21 || 👶

408 40 3
                                    

Happy reading🍃

_______________________

Sinar mentari menembus jendela rumah sakit dan menerpa wajah Winter yang terduduk lemas. Dokter mengizinkannya pulang dan saat ini sedang menunggu Jaehyuk menjemputnya.

Wajahnya nampak gelisah dan khawatir,kantung mata terpampang jelas dibawah matanya. Semalaman ia tidak cukup tidur karena memikirkan hal yang diceritakan Jaehyuk semalam.

Suara decitan pintu mengalihkan perhatiannya, dan orang yang membukanya adalah Jaehyuk. Winter mendongak dan menatap temannya itu sendu,ia mengerti perasaannya dan suasana hatinya saat ini.
Terlihat jelas wajah Jaehyuk nampak gusar dan gelisah,namun ia tetap menyembunyikan nya didepan Winter.

Tetapi Winter tidak lupa kalau temannya itu baru saja menumpahkan emosinya semalam. Marah,sedih,kesal,dan gelisah bercampur menjadi satu,bahkan Winter hampir terkena imbasnya.

"Sorry Win,gue tadi sarapan dulu jadinya lama"ucap Jaehyuk terkekeh.

"Gakpapa...bagus kalo lo masih inget sarapan"jawab Winter sambil tersenyum.

Lalu mereka berdua keluar dan menuju parkiran.
Saat dimobil tidak ada candaan atau perdebatan diantara mereka,suasana senyap dan hening.

"Jae..gue ikut ke rumah nyokap lo ya"ucap Winter memecah keheningan diantara mereka.

"Nggak, lo belum pulih biar aja bi Sukmi yang bawa Jaehee nanti"jawab Jaehyuk menolak.

Winter sedikit takut dengan Jaehyuk yang terlihat dingin,tapi ia tetap bersikeras ingin ikut dengannya. Ia menekuk wajahnya dan mempoutkan bibirnya,sambil memutar otak bagaimana cara membujuk Jaehyuk untuk mengizinkan dirinya ikut.

"Gue maksa dan gak bisa ditolak sama siapapun, termasuk lo Jaehyuk."balas Winter keras kepala.

"Win...gue gak mau melibatkan lo dalam hal ini, jadi lo istirahat aja diapartemen oke"ucap Jaehyuk

"Kalo lo gak mau libatkan gue dalam hal ini,terus kenapa lo cerita sama gue semalam hah?!"balas Winter dengan nada tinggi.

Jaehyuk menghela nafasnya, sebenarnya ia tidak ingin Winter ikut. Dia takut dengan emosinya sendiri, jikalau dirinya sampai bersitegang dengan pria selingkuhan ibunya. Ia tidak ingin Winter sampai melihatnya, karena khawatir dengan traumanya.

"Jaehyuk!"

Jaehyuk tersadar dengan lamunannya, akhirnya ia kalah dan mengizinkan Winter untuk ikut.

"Ia lo boleh ikut. Tapi jangan nangis...lo kan cengeng"

/BUGH!/

"AW!"

Jaehyuk meringis saat tas Winter mengenai kepalanya.
"Sakit bego! Lagi sakit juga masih aja galak"pekik Jaehyuk sambil mengelus-elus kepalanya.

"Bodo"

Winter mendelik sebal dan Jaehyuk fokus lagi menyetir.

****

"Jaehyuk akhir-akhir ini kayak makin cuek sama gue"gumam Ryujin sambil menatap cermin riasnya.

"Buat apa lo peduliin itu?"

Jaemin tiba-tiba datang masuk kekamar nya,dan berdiri dibelakangnya. Ia pun ikut menatap cermin didepannya,perlahan tangannya memegang bahu Ryujin.

Baby || •Yoon Jaehyuk•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang