut seperti ibu Aurel dulu. Lalu terbesit dalam otak Aurel ingin melihat rupa papa Herlena.
"Ma papa dimana?" Tanya Aurel penasaran.
"Ohh papa kamu itu dikamar, biasa banyak kerjaan" jawab Kiana.
"Aku mau lihat papa maa kangen, mama tunjuin tempat kamarnya maa, Herlena lupa hehehe" ucap aurel dengan nada agak di imut-imuttin.
Kiana kemudian membawa Aurel ke kamar suaminya lebih bisa disebut kamar mereka berdua.
"Sayang ini aku, anakmu sudah datang" ucap Kiana mengetok pintu dan perlahan-lahan pintu mulai terbuka.
Mereka berdua pun masuk dan disana dapat dilihat papa Herlena dengan masih memakai jas sedang melihat-lihat kertas putih yang berada ditangannya.
Mulut Aurel langsung terbuka lebar tanpa disadari.
"Ini manusia atau bukan sih, ganteng benerr nih bapak Herlena kyaaa" batin Aurel menjerit melihat kegantengan papanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Begini kira-kira bentuknya bestie - author )
Aurel malu-malu mendekati papa Herlena yang bernama Ferdian Rio Agustin.
Ferdian melihat anaknya bersama Kiana, ia sangat merindukan buah hatinya itu. Ferdian lalu memeluk anaknya erat membuat Aurel menjadi dag Dig dug seerr.
"Tenang Aurel, ini bapak kamu. Kamu sudah punya" batin Aurel.
"Kamu sekarang sudah tambah gemuk ya sayang" ucap Ferdian gemes.
"Kan aku sekarang banyak makan jadi makin gemuk" jawab aku cemberut Ferdian malah tertawa melihat wajah anaknya.
Mereka bertiga makan bersama-sama, Aurel merasa lega karena keluarga Herlena sangat harmonis beda dengan di wattpad-wattpad yang ia baca.
"Sayang mama mau bicara denganmu" ucap Kiana tiba-tiba menghentikan acara makan Aurel.
"Ada apa maa?" Tanya Aurel penasaran.
"Besok papa dan mama harus kembali ke luar negeri karena ada kolega yang mau bertemu papamu untuk urusan bisnis perusahaan" jawab Kiana raut muka sedih.
"Nggak apa-apa kok maa, tapi mama kok harus ikut papa?"
"Papa mu itu nggak mau pergi sendiri, maunya ditemenin melulu"jawab Kiana.
"Hahahaha papa manja betul sama mama" tertawa Aurel sambil memegang perutnya.
"Ketawa kamu sayang" ucap Ferdian.
"Iyaa, papa sudah besar masih ditemenin"
"Kalau nggak ada mama kamu, siapa yang akan masak dan juga papa tidak fokus bekerja kalau nggak ada mama kamu" ucap Ferdian membuat muka Kiana memerah.
"Cieee cieee huhuyyy mama salting" ucap Aurel menggoda-ngoda mereka berdua.