Apa yang terjadi jika gadis jelek culun bernama Aurella Kasandra bertransmigrasi di sebuah salah satu novel yang pernah dia baca. Tetapi bukannya jadi pameran utama malah menjadi figuran yang bahkan tidak ada namanya didalam novel tersebut.
"Ehh"
"B...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Seperti ini pakaian dipakai Aurel bestie - author )
Aurel dan Samuel membuat janji hari Minggu mereka akan melakukan kencan bersama. Samuel sudah berada didepan apartemen Aurel. Samuel melambaikan tangannya kepada Aurel dari kejauhan.
Aurel sudah berada di dalam mobil, mereka menuju cafe dan setelah itu restoran lalu pergi ke kebun binatang seperti orang kencan pada umumnya.
Beberapa jam kemudian, datang hujan yang amat deras. Untung saja Aurel dan Samuel sudah berada di dalam mobil, mereka berencana untuk pulang.
Dalam perjalanan, Aurel termenung sambil melihat-lihat bangunan lewat kaca mobil. Namun, lamuan Aurel terhenti akibat melihat Hana berjalan lesu bajunya basah akibat hujan, ia tidak memakai payung.
"Samuel berhenti dulu sebentar" suruh Aurel.
"Ada apa sayang?" Tanya Samuel lalu memberhentikan mobilnya ditepi jalan.
"Kamu bawa payung nggak?"
"Bawa" jawab Samuel membuka laci mobilnya.
Aurel mengambil payung tersebut dan langsung keluar dari mobil. Ia menghampiri Hana, tatapan Hana sungguh sangat kosong. Ada apa dengan Hana sampai kondisinya seperti ini?
"Mbak Hana ngapain hujan begini?" Tanya Aurel khawatir lalu ia melindungi badan Hana dari hujan menggunakan payung tersebut.
"Hikss Aurell kekasih saya selingkuh dengan wanita lain hikss" jawab Hana menanggis sejadi-jadinya.
Aurel kemudian membawa Hana ke dalam mobil, ia memberikan jaket Samuel agar Hana tidak kedinginan.
Hana menceritakan bahwa ia memiliki kekasih sekantor dengannya. Hana tidak sengaja melihat kekasihnya ciuman dengan wanita lain. Hati Hana sungguh sakit seperti ditusuk beberapa jarum, kekasih yang amat ia cintai sejak dulu sampai Hana rela membatalkan pertunangan dengan Samuel hanya demi dia. Hana begitu menyesal dan sangat marah kepadanya.
"Haacimm hikss" bersin Hana.
"Tunggu sebentar yaa mbak Hana sebentar lagi kita sampai di rumah"
Hana membersihkan dirinya di kamar mandi milik kediaman Samuel. Aurel membuat wedang jahe jeruk nipis untuk Hana juga Samuel. Aurel sempat menyiapkan pakaiannya untuk Hana yang masih ada beberapa tertinggal di rumah Samuel.
"Ini mbak hana minum dulu cocok buat menghangat tubuh" ucap Aurel memberikan minuman itu kepada Hana.
" Terimakasih, tapi apakah ini enak??" Tanya Hana.
"Ada kok sayang, ini untuk kamu" jawab Aurel lembut.
"Kalian pasangan yang serasi ya, tambah pengen saya menggoda kekasih kamu" ucap Hana bercanda.
"Nggak boleh, dia milikku sepenuhnya" kesal Aurel lalu dia memeluk Samuel erat.
"Hahaha saya cuman bercanda, tapi mungkin sekali-kali saya akan menggoda kekasihmu"
"Samuell kamu jangan pernah tergoda dengannya yaa aku nggak suka" ucap Aurel.
"Nggak kok sayang, tenang saja cuman kamu milikku seorang" jawab Samuel menatap Aurel, Aurel tersenyum penuh kemenangan.
Hujan berangsur-angsur berhenti, Hana kemudian pamit pulang dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada kedua pasangan buncin itu. Hana telah memutuskan hubungannya dengan kekasih nggak tau diri tersebut.
Keesokan harinya Hana pergi ke sekolah Samuel, ia terkekeh melihat Aurel begitu agresif tidak mau Samuel tergoda dengan rayuannya.
"Kamu cari pasangan lain aja, jangan milih kekasih orang" ucap Aurel lagi-lagi kesal.
"Nggak kok tenang saja, saya bukan wanita seperti itu" jawab Hana santai.
"Kalau begitu aku pulang dulu, dadah Samuel ku yang tampan mempesona hahahaha" ucap Hana kalau pergi dari ruangan samuel.
Saat pintu sudah tertutup tiba-tiba ada yang berlari dan Reva tidak sengaja terjungkal lalu menidih badan Hana, wajah mereka sangat dekat sekitar 3 cm. Reva terkejut langsung berdiri dan membantu Hana untuk bangun.
"Maaf kan saya, saya nggak sengaja" ucap Reva membungkuk beberapa kali meminta maaf.
"Nggak apa-apa kok, kamu kalau lari hati-hati" jawab Hana tersenyum lembut.
Deg deg deg ( bunyi detak jantung Reva )
"Iya saya tidak akan mengulanginya lagi, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Reva.
"Saya baik-baik saja nggak ada yang terluka"
"Oh iya kamu lari terburu begitu kenapa?" Tanya Hana, ia khawatir jika hubungan Aurel dan Samuel ketahuan.
"Ada urusan mendesak di klub basket jadi saya terburu-buru" jawab Reva.
"Baiklah kalau begitu, saya pamit pergi dulu" ucap Hana lalu meninggalkan Reva sendirian disana.
"Sialan jantung gua" batin Reva memegang dadanya detak jantungnya sungguh sangat cepat, dan muka Reva memerah padam.
"Apakah gua jatuh cinta?" Batin Reva lagi.
"Tidak-tidak! mungkin ini cuman gara-gara gua lari " ucap Reva buru-buru pergi.