2

6.2K 386 6
                                        

Sudah beberapa menit Aurel memantau Julian dan Evan yang lagi makan di kantin bersama teman-temannya. Semua siswa-siswi sudah pulang ke rumah masing-masing tetapi Julian dan geng motornya yang bernama All Start anti tawuran terdiri dari 4 anggota inti yang lainnya Aurel tidak tau pergi entah kemana. Mereka disana sedang mengistirahatkan diri dengan masakan ibu kantin yang mengalahkan masakan para chef restoran.

Aurel terpukau mencicipi masakan ibu kantin yang bernama buk Jen terlalu enak bahkan Aurel sampai 3 kali tambah nasgor buatan ibuk Jen sungguh patut diberi 2 jempol. Untungnya Herlena menyimpan sejumlah uang di saku bajunya jadi Aurel bisa membayar makanannya.

Aurel sekarang berada di meja paling paling ujung dibelakang pojok kanan. Aurel memakan makanannya dengan mata yang terus melihat Julian dari kejauhan.

All start diketuai oleh Julian sedang asik tertawa dengan gembira entah apa yang dibicarakan oleh mereka, tetapi berbeda dengan Julian dan Evan hanya diam dan tidak peduli . Kedua sahabat itu dikenal dingin cuek irit ngomong kecuali ke orang yang mereka sayang manjanya minta ampun.

"Hmm sebentar lagi pasti akan datang sang antagonis bersama geng nya, aku yakin pasti dia akan datang"batin Aurel memprediksi.

Yang dipikirkan Aurel ternyata benar, Isabella Elizabeth Putri datang bersama ketiga temannya. Bella langsung meraih tangan Julian tetapi Julian melepaskannya dengan kasar membuat Bella menjadi kesal.

"Julian kamu kok tega amat sama aku?"ucap Bella marah tetapi Julian hanya menatap Bella tidak peduli.

"Eh neng lampir, udah lu nyerah aja Julian nggak suka sama lu, mendingan sama gua aja"ucap teman Julian bercanda bernama Bobby Anggara Putra merupakan salah satu dari keempat anggota inti All Start

"Idih gua sama lu apa kata dunia nanti, gua sama jamet kayak lu nggak cocok"jawab Bella menghempaskan rambutnya.

"Eleh gua cuman bercanda monyet"ucap Bobby membuat teman-temannya tertawa.

"Julian kamu makan apa mau aku suapin?"tanya Bella lalu duduk disamping Julian.

"Gua yakin pasti si Julian langsung pergi meninggalkan Bella, menurut novel yang gua baca kayak gitu"batin Aurel dari kejauhan membuat Aurel tersenyum karena Julian pergi dari tempat tersebut disusul juga keempat temannya.

"Mendingan gua pergi aja ndah, aura antagonis membuat bulu kuduk gua merinding"batin Aurel kembali mengikuti Julian.

Aurel tidak lagi mengikuti Julian karena Julian telah pergi bersama teman-temannya dengan motor. Nggak mungkin Aurel mengikutinya sampai sejauh itu kalau ketahuan habis riwayatnya.

Aurel berdiri di depan gerbang menunggu angkot yang lewat. Tetapi sudah 20 menit Aurel berdiri tidak ada angkot sama sekali cuman ada taksi.

"Dunia novel emang beda angkot nggak ada ternyata, untung aja masih ada sisa uang bayar taksi"ucap Aurel sambil melihat kiri kanan mencari angkutan.

Ketika sudah hampir 30 menit lamanya Aurel menunggu dengan penuh kesabaran akhirnya ia mendapatkan sebuah taksi. Aurel memberikan alamatnya ke pengemudi tersebut. Cukup lama perjalanan ke rumah Herlena sekitar 20 menit

Setelah sampai di rumah Herlena, Aurel merasa binggung bagaimana cara membuka pintu tersebut. Herlena tinggal di sebuah apartemen agak mewah, namun sialnya Aurel tidak tau nomor kunci pintu apartemen Herlena. Tidak patah semangat Aurel membuka seluruh isi tas Herlena supaya mendapat petunjuk.

Aurel menemukan sebuah angka di kertas kecil. Aurel berharap itu adalah nomor kunci pintu apartemen Herlena, Aurel menekan tombol pintu sesuai angka di kertas tersebut. Aurel sangat senang akhirnya kunci itu benar, dengan perlahan-lahan aurel membuka pintu apartemen Herlena. Aurel langsung mengangang ketika masuk ke apartemen Herlena, sangat bersih mewah semua peralatan lengkap bahkan sofa dan tv besar yang belum Aurel punya dikehidupan sebelumnya ada disana.

"Widihh nih Herlena kaya juga, ayah ibu Aurel kayaa mendadak"ucap Aurel senang lalu langsung merebahkan badannya ke sofa yang begitu empuk.

Aurel selalu berpikir tentang Herlena Agustin, wanita yang ia rasuki. Nama Herlena tidak pernah muncul di novel quiet life, karena Aurel sudah membaca lebih dari 5 kali sangking serunya nih novel nggak bosan-bosan. Aurel ingat seluruh isi dari novel tersebut, mungkin saja Herlena cuman figuran yang hanya numpang lewat, itulah yang dipikirkannya oleh Aurel.

"Hmm Herlena pasti kamu seorang figuran yang nggak penting"gumam Aurel.

"Tapi kenapa nih anak nggak kasih gua ingatan sebelumnya, biasanya kalau transmigrasi dikasih ingatan. Sedangkan ini nggak ada kosong, bikin gua kerepotan aje lu Herlena. Untung aje ada petunjuk kalau nggak udah jadi gelandangan gua"

"Kalau gitu biasanya nih yee di wattpad-wattpad gua baca, kalau transmigrasi jadi figuran pawangnya protagonis pria dong terus protagonis wanita jadi antagonis"ucap Aurel mengingat wattpad yang telah banyak ia baca.
(Maklum korban wattpad- author)

"Nggak mau gua misalnya sama protagonis, mendingan gua diam aja dan ikuti semua alur ceritanya, jangan pernah bertemu dengan protagonis antagonis atau karakter-karakter di novel" ucap Aurel antusias.
(Lah kok gitu, terus ceritanya gimana- author)
(Yaa pikir sendiri, gua nggak mau sama protagonis yee, gua maunya duda kaya tampan- Aurel)
(🗿- author)

Aurel sekarang sedang menikmati hidupnya dengan menonton tv dan bermain hp Herlena, untungnya hp Herlena nggak pakai sandi kalau tidak ndah dibanting tu hp oleh Aurel.

Setelah hari sudah malam Aurel pergi ke kamarnya, walaupun itu kamar milik Herlena karena Aurel sedang berada di tubuh Herlena jadi semua milik Herlena menjadi milik Aurel seutuhnya.

"Mudah-mudahan ini cuman mimpi, ayah ibu Aurel kangen kalian"batin Aurel lalu langsung tidur di kasurnya.

Pagi harinya Aurel merasa frustasi, Aurel kira ia kembali ke dunia nyatanya ternyata tidak masih sama. Aurel langsung bersiap-siap pergi ke sekolah tidak lupa ia memakai rok yang agak panjang, karena rok sekolah milik Herlena cukup pendek bagi Aurel.

Setelah selesai bersiap-siap Aurel pergi sarapan ke supermarket dekat apartemennya. Aurel membeli nasi kotak yang sudah tersebar di supermarket. Mengapa Aurel tidak makan di apartemen karena tidak ada satupun bahan makanan yang ada di apartemen Herlena, kulkasnya saja kosong seperti nggak ada kehidupan.

Aurel berencana setelah pulang sekolah ia akan membeli bahan makanan yang diperlukan. Masalah uang? tenang kemarin Aurel mendapat uang dari sebuah kredit yang ia dapat di lemari Herlena karena Aurel penasaran ia kemarin pergi ke ATM dan melihat berapa uang yang tersisa di kredit Herlena. Kode kredit Herlena pun sudah ditulis dibelakang kreditnya jadi Aurel merasa lebih mudah membuka uang Herlena.

Dengan perasaan terkejut, Aurel tidak bisa berkata-kata jumlah uang di kredit Herlena mencapai ratusan juta rupiah. Aurel merasa beruntung merasuki tubuh Herlena. Figuran-figuran gini ternyata kaya raya.

"Nanti di pasar gua beli bahan-bahan makanan buat 1 Minggu dulu, untung aje gua bisa masak kalau nggak perut gua malah kayak papan triplek" batin Aurel memakan nasi kotak yang ia beli tadi.

Bersambung....

My Figuran Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang