02

225 32 2
                                    

" Duluan guys.. Bye bye " pamit Jisung kepada dua sahabatnya.

Sesampainya di tujuan, Jisung yang biasanya berjalan kearah yang sama dengan Felix dan Seungmin tiba² dia berjalan kearah berlawanan. Membuat Felix dan Seungmin bingung dengan tingkah Jisung.

" Jisung mau kemana.? " tanya Seungmin.

" Kerja.!! "

" Hah/Seriously.!! " kaget Seungmin dan Felix.

" Why.? "

" Anak Mami kaya kamu mau kerja.? " ucap Felix.

" Dih. Jahat banget kalian "
" Cuma buat ngisi waktu kok, daripada di rumah terus jadi samsak tinju "

" Ahhh~ Okey "
" Hati² Jisung " ucap Felix dan Seungmin.

Hanya tersisa mereka berdua. Rasanya di perjalanan dari halte menuju rumah masing² menjadi sepi, biasanya Jisung akan menjadi happy virus diantara mereka. Sekarang Felix dan Seungmin hanya bisa bercanda berdua saja, rasanya ada yang kurang.

Tapi Felix merasa ada yang mengikuti mereka berdua dari tadi. Masa iya siang bolong gini ada setan. Tiba² Felix menghentikan langkahnya, membuat Seungmin menatapnya heran.

" Bentar " ucap Felix sebelum membalikkan badannya.
" Kan.. "
" Lu nguntit kita ya.!! "

" Dih pd banget " balas Hyunjin, kesal karena dituduh gitu aja sama Felix.

" Terus ngapain dari tadi ngikutin kita .?"

" Rumah gua juga daerah sini asal lu tau"

" Oh " balas Felix santai.

Sabar banget Hyunjin kenal orang kayak gini. Baru satu hari bertemu saja sudah membuat ia darah tinggi.

Setelah berpisah dengan Seungmin, Felix masih terus berjalan menuju perumahan tempat ia tinggal. Dan ya, Hyunjin masih setia menemani Felix.

" Ini rumah lu.? " tanya Hyunjin.

" Hmm. Why.? "

" Haha.. hidup gua gini amat " drama Hyunjin dengan tawa pilunya.
" fyi gua tetangga sebelah lu. haha "
" Bye tetangga "

Felix yang melihat Hyunjin seperti orang gila hanya menggelangkan kepalanya.

" Kasian. Mana masih muda lagi " ucap Felix.

°°°

Ayo kita lihat bagaimana Jisung berkerja dihari pertamanya. Dengan semangat Jisung membereskan setiap rak² dengan teliti, menyapu dan mengepel lantai, serta membantu pelanggan mencari barang yang mereka butuhkan. Jisung bekerja di sebuah minimarket dekat taman kota.

Apa yang Jisung ucapkan diatas tadi sebuah kejujuran asal kalian tahu, Jisung merupakan anak kaya raya dari seorang pengusaha. Tentu saja Jisung termasuk orang yang berkecukupan. Ia memilih mencari kerja agar ia tidak terlalu lama berada dibangunan yang biasa orang sebut rumah.

Di waktu seperti ini biasanya sang Ayah akan pulang kerumah untuk makan siang atau melakukan hal lainnya, lalu kembali lagi ke kantor dan akan pulang saat pukul 9 malam. Sebelum itu Jisung sudah harus berada di rumah, kalau tidak bisa mati dia hari ini.

Ayah Jisung seorang single parent dan hanya Jisung anaknya satu²nya. Mama Jisung sudah meninggal sejak Jisung kelas 6 SD, dan semenjak itu sang Ayah menjadi maniak kerja. Apa kalian berfikir kalau Jisung orang yang paling beruntung disini karena memiliki jaminan yang tinggi.?

Jisung juga berharap yang sama seperti kalian. Namun itu hanya mimpi bagi Jisung. Semenjak istrinya meninggal, Ayah Jisung menjadi pribadi yang mudah sekali marah. Tapi itu hanya ia lihatkan kepada anak satu²nya, Han Jisung. Haha setidaknya Jisung menjadi orang yang istimewa karena hanya dia yang diperlihatkan sifat itu dari sang Ayah.

LONELY st | SKZ - 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang