44 || 👶

409 42 5
                                    

Happy reading 🍃

_______________________

Winter kembali ke apartemen atas bujukan Somi, keadaan ruangan nya pun sudah kembali rapi. Ia percaya dengan ucapan Somi, yang berkata kalau Jaehyuk tidak akan menemuinya dulu.

"Somi? Katanya mau pulang?"tanyanya melihat Somi yang kembali lagi.

"Setelah gue pikir-pikir gue gak tega ninggalin lo Winter..."

"Yah...gue gak papa kok, lagian lo ada urusan kan?"

"Ia sih...tapi masa gue ninggalin lo sendiri? "

"Gue agak membaik kok... beneran deh,"

"Yakin? Lo sambil ngasuh Jaehee loh"

Winter mengangguk pasti dibalas helaan nafas dari Somi.
"Oke lah...gue pergi dulu ya.. hati-hati disini"pamitnya.

"Bye Siomay!"

Somi tersenyum melihat tingkah Winter yang kembali ceria.

Kini Winter hanya berdua dengan Jaehee,rasa takut masih menyelimutinya. Namun, ia berusaha untuk melupakannya dan tiba-tiba teringat sesuatu. Cepat-cepat ia mencari hoodie yang ia pakai kemarin.

"Mana ya?"

Ia lalu memekik saat menemukan barang yang ia cari.

"Untung gak jatoh...gue belum sempet baca..."gumamnya lalu mencari posisi duduk yang nyaman bersama Jaehee.

Winter...
Gue harap lo baca ini ya, walaupun mungkin lo benci sama gue.
Tapi jujur Win, selama ini gue gak pernah benci sama lo. Dan semua yang gue lakuin itu sandiwara demi Jaemin.

Gue disini dikekang Winter...
Status gue memang istrinya tapi dia memperlakukan gue seperti suruhannya.
Dia gak pernah perhatian ataupun sekali saja dengar gue bicara.
Gue tau ini sebenarnya salah gue Win,
Dengan beraninya gue menggantikan posisi Chaeryoung yang harus berada disini. Karena gue ngerasa berhutang budi ke ibunya.
Ibunya Chaeryoung mempunyai hutang dan dia tidak bisa membayarnya. Dan dia meminta anaknya buat dinikahkan dengan Jaemin.
Chaeryoung tidak mau karena ia tahu sifat dari Jaemin seperti apa. Karena gue ngerasa kalau hutang-hutang itu adalah karena membiayai kebutuhan gue, dengan sukarela gue menggantikan posisi Chaeryoung.

Pernikahan gue berlangsung setelah gue lulus SMA Win, sejak saat itu juga gue gak pernah menghubungi lo lagi.
Dan selama itu juga gue menerima perlakuan tidak manusiawi dari dia.
Sampai akhirnya dia mempunyai rencana untuk membunuh Jaehyuk dan menjadikan gue sebagai alatnya.

Tetapi gue selalu lengah,gue gak pernah memberikan racun-racun itu ke Jaehyuk.
Dia adalah lelaki yang baik, gue sampai terbuai dengan sifatnya yang membuat siapapun luluh.

Semua rencana dan sandiwara gue hancur karena anak yang gue kandung.
Jaehyuk membenci gue dan Jaemin pun tidak peduli bahkan dia tetap ingin melanjutkan rencananya.
Hanya satu orang yang peduli, yaitu bapak dari anak ini.
Jeongin...dia begitu perhatian terhadap gue,dan anehnya dia ingin anak ini lahir.

Winter melipat kertas itu sejenak, ia tidak menyangka dengan apa yang ia baca. Lalu melanjutkannya lagi dengan berurai air mata.

Baby || •Yoon Jaehyuk•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang