01

359 36 0
                                    

Pagi pagi sekali seorang pemuda dengan rambut yang sedikit panjang sudah bangun dan bersiap dengan perlengkapan sekolahnya.
Apa karena ini hari pertama ke sekolah barunya.?

Sudah tiga hari semenjak ia dan kedua orang tuanya pindah kesini. Namun menurutnya tidak ada yang berbeda dari rumah baru atau lamanya, semua sama saja. Apakah ia berekspektasi terlalu tinggi dengan kota ini.

Setelah selesai bersiap, ia segera turun untuk membuat sarapan, ya walaupun hanya selembar roti. Saat sampai diujung tangga, ia melihat seluruh ruangan sangat berantakan.
Wajar saja mereka baru saja pindah kan.?

Tapi berbeda dengan pemuda itu, ia paham sekali kenapa ruang ini masih berantakan. Masa bodoh dengan itu semua, ia segera mengambil roti yang ada di meja makan lalu ia makan sambil berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke sekolah.

Sampainya di halte ia melihat seorang pemuda tengah duduk sendirian dengan seekor kucing jalanan dipangkuannya. Saat ia lihat dengan seksama, pemuda itu ternyata mengenakkan seragam yang sama dengan dirinya. Sebagai orang yang tak memiliki teman disini Hyunjin, nama pemuda rambut panjang itu, segera mendekat dan mengajak pemuda itu untuk berkenalan.

" Hai.. Lu dari SMA Case 143 kan.? " sapa Hyunjin.

Pemuda yang Hyunjin sapa hanya menatap sebentar lalu membuang pandangannya, fokus dengan kucing yang sedang ia pangku.

" Okey gua emang agak aneh tiba² nyapa lu "
" Btw, gua Hyunjin anak baru, ini hari pertama gua ke sekolah "

Namun, sebelum pemuda membalas sapaannya, bus yang mereka tunggu sudah datang. Segera pemuda tadi meninggalkan kucing itu dan naik ke bus agar tidak terlambat. Diikuti juga oleh Hyunjin.

Saat di dalam Bus ingin sekali Hyunjin berkenalan lagi dengan pemuda itu, namun saat melihat pemuda itu tidak nyaman dengan sekelilingnya, Hyunjin mengurungkan niatnya.

°°°

SMA Case 143

Kini Hyunjin hanya diam bingung ingin menuju kemana. Ia berdiri di depan gerbang sekolah seperti anak kucing yang hilang. Namun tak lama setelah itu ia dikejutkan dengan seseorang yang memanggil namanya dengan keras.

" Woy.!! Hwang Hyunjin.!! "

" Sepupu kampret " batin Hyunjin.

Segera ia berlari dan menutup mulut sepupunya itu dengan tangannya.

" Hyunjing... lepwass "

" Bisa santai aj ga manggilnya, Gua yang malu tau Na "

Pemuda yang dipanggil Na itu hanya menjawab dengan cengirannya. Na Jaemin sepupu jauh dari Hwang Hyunjin. Niat Jaemin baik lho mau nganterin Hyunjin ke kelas biar ga nyasar, eh malah dikatain. hiks.

" Yaudah yokk ke kelas, lu sekelas sama gua "

" Anj- "

Menurut Hyunjin sekolah ini tidak terlalu buruk. Baru hari pertama Hyunjinn bersekolah ia sudah memiliki banyak fans karena ketampanannya. Fun fact, ternyata sepupunya ini juga tidak kalah terkenalnya di sini. Omo, haruskah Hyunjin bangga.?

Oh ya pemuda tadi pagi ternyata juga satu kelas dengannya. Tapi yang aneh kenapa pemuda itu selalu sendiri dan tak ada satupun dari siswa disini yang mengajaknya ngobrol atau pergi ke kantin bersama, seperti yang ia lakukan sekarang dengan Jaemin dan teman² Jaemin lainnya. Pemuda itu duduk sendirian di pojok ruangan.

Brakk

Suara gebrakan meja dan lemparan barang mengganggu acara makan siang Hyunjin. Karena terkejut dengan suara tersebut, tak sengaja makanan yang tengah ia makan jatuh tepat mengenai muka Jaemin sepupunya.

LONELY st | SKZ - 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang