32 || 👶

547 47 1
                                    

Happy reading 🍃

_______________________

"Maksud lo?"

"Lo tau gak anak yang lo kandung tuh bawa sial! Jaehyuk tau dan lo gak bisa lagi masuk ke kehidupan dia"

Jaemin marah kepada Ryujin setelah tahu Jaehyuk membencinya. Dengan sekuat hati ia berusaha untuk tidak menangis didepan cowok biadab ini. Tak lama Jeongin datang dan memberi perlindungan untuk Ryujin dan memeluknya.

"Geli gue liat kalian berdua! Pasangan bodoh!"pekiknya lalu pergi.

"Lo yang bodoh!"
Jeongin mendengus kesal karena Ryujin-nya itu terus dimarahi apalagi keadaannya sedang hamil.

"Gue...gagal...Jeong"lirih Ryujin dengan sedih

Pemuda itu mengelus kepala Ryujin dengan lembut sambil berbicara halus kepadanya
"Giliran gue yang turun tangan Ryu...kamu gak usah khawatir kita pasti bisa terbebas dari Jaemin"ujarnya.

"Tapi aku masih penasaran dengan Jaehyuk, tadi aku ke apartemennya tetapi tidak ada jawaban"

"Mungkin dia sedang melampiaskan emosinya Ryu, "

"Kasihan Jaehyuk, tetapi gue gak nyangka juga kalo dia sesayang itu sama gue Jeong..karena dia sering bersikap cuek dan dingin"

"Udahlah kita fokus aja buat terbebas dari si biadab itu... satu-satunya ya kita bunuh Jae secepatnya sih"

"Kalo kita bertindak dimarkas kayaknya lebih enak deh"

Jeongin tersenyum miring
"Tinggal tunggu tanggal mainnya Ryu..lo tenang aja"ucapnya dan dibalas tatapan bingung dari Ryujin.

****

Tubuh Winter berkeringat dingin saat bisikan Jaehyuk sampai ditelinga nya. Ia langsung kembali berdiri dan menjauh dari pemuda itu.
Jaehyuk tertawa melihat tingkah laku yang dilakukan Winter.

Gadis itu semakin panik dan ia menggigit bibirnya dengan gugup.

"Lo kenapa sih?"tanya Jaehyuk sambil terkekeh dan menghampiri Winter yang semakin terpojok.

"Jaehyuk ini...gak lucu ya, gue pulang aja..gue masih-"

"Gue mau lo makan ramen juga biar barengan gitu... kenapa jadi takut gitu sih?"balas Jaehyuk memotong ucapan Winter.

Dengan secepat kilat Winter melempar bantal ke pemuda itu dan keluar kamar sambil menutupi wajahnya yang memerah.

Di dapur, Winter memasak ramen dengan perasaan campur aduk. Ia takut kepada Jaehyuk namun ia juga kasihan terhadapnya. Apalagi perlakuannya tadi benar-benar liar,dan ia tidak menyangka bahwa dirinya yang menjadi pelampiasan emosinya.

"Nih"
Winter menyodorkan semangkuk ramennya dan diterima dengan senyuman oleh Jaehyuk.
Lalu dirinya mencari tempat duduk yang agak jauh dari temannya itu dan memakannya.

Setelah Winter memasak makanan untuk Jaehyuk yang kedua kalinya sekarang dirinya sedang duduk bersandar dengan kepala Jaehyuk yang berada di pahanya.

Sedari tadi ia disuruh untuk mengelus-elus kepala Jaehyuk, dengan wajahnya yang terus-menerus ditatap olehnya.

Baby || •Yoon Jaehyuk•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang