👶

2.9K 111 2
                                    

Seorang lelaki sedang berkutat dengan layar laptopnya,dengan ponsel nya yang terus berdering. Namun ia tetap fokus dengan pekerjaan, walaupun sudah larut malam tidak menjadi halangan baginya.

Lama-lama ia merasa jengah dengan ponselnya, akhirnya ia mengalihkan perhatian nya ke ponsel nya.

'Mom🗣️❣️'

Tertera nama kontak ibunya yang sedari tadi menelpon dirinya.

"Ia Mom,maaf tadi lagi kerja"

"...."

"Bentar lagi juga mau pulang kok,."

"..."

Lelaki itu melihat jam tangannya,setelah mendengar seorang wanita yang bicara di seberang sana.

"Jam 11,tapi kan aku pulang ke apart,"

"..."

"Ia,aku pulang sekarang,Mama juga hati-hati dirumah"

Lelaki itu menutup telepon nya,dan beranjak dari posisi nya.
Lalu bergegas keluar dari ruangan nya,cukup lelah namun ia sudah terbiasa dengan hal ini. Terlebih sekarang ia harus menggantikan posisi ayahnya dikantor, beliau terlalu sibuk dengan perusahaan nya di luar negeri.

Sehingga ia jarang pulang ke rumah,paling hanya sebulan sekali itu pun kalau tidak sibuk. Ia memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan kantornya. Paling hanya bertukar kabar lewat telepon saja,namun ibunya selalu mengingat kan agar jangan terlalu larut dalam pekerjaan.

Sesampainya ia di apartemen,langsung merebahkan dirinya di sofa. Melepas penat nya hari ini,lalu melihat ponselnya lagi dan menelepon seseorang.

"Aku udah sampai Mom"

"..."

"Hm iya"

Lalu menutup teleponnya,ia menghela napas sambil menutup matanya.
Terkadang merasa heran dengan perlakuan ibunya yang menganggapnya seperti anak kecil. Padahal saat ini anaknya sudah cukup dewasa,mungkin karena anak tunggal pikirnya. Tapi tidak harus seperti ini,ia harus lapor terlebih dahulu saat mau bekerja ataupun pulang. Dan hal-hal lainnya,yang membuat dirinya muak.

Dirinya memang jarang menemui ibunya,terakhir ia bertemu dengannya mungkin saat acara pernikahan kakak sepupu nya itu pun sekitar setahun yang lalu

Bagaimana sangat jarang bukan?

Alasannya adalah ia ingin hidup mandiri, bagaimana pun juga akan ada masanya ia mempunyai keluarga dan anak. Ia pun terlelap dan menetralkan isi otaknya.

/Huweee/

Ia kembali membuka matanya,ketika mendengar suara sesuatu.

/Huweeeee..../

Ia menajamkan pendengarannya, sumber suara berasal dari pintu apartemennya.

"Kok,kaya suara bayi? Apa tetangga punya anak masih bayi ya? Kok baru kedenger sekarang? Atau gue terlalu sibuk sampe gak ngeh ya??"monolongnya kebingungan.

"Haha ia kali gue lagi mimpi kayaknya."

Lalu kembali merebahkan dirinya disofa dan menutup matanya lagi.

/'Huweeeee...'/

Suara itu terdengar lagi, sontak ia langsung bergegas membuka pintu .
Ia membulatkan matanya,kala melihat seorang bayi dihadapannya.

"Bayi siapa nih??!kok bisa di depan kamar gue??!!!"ucapnya panik lalu jongkok mendekati bayi itu dan celingak-celinguk tapi tidak ada siapapun.

Bayi itu terus menangis,dan merasa tidak tega akhirnya ia menggendong si bayi dan menenangkannya.

"Hey! Kalo punya anak tuh urus yang bener!!jam segini gangguin orang tau?!!!"

Tetangga di seberang marah-marah karena mendengar tangisan si bayi.
Tanpa membalas ucapan si orang itu,ia langsung membawa si bayi masuk bersama dengan keranjang dan tas yang datang bersama bayi ini.

Setelah di dalam,ia kebingungan sendiri apa yang harus dilakukan terhadap bayi didepannya.
Akhirnya ia menelpon pihak kepolisian,tapi ditutup kembali. Karena masa bayi bisa ilang terus diculik dan disimpan didepan pintu kamar nya kan gak mungkin pikirnya.

"pasti ada yang sengaja ngebuang anak ini,tapi kenapa ke kamar gueee"ucapnya frustasi.

"Tapi kasian juga ini anak,kalo semisal gue ada niat buang lagi dijalanan, dan bodohnya gue gak tega"monolognya lagi

"Tapi gue harus gimana??Arghhhh,,Jae..ayo dong lo kan pinterr"lanjutnya geram.

Sedangkan sang bayi masih menangis,mungkin ia merasa haus. Akhirnya lelaki itu membuka tas dan mengobrak-abrik isinya
Ada pakaian dan beberapa botol susu juga kemasan susu didalamnya. Dengan kikuk ia menyeduh susu tersebut,karena baru pertama kali ia melakukan hal seperti itu.

"Hmm... kira-kira seberapa anget ya? kayaknya yang penting jangan terlalu panas"

Ia mencoba mengingat-ingat intruksi yang dibacanya di dus susu tadi. Lalu segera memberikan pada bayi itu dan alhasil si bayi berhenti menangis.

"Akhirnya,diem juga ni bayi"

Ia kembali memutar otak kembali,bagaimana yang harus ia lakukan sekarang. Tersirat di otak nya ke cctv apartemen dan turun ke bawah dan menanyakan ke petugas disana.

Namun nihil, tidak ada yang mencurigakan bahkan kedatangan bayi tersebut juga tidak diketahui. Ia kembali ke ruangannya,si bayi sudah tertidur pulas dengan botol susu masih menempel tak lupa diganjal dengan bantal agar tidak lepas.

Tidak ada pilihan lain,ia kembali menelpon polisi dan menjelaskan masalahnya. Setelah menelpon ia kembali merebahkan tubuhnya,karena kelelahan ia pun terlelap dan menuju alam mimpi.

___________________________

Haiii aku ini pertama kalinya aku bikin ff
Huhu ini masih intro yaa😭

Semoga kalian suka🧁

⬇️⬇️⬇️

Cowok yang jarang nemuin ibunya terlalu sibuk sama pekerjaannya

Cowok yang jarang nemuin ibunya terlalu sibuk sama pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jaehyuk Yoon Abinaya-

Cast bakalan nambah seiring jalannya cerita oke❣️

Baby || •Yoon Jaehyuk•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang